Xia Wanan merasa tidak nyaman. Ia melirik Han Jingnian sebentar lalu mengalihkan pandangan ke arah lain, kemudian melihatnya lagi.
Han Jingnian merasakan tatapan Xia Wanan. Ia pun menoleh dan tatapan mereka berdua saling bertemu.
Xia Wanan menggerakkan jarinya dengan gugup. Mereka berdua tetap saling memandang satu sama lain. Setelah beberapa saat, ia sedikit mengangguk pada Han Jingnian.
Dengan sikap yang ditunjukkan oleh Xia Wanan, membuat mereka berdua seperti tidak saling mengenal sebelumnya. Jantung Xia Wanan berdetak kencang. Di dalam hatinya ia merasa gelisah.
Di samping Xia Wanan duduk ada Ai Jiang. Melihat Xia Wanan dan Han Jingnian yang saling memperhatikan satu sama lain, ia tidak tahan untuk diam-diam berbisik pada Xia Wanan, "Wanan, apa kamu dan pamannya Han Zhijin saling kenal?"
Song Youman tinggal di sebelah rumah Xia Wanan. Hubungan kedua keluarga mereka juga sangat baik. Dulu saat kedua ibu mereka hamil, mereka menjodohkan Xia Wanan dengan Song Youman. Sayangnya kedua anak mereka terlahir perempuan, sehingga Xia Wanan menikah dengan Han Jingnian. Song Youman juga sudah mengetahui pernikahan Xia Wanan. Dia tidak memberitahu Ai Jiang karena ia ingat Han Jingnian tidak ingin orang lain mengetahui hubungan mereka berdua.
Mendengarkan pertanyaan Ai Jiang, ia menyipitkan mata untuk menutupi tatapan kebohongannya dan hanya bisa berkata, "Aku tidak mengenalnya."
Memang benar ia tidak mengenalnya. Meskipun ia sangat ingin mengatakan, 'Dia adalah suamiku,' tetapi dengan orang lain, Xia Wanan hanya bisa mengatakan bahwa dirinya tidak mengenal Han Jingnian. Selama dua tahun menikah, dia selalu berkata seperti ini. Tidak ada alasan lain selain Han Jingnian yang meminta kalau pernikahan ini bukanlah pernikahan yang sebenarnya. Pernikahan ini tidak boleh mempengaruhi kehidupan Han Jingnian dan juga tidak boleh menyusahkannya. Jadi Xia Wanan hanya bisa bilang pada orang lain kalau tidak mengenal Han Jingnian.
"Aku melihatmu terus menatapnya. Melihatmu kenal dekat dengan Han Zhijin begini, kupikir kamu mengenalnya," bisik Ai Jiang pada Xia Wanan. Lalu ia berbisik lagi, "Tapi memang paman Han Zhijin sangat menarik perhatian, Ha ha, aku juga diam-diam menatapnya terus."
Xia Wanan tidak menjawabnya. Dia hanya tersenyum mendengar kalimat Ai Jiang.
Setelah Han Jingnian duduk, yang ia lakukan hanya melihat telepon genggamnya.
Suasana dalam ruangan semakin lama semakin ramai. Namun kehadiran Han Jingnian tidak bisa diabaikan sejak kedatangannya. Ia terlihat seperti boss besar. Sehingga orang-orang di ruangan itu tidak berani banyak bertingkah jika tidak mau menyesal. Jadi mereka hanya dapat menahan diri. .
Tidak lama kemudian, Song Youman sudah tiba. Xia Wanan berbisik sebentar padanya lalu menarik lengannya. Sambil menutup mata, ia bersandar di bahu Song Youman.
Sejak kecil, Xia Wanan memang mudah tertidur di mana saja dan kapan saja. Jika tidak ada hal penting yang harus ia lakukan, Xia Wanan akan langsung tertidur. Ada satu hal menakjubkan yang pernah ia lakukan, yaitu saat pelatihan militer SMP Xia Wanan bisa berdiri di bawah teriknya matahari dalam keadaan tidur yang membuat dirinya jatuh ke tanah.
Disaat Xia Wanan belum terlalu lama tertidur, pintu ruangan tiba-tiba terbuka. Bukan karena ada seseorang yang mau keluar, melainkan ada orang lain yang baru saja tiba. Orang itu adalah seorang wanita. Suaranya sangat indah didengar. Dengan suara lemah lembut, ia berkata, "Kak Jingnian, di bawah tadi aku melihat mobil yang mirip dengan milikmu. Tidak disangka ternyata memang benar milikmu."
'Kak Jingnian'. Xia Wanan mengernyit mendengarnya. Ia segera bangun dari tidurnya dan membuka mata. Ia melihat seorang wanita yang muda dan sangat cantik di sana.
Xia Wanan mengenalnya. Seluruh orang yang ada di ruangan juga mengenalnya. Orang itu adalah Qin Shujian yang baru-baru ini dikabarkan dekat dengan Han Jingnian.