Song Youman mencubit pipi Xia Wanan untuk membangunkan temannya dari tidur manisnya.
Xia Wanan menghentikan tindakan Song Youman karena merasa terganggu. Dia membuka matanya dengan enggan, lalu menunjukkan wajah sedikit mengantuk. Mata hitamnya terbuka dengan lucu. "Apa?"
"Aku bertanya padamu, kemarin malam dan pagi tadi kau ada di mana?" Ai Jiang mengulangi pertanyaannya lagi.
Kemarin malam dan pagi ini ... Dia berada di kantor Han Jingnian. Bagaimana Ai Jiang bisa memberikan pertanyaan yang tidak mungkin dia jawab?
Tidak tahu karena apa, Xia Wanan dalam hati merasa tidak senang mendengar pertanyaan itu.
Kemudian Xia Wanan memikirkannya dengan hati-hati. Haruskah dia mengatakan yang sebenarnya pada Ai Jiang? Namun setelah dia pikirkan, sebaiknya tidak memberitahukan rahasia itu pada Ai Jiang terlebih dahulu. Ai Jiang baru saja bekerja di perusahaan Han dan masih belum banyak mengenal orang, sehingga tidak mungkin Xia Wanan akan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Apalagi itu berhubungan dengan bos mereka. Lagipula, yang mengetahui hubungannya dengan Han Jingnian hanyalah keluarga Han dan orang-orang kepercayaan keluarga Han.
Setelah berpikir, Xia Wanan mengedipkan kedua matanya dan pura-pura baru memahami pertanyaan Ai Jiang. Dia lantas memasang wajah heran. "Tentu saja di rumah, kalau tidak di rumah mau dimana lagi? Ada apa memangnya?"
"Tidak, tidak ada apa-apa." Ai Jiang menggelengkan kepalanya sambil mengedipkan mata untuk menutupi ekspresi tidak percaya. Saat dia berada di kantor direktur tadi pagi apakah ponsel yang dia lihat bukan milik Xia Wanan?
"Hanya saja kemarin malam dan tadi pagi aku seperti melihat seseorang yang mirip denganmu."
"Hanya mirip, belum tentu itu adalah Xia Wanan sungguhan." Song Youman berkata lagi, "Dan lagi jika Xia Wanan pergi keluar, dia pasti akan mengajakku pergi bersama. Betul tidak, Wanan?"
"Benar." Xia Wanan mengangguk. Melihat Ai Jiang tidak mengatakan apa-apa lagi, Xia Wanan bersandar di bahu Song Youman kembali dan memejamkan mata.
Melihat dua gadis di depannya tampak sangat akrab, Ai Jiang tidak bisa menahan diri untuk menggenggam erat ujung bajunya.
Hubungan mereka berdua sangat erat. Sehingga selama enam tahun mereka bersama-sama, Ai Jiang selalu merasa kalau dirinya hanyalah orang asing.
Rasa tidak senang yang tak dapat dijelaskan muncul dari dalam hati Ai Jiang, sehingga dia tidak sadar kalau ternyata berkata pada dua orang itu dengan nada tidak senang, "Kalian berdua dekat sekali, ya!"
Song Youman yang polos tidak memikirkan maksud tersembunyi dari pertanyaan itu. Dengan berpikir kalau tidak ada yang aneh, dia berkata, "Tentu saja, aku dan An An sudah bersama sejak kecil hingga dewasa, jelas kalau kami sekarang sangat dekat. Bahkan kami lebih dekat dari saudara perempuan. Ai Jiang, kau tahu tidak, kalau seandainya aku laki-laki, maka An An sekarang sudah menjadi istriku … Hei, An An kecilku, berilah suamimu ini sebuah ciuman!"
Xia Wanan memberikan tatapan membunuh pada Song Youman, lalu dia memandang ke arah Ai Jiang untuk memahami maksud dari ucapan Ai Jiang tadi. Kemudian seperti menemukan jawabannya, Xia Wanan berkata, "Ai Jiang, kami berdua dan kau adalah teman dekat!"
"Aku tahu, kalian berdua bersikap baik padaku," balas Ai Jiang.
Xia Wanan tersenyum karena berhasil menebak maksud kalimat Ai Jiang dengan benar. Xia Wanan kemudian mengeluarkan dua kotak kecil dari dalam tasnya. "Oh, ya! Ini ada hadiah dariku yang kubeli untuk kalian saat perjalanan bisnis ke Hongkong beberapa waktu lalu."
Song Youman dan Ai Jiang menerima kotaknya satu per satu. Setelah dibuka, ternyata isi di dalam kotak itu adalah gelang emas kecil yang sama dan permukaannya sangat halus.