Chereads / Buka Matamu dan Lihat Aku / Chapter 3 - 52 Hari Xia Wanan Tidak Bertemu Dengan Han Jingnian (1)

Chapter 3 - 52 Hari Xia Wanan Tidak Bertemu Dengan Han Jingnian (1)

Dia mengerang dan segera membuka matanya. "Kamu sudah pulang?"

Setelah Xia Wanan berkata demikian, Han Jingnian langsung menutup mulut Xia Wanan.

  …

Setelah waktu berlalu cukup lama, Xia Wanan berbaring dengan mata masih tertutup menunggu sampai rasa kantuknya memudar. Ia membuka matanya dan menoleh untuk melihat pria di sebelahnya.

Han Jingnian berbaring di tempat tidur sambil bernapas tenang, yang menunjukkan ia sudah tertidur.

Waktu menunjukkan masih dini hari, namun Xia Wanan masih terus menatap Han Jingnian yang tertidur, dan ia tidak merasa mengantuk sama sekali.

Setelah dipikirkan baik-baik, tampaknya sudah hampir 3 bulan dia tidak bertemu dengan Han Jingnian. Dia ingat terakhir kali Han Jingnian pulang ke rumah saat bunga jasmine musim dingin yang ada di lantai bawah sedang mekar. Saat ini bunga lotus di kolam lah yang tengah mekar.

Terus terang, Han Jingnian hanya sesekali pulang ke rumah. Sehingga ada waktu dimana Xia Wanan merasa seperti tidak memiliki seorang suami. 

Dua tahun yang lalu, Han Jingnian berkata mau menikah dengannya. Setelah itu tanpa perayaan, tanpa cincin kawin, tanpa restu dari teman dan kerabat dekat, mereka pun menikah hanya dengan mendaftarkan pernikahannya ke Catatan Sipil.

Pertemuan pertama setelah menikah yaitu setengah tahun setelah menerima sertifikat pernikahan di pertengahan musim dingin, seperti yang terjadi pada hari ini. Ketika Xia Wanan sudah tertidur, saat itulah Han Jingnian tiba-tiba pulang. Tanpa mengatakan apapun ia akan langsung pergi tidur. Xia Wanan sangat gugup dan gelisah sampai dia tidak bisa tidur. Ia juga tidak tahu apakah posisi tidurnya yang terus berguling-guling itu akan membangunkan Han Jingnian. Sampai akhirnya, Han Jingnian tiba-tiba mendekapnya.

Dulu, Han Jingnian kadang pulang sebulan sekali, dua bulan sekali, namun kadang juga tiga bulan bahkan lebih baru pulang. Setiap kali dia pulang, selalu saat tengah malam. Setiap saat selalu begitu, keesokan harinya ketika Xia Wanan bangun, Han Jingnian sudah pergi. Sehingga dalam dua tahun ini, obrolan yang terjadi di antara mereka berdua sangat jarang, sampai bisa dihitung jari.

Sebenarnya, Xia Wanan pernah memikirkannya beberapa kali ketika pulang ke rumah. Xia Wanan tidak ingin tidur. Saat Han Jingnian bangun nanti, dia mungkin bisa bicara padanya sebanyak dua kalimat. Namun setiap malam sama seperti hari ini. Xia Wanan hanya bisa memikirkannya dan langsung tertidur.

Besok adalah hari Sabtu, jadi tidak perlu pergi bekerja, sehingga alarm tidak dinyalakan. Jadi hari ini Xia Wanan akan bangun tanpa gangguan alarm. Ketika ia membuka mata, matahari sudah bersinar di luar jendela. Waktu menunjukkan hampir jam 11 siang 

Karena berpikir Han Jingnian pulang ke rumah tadi malam, Xia Wanan langsung melihat sekelilingnya.

Tempat tidur di sampingnya kosong, sama seperti hari sebelumnya. Dia tidak tahu kapan Han Jingnian pergi.

  …

Waktu mengalir seperti air. Secara perlahan dalam sekejap mata, sekarang sudah musim panas.

Lebih dari 300 rumah terlihat kosong hingga tengah malam.

Setelah makan malam dan membaca buku selama satu jam, Xia Wanan pergi ke dapur untuk mengambil minum. Dia bisa mendengar gema langkah kakinya, kemudian tersadar kalau rumahnya begitu sunyi.