Chereads / Buka Matamu dan Lihat Aku / Chapter 8 - Hidangan Kaki Babi yang Menakutkan (2)

Chapter 8 - Hidangan Kaki Babi yang Menakutkan (2)

 "Kamu juga tahu kalau hal ini bisa membuat mereka khawatir. Aku benar-benar tidak mengerti apa yang ada di pikiranmu setiap harinya. Katamu dia tidak akan pulang kalau tidak ada urusan. Han Jingnian tidak pulang ke rumah dan pergi bersama wanita lain di luar sana. Pernikahan macam apa ini? Dan lagi tentang masalah pernikahan ini, orang lain tidak boleh sampai tahu. Bukankah itu berarti kalau kamu tidak diakui sebagai seorang istri? Kamu tidak diakui, Xia Wanan. Sejak awal ia tidak pernah memedulikanmu. Semakin dipikirkan semakin membuatku marah. Jika seorang laki-laki diibaratkan dengan hidangan kaki babi yang besar, dia pasti hidangan kaki babi yang paling mengerikan."

  …

Setelah Xia Wanan dan Song Youman meninggalkan ruangan, tidak berapa lama kemudian Han Jingnian juga meninggalkan ruangan.

Ia keluar dari gedung yang besar itu. Asistennya sudah berada di kursi kemudi, menunggunya di luar gedung. 

Han Jingnian segera masuk ke dalam mobil. Setelah meninggalkan gedung, ia bertanya pada asistennya, "Selain aku dan kamu, siapa yang tahu aku menghadiri pesta itu?"

Asistennya berpikir sejenak, lalu menjawab, "Pada saat kita sampai di depan gedung tadi, seseorang menelepon dan menanyakan keberadaan kita. Xiaoyang ingin mengirim dokumen yang mendesak pada Direktur."

Han Jingnian membuka laptop dan memasukkan kata sandinya. Tanpa pikir panjang ia berkata, "Pecat dia malam ini juga."

Asitennya terkejut dan hanya menjawab, "Maksudnya?" Tanpa memberi penjelasan, Han Jingnian mengalihkan pandangannya ke luar jendela. 

Han Jingnian menatap layar komputer dan mengetik dengan cepat tanpa bicara apapun.

Beberapa detik kemudian, asistennya mengendarai mobil lebih lambat. Seperti Sherlock Holmes yang memecahkan kasus besar, asistennya yang sudah paham akan maksud Han Jingnian lalu berkata, "Ah, saya tahu maksud Direktur. Direktur Han, selama ini Xiaoyang akan memberitahukan keberadaan Anda pada nona Qin Shujian. Tidak. Nona Qin Shujian lah yang menyuruh Xiaoyang untuk memberitahu padanya. Lalu ia akan berpura-pura bertemu dengan Anda secara kebetulan. Berita kedekatan kalian sudah direncanakan olehnya. Asisten yang lain juga mengetahui semuanya. Tidak tahu siapa yang memberitahunya kalau malam ini Anda menghadiri pesta itu. Saya tidak memberitahukan hal ini pada orang lain. Kalau begitu, siapa orang lain yang memberitahukan keberadaan Anda? Nona Qin Shujian benar-benar ingin bermain-main dengan Anda, dengan menyogok orang lain agar bisa dekat dengan Anda. Tapi, kenapa ia bermain-main dengan Direktur Han yang jauh lebih tua darinya…" 

"Dasar rubah." Satu kata terakhir itu tidak ia ucapkan langsung. Han Jingnian melihat laptopnya lalu melirik asisten yang mengemudi di depan.

Asisten itu langsung sadar dirinya salah bicara. Ia segera mengubah kalimat yang akan diucapkannya kembali, "... Direktur Han, Anda ... Anda adalah orang yang lebih tua dan patut dihormati, Anda begitu hebat!"

Han Jingnian tidak menanggapi asistennya. Namun ia terus mengetik di keyboard.

Asisten itu tahu kalau ia baru saja lolos dari kemurkaan Han Jingnian. Ia menghela napas lega dan tidak berani bicara tanpa dipikir lagi. Ia berkata dengan tenang, "Direktur Han, sekarang Anda ingin pergi kemana? Pergi kantor atau apartemen dekat kantor?"

Setelah dipikirkan, memang ada pekerjaan yang belum selesai. Han Jingnian ingin menjawab agar diantar ke kantor. Namun sebelum kata-kata itu keluar dari mulutnya, tiba-tiba ia teringat kejadian di pesta tadi. Seseorang berambut pendek saat itu bertanya pada Xia Wanan, 'Wanan, apa kamu dan paman Han Zhijin saling kenal?'

Xia Wanan menjawab, 'Tidak Kenal.'

Tidak kenal … Dengan tanpa ragu dan mudahnya dia menjawab begitu. 

"Direktur Han?" Asistennya masih menunggu jawaban, ketika melihat Han Jingnian tidak mengatakan apapun.

Pikiran Han Jingnian kembali. Ia tidak segera menjawab pertanyaan asistennya, tetapi terus mengetik di keyboard.

Beberapa menit kemudian ia berhenti mengetik dan berkata, "Tidak kenal..."