Chereads / Dokter Besar Ling Ran / Chapter 29 - Kontrol Pendarahan dengan Tangan Kosong

Chapter 29 - Kontrol Pendarahan dengan Tangan Kosong

UGD tidak menjalankan praktik umum. Jika mendapatkan pasien yang kondisinya serius, UGD hanya menstabilkan titik vital pasien dan kemudian mengirimnya ke departemen spesialis untuk ditangani. 

Dengan pendarahan yang tidak berhenti ini, kondisi pasien bagaimanapun juga tidak bisa dianggap stabil.

Dan bisa dibilang pendarahan yang tidak berhenti menandakan bahwa luka yang diderita pasien benar-benar serius.

"Apa yang kamu gunakan?" Huo Congjun kemudian dengan tenang berdiri.

Di dalam UGD, kamu akan menemui bermacam-macam penyakit dan kondisi. Kepanikan bukanlah cara untuk menanganinya.

Mendengar respon dari Huo Congjun, dokter Zhao Leyi kemudian menjadi lebih tenang dan berkata: "Injeksi intiluskular, es saline dan norepinefrin. Mempercepat pemberian eritrosit dan plasma dengan dorongan golongan darah yang sama, juga memberikan beberapa suntikan etamsilat.. Pasien total telah diberikan 1400ml cairan.

Setelah mendengar perkataannya, Huo Congjun menggunakan senter kecil untuk melihat ke pupil pasien, kemudian berkata: "Bersiap untuk melakukan operasi darurat, lakukan laparotomi eksplorasi dan tingkatkan penggantian cairan."

"Apakah kita melakukan laparotomi eksplorasi sekarang?" Zhao Leyi merasa sedikit ragu, karena saat ini saja mereka masih tidak bisa memastikan sumber pendarahannya. Jika nanti melakukan kesalahan maka kondisi pasien akan menjadi lebih parah.

"Selamatkan dahulu, baru kemudian kita obati!" Huo Congjun berkata sambil menggertakkan giginya.

"Pasien mengalami kejang." Suster tiba-tiba berteriak.

Di Departemen UGD banyak pasien mengalami kejang, akan tetapi mengalami kejang di saat darurat bukanlah merupakan pertanda yang bagus.

Ling Ran melihat sebentar ke arah pasien, lalu membalikkan badan meninggalkan tempat. Dia pergi ke ruangan sebelah untuk mencuci tangan.

"Geser sedikit." seorang dokter residen berparas jelek yang sebelumnya pernah satu tim dengan Ling Ran datang dan menyenggol sikunya.

Ling Ran bergeser sedikit untuk menyediakan tempat, lalu melanjutkan menggosok tangannya.

Dokter yang berparas jelek itu melihat ke arah Ling Ran dengan saksama dan kemudian mengingatkannya: "Departemen UGD mulai sibuk, dan tidak tahu dalam satu hari mereka bisa menangani berapa pasien, kamu bisa mencuci tanganmu dengan menggunakan pembersih tangan yang berbahan dasar alkohol dan mengeringkannya. Jika kamu mencuci tangan terlalu sering, tanganmu akan mengelupas."

"Aku sedang bersiap melakukan operasi." Ling Ran menjawab sambil menggosokkan kedua tangannya hingga bersih.

Selama di ruang rawat beberapa hari, dia tidak hanya diperbolehkan melakukan penjahitan pada ratusan pasien, tapi juga diperbolehkan mengenal lebih lagi proses operasi di rumah sakit.

Dokter residen itu melihat ke arah sekitar dan bertanya dengan penasaran: "Operasi apa?"

Di rumah sakit, setiap departemennya terbagi menjadi beberapa tim, di setiap timnya ada seorang dokter atau wakil direktur yang memimpin timnya dan bertanggung jawab atas satu pasien atau lebih

Demikian pula dalam keadaan darurat. Dokter yang datang untuk menangani pasien biasanya akan berasal dari tim yang sama.

Pembagian tim untuk dokter magang tidaklah terlalu ketat, akan tetapi, Ling Ran hari ini ikut dengan Direktur Huo. Maka, bila dia ingin melakukan operasi, dia akan mengikuti sesi operasi dari tim Direktur Huo Congjun.

Dokter Residen berparas jelek itu melihat ke arah Direktur Huo yang sedang sibuk menangani pasien,

Dia kemudian membatin, 'dalam keadaan darurat seperti ini, bisa ikut untuk observasi saja sudah bagus, bagaimana dia bisa sampai boleh melakukan operasi?'

Pasien mengalami kejang. Pasien yang awalnya digolongkan pasien darurat level 2, sekarang naik menjadi level 1.

Pasien yang sekarat dan hampir mati ini merupakan suatu hal yang paling menyusahkan di UGD, dan dokter residen biasa tidak akan boleh masuk untuk mengikuti prosesnya.

Jika menggunakan istilah lain, bisa dibilang tingkat kekritisan pasien ini bisa terbilang naik satu tingkat.

Ling Ran meninggalkan tempat cuci tangan, mengelap tangannya, kembali ke ruang resusitasi, dan bersiap memakai sarung tangan operasi.

Di departemen UGD, sebenarnya jarang ada dokter yang serius dan bersiap untuk melakukan operasi. Karenanya, sosok Ling Ran yang serius saat memakai sarung tangan itu pun perhatian dokter-dokter lainnya.

"Benar-benar anak muda ya." dokter residen yang berparas biasa itu kembali ke tempatnya dan tidak tahan untuk tertawa sinis "Walau Huo Congjun memandangnya lebih, tapi tetap saja seharusnya ia tidak akan membiarkannya menangani pasien darurat itu. Memangnya apa yang dia pikirkan?"

"Ling Ran itu baru mulai magang, dia nanti juga akan paham." Dokter Zhou memalingkan kepalanya, melihat ke belakang

"Sudah bagus dia tidak dikirim kembali oleh Direktur Huo. Pasien ini mengalami pendarahan dan kejang-kejang, lalu harus dilakukan proses laparotomi eksplorasi, untuk apa dia masih kembali ke sana..... YA AMPUN!"

Dia tiba-tiba berteriak saat sedang menjelaskan.

"Kamu kenapa berteriak?!" Dokter Zhou yang terkaget lalu mematung seketika saat melihat suatu pemandangan yang ada di depannya.

Terlihat pemandangan Ling Ran yang berdiri di tengah sosok Direktur Huo dan dokter jaga, dan dia sedang menjulurkan tangannya ke luka yang terbuka di tubuh pasien.

Melihat pemandangan ini, seluruh dokter di rumah sakit pun terdiam kaget.

Dia benar-benar sangat berani untuk melakukan operasi tanpa menggunakan alat apapun, apakah ini adegan pembunuhan??

Di sisi lain, dia melakukan tindakan ini tanpa memberitahu terlebih dahulu. Tindakan seperti ini juga tidak pernah dilakukan di operasi pada umumnya.

Dokter residen berparas jelek itu langsung terbayang sosok Huo Congjun yang marah besar, dan juga ikut merasakan ketegangannya dan berkata: "Ini pertama kalinya aku melihat seorang dokter magang yang cari mati."

Dokter Zhou yang ingin sedikit membela Ling Ran pun tidak bisa berkata-kata.

Di antara dokter-dokter yang kaget melihat tindakannya, Huo Congjun adalah orang pertama yang paling syok.

Dari pengamatannya terhadap Ling Ran selama dua hari ini, Ling Ran merupakan anak muda yang teliti dan Huo Congjun ingin memberikan beberapa gambaran proses di rumah sakit untuk membimbingnya. Akan tetapi, dia benar-benar tidak menyangka bahwa Ling Ran berani ikut campur dalam keadaan darurat yang menyangkut nyawa ini.

"Ling Ran….. lepaskan tanganmu!" Huo Congjun tidak berani menarik tangan Ling Ran karena akan menyebabkan luka semakin parah.

"Bagian kapsul glisson pasien terjadi pendarahan, posisinya tidak bagus dan sulit dijahit, jika tidak segera dihentikan pendarahannya, dia akan kehilangan darah semakin banyak." Ling Ran menjelaskan apa yang dilakukannya.

Dia berbicara seolah tahu apa yang dia lakukan, Huo Congjun dan Zhao Leyi langsung melihat ke arah monitor.

"Direktur, pendarahannya berhenti." Zhao Leyi melihat dengan tidak percaya.

Huo Congjun pun lebih dibuat terkejut lagi melihat hasilnya.

Dia tahu metode yang dilakukan Ling Ran merupakan Kontrol Pendarahan dengan Tangan Kosong. Dalam UGD, metode ini sering digunakan saat melakukan pertolongan pertama.

Teknik acupressure(tekanan) biasanya digunakan pada bagian kepala dan wajah yang terluka, dengan menekan arteri maksila di sisi yang sama, dan untuk bagian leher yang berdarah dengan menekan arteri karotis di sisi yang sama. Menekan arteri aksila juga merupakan cara yang efektif untuk menghentikan pendarahan di bagian lengan atas.

Akan tetapi, pendarahan di kapsul glisson... , mungkin saja cara yang dikatakan Ling Ran itu benar, tapi bagaimana dia dapat yakin terhadap letaknya dan juga bagaimana menekannya?

Dalam sepengetahuan Huo Congjun, Kontrol Pendarahan dengan Tangan Kosong yang mencapai level ini sangat jarang ditemui di Rumah sakit militer.

Dokter magang yang belum berpengalaman dalam melakukan praktik, bagaimana bisa dia melakukannya?

Bagaimana bisa dia memiliki keberanian sebesar itu?

"Direktur?" Zhao Leyi memanggil.

Waktu terus berjalan, kondisi pasien bisa berubah setiap saat.

Huo Congjun melihat ke arah Ling Ran dalam - dalam, lalu beberapa detik kemudian dia menganggukkan kepalanya dan berkata: "Ling Ran, naik ke atas brankar, dan jangan sampai goyang. Dokter Zhao dan aku akan masuk ruang operasi."

Metode Kontrol Pendarahan dengan tangan kosong hanya bisa mengontrol darah dalam waktu singkat, selanjutnya, tetap harus menjalankan operasi.

Huo Congjun memberi isyarat memanggil kepada dua orang dokter residen, dan Ling Ran juga segera naik ke brankar.

Kemudian, sekelompok orang mendorong brankar terdapat pasien dan Ling Ran di atasnya memasuki ruang operasi.