Chereads / Super Internet / Chapter 95 - Perasaan yang Tertutup

Chapter 95 - Perasaan yang Tertutup

Walaupun siaran langsung gamenya sudah lama berakhir, tapi masih banyak penonton yang enggan pergi karena terlena dengan cerita The Legend of Sword and Fairy.

Akhirnya mereka secara bertahap menerima jalan ceritanya, dan tanpa disadari masuk ke dalam alur ceritanya.

Melihat adegan di layar, membuat mereka mengingat semua peristiwa di dalam game. Ada tawa, duka, rasa penasaran, dan senang saat pertama kali mempelajari teknik pengendalian pedang hingga bisa membunuh Raja Keadilan Penjaga Penjara di Menara Penakluk Monster.

Mereka semua seolah telah menjalani kehidupan yang berbeda.

Kemudian Nalan Hongwu menghela nafas. Walaupun ia sudah tua, tetapi ia masih belum sepenuhnya melihat kehidupan di dunia ini. Masih ada banyak rintangan yang belum ia hadapi.

'Mungkin itulah sebabnya aku berhenti di Alam Kultivasi ini.' Pikir Nalan Hongwu.

Kakek Yinlong, An Huwei dan lainnya juga sedih. Awalnya mereka bermain game karena berbagai alasan, tetapi sekarang perlahan-lahan mereka mulai menyukai orang-orang dan berbagai hal lain yang ada di dalam game, misalnya keanggunan Peminum Berpedang Abadi, kelincahan Ling, keberanian Yueru, dan nasib Xiaoyao. Semuanya menyentuh hati mereka.

Bahkan mereka merasa kalau orang-orang di dalam game lebih bisa memaknai kehidupan dibandingkan dengan mereka.

Walaupun semua orang merasa itu hanyalah sebuah game, tetapi di dalam lubuk hati mereka, mereka merasa kalau itu adalah kenyataan.

Kalaupun menyesal, mereka sangat menyesal karena Ling tidak bisa hidup bersama Lin Xiaoyao dan Lin Yueru.

"Huhuhu…. Kenapa akhir hidup Ling begitu tragis?" Ujar Jiang Xiaoyue yang mulai menangis karena mengingat kembali adegan terakhir di mana Ling meninggal.

Banyak para pelanggan perempuan yang mulai menyeka air mata mereka diam-diam.

"Ling ku!" Tiba-tiba seorang pelanggan menjerit untuk melampiaskan kesedihannya di dalam warnet.

Jika itu bisa dirubah, tak hanya Fang Qi, tapi semua orang ingin memaki. Tetapi sekarang mereka hanya bisa berduka cita bersama.

Melihat semua penonton terisak sedih, Fang Qi hanya bisa diam.

Lalu Fang Qi melirik ke panel misinya:

[Misi Baru: Memperkenalkan game The Legend of Sword and Fairy kepada 300 pelanggan, dan membuat mereka merasa tersentuh dengan ceritanya.

Progres Misi: 210/300

Hadiah Misi: Counter Strike: VR Remake

Deskripsi Misi: Tidak Ada]

Tinggal sedikit lagi dan misi hampir selesai.

Setelah melihat-lihat warnetnya, Fang Qi langsung tahu kalau ada sekelompok pemain baru yang akan ikut kecanduan bermain game.

Meskipun plot utamanya tidak dapat diubah, tetapi bisa jadi ada lebih dari satu adegan penutup. Fang Qi mengetahuinya saat bermain. Meskipun ia sudah bermain dan mendapatkan akhir yang mendekati versi resminya, tetapi siapa yang menyangka kalau para pemain lain bisa mendapatkan akhir cerita yang berbeda atau plot yang berbeda.

Setelah menyelesaikan gamenya, Fang Qi melanjutkan mengerjakan misi lainnya. Saat ini ia sudah menguasai teknik pengendalian pedang dan mahir dalam seni seribu pedang, karena ia cukup sering menggunakannya selama bermain game. Untuk teknik Peminum Abadi Menatap Langkah Bulan, Pedang Langit dan beberapa teknik lainnya baru akan ia pelajari nanti, karena ia membutuhkan banyak waktu untuk terbiasa dengan teknik-teknik tersebut.

Karena itulah Fang Qi mematikan siaran langsungnya dan mulai kembali melatih skillnya.

...

Tetapi bertambahnya jumlah pelanggan di warnet Super Internet miliknya, membuat beberapa bisnis lain merasa terancam.

Salah satunya adalah bisnis Kebun Binatang Gunung Qin milik Pang Rulie.

Akhir-akhir ini Pang Rulie merasa semakin terancam sejak pelanggannya semakin menipis.

Sebelumnya ia tidak tahu apa-apa tentang bisnis di Super Internet, atau yang disebut dengan game atau apapun itu.

Tetapi sekarang Pang Rulie merasa bahaya itu semakin kuat saat ia mendengar para kalangan bangsawan membahas tentang game bernama The Legend of Sword and Fairy.

Saat ia mengetahui dengan jelas game The Legend of Sword and Fairy dari mata-matanya, atau kapan mereka akan bermain, pria itu sepertinya tidak mungkin tidak tahu apa artinya itu.

Jika situasinya terus seperti itu, maka itu akan membawa dampak besar bagi seluruh industri hiburan di seluruh kota Jiuhua.

Meniru bisnisnya?

Itu tidak mungkin! Siapa yang berani menghabiskan begitu banyak uang hanya untuk membuat artefak spiritual yang dimainkan oleh para pelanggan?

Atau siapa yang memiliki kekuatan sebesar itu hanya untuk menciptakan dunia untuk dimainkan oleh orang lain? Siapa yang mau meniru bisnis seperti itu?

Meskipun Pang Rulie mengagumi kekuatan yang dimiliki oleh pemilik bisnis kecil itu, tetapi ia bertekad untuk menekan bisnis tersebut.

Lagi pula ia bukan seseorang yang bisa dipojokkan begitu saja, apalagi bisnis kecil itu sudah mulai mengancam bisnis Kebun Binatan Gunung Qin miliknya.

Ia mengecek daftar nama di tangannya dengan seksama, dan menandai banyak nama dengan pena merahnya.

Itu adalah daftar nama perusahaan bisnis kelas satu di kota Jiuhua.

Status sosial pengusaha bisnis di dunia ini tidak serendah di dunia Fang Qi sebelumnya.

Contohnya saja Kebun Binatang Gunung Qin, seseorang tidak bisa memiliki sebidang tanah yang begitu luas dengan mudah. Apalagi dengan monster dan binatang luas yang begitu banyak, bahkan monster yang ada di sana adalah monster langka. Tak mudah bagi seseorang untuk membangun Kebun Binatang seperti itu tanpa latar belakang sosial yang luar biasa.

Nenek moyang Pang Rulie telah memperhitungkan hal itu dengan baik. Meskipun gelar tidak dapat diturunkan ke anak cucunya, tetapi keluarga Pang telah mengumpulkan kekuatan dan ia juga merupakan seorang pejabat penting di kota.

Begitu pula dengan daftar nama tadi, mereka adalah bangsawan yang kuat atau orang-orang dengan kekuatan besar di belakang mereka. Jika mereka semua saling bekerja sama, tak bisa dibayangkan seberapa kuat dan beraninya mereka.

Nama-nama yang ditandai tadi adalah orang-orang yang telah setuju untuk membantunya, dan sekarang ia masih butuh satu hingga dua orang lagi yang benar-benar kuat.

Pang Rulie telah mencari tahu kalau pelanggan yang bermain di tempat Fang Qi memiliki latar belakang yang penting dan kuat.

Tetapi mereka hanyalah pelanggan, bukan pemilik bisnis, jadi ia tak mungkin mengandalkan kekuatan pelanggannya kalau ia menemui masalah.

Kalau sampai pemilik bisnis memanfaatkan pelanggannya, bisnisnya pasti akan segera berakhir.

Pang Rulie tidak berencana untuk melawan mereka, selama ia bisa berdiri di depan orang-orang ini, itu sudah lebih dari cukup.

Jadi Pang Rulie menggambar lingkaran besar di daftar nama, dan hanya ada dua kandidat yang ia lingkari. Yang pertama adalah pemilik Paviliun Qingfeng dan Mingyue, dan yang satunya lagi adalah pemilik bisnis Aliansi Selatan Huo Chong.

"Kedua orang ini agak sulit untuk ditangani." Ujar Pang Rulie sambil memegang daftar nama itu, ia mulai tenggelam dalam pikirannya.

Sementara itu di Paviliun Qingfeng dan Mingyue.

Song Qingfeng sedang makan di Paviliun Qingfeng dan Mingyue. Seluruh kalangan di kota Jiuhua suka mengunjungi tempat ini setiap kali mereka punya waktu.

Song Qingfeng dan teman-temannya hari ini memesan banyak makanan dan anggur lebih daripada biasanya.

"Ayo, Tuan muda Song! Kita bersulang!" Seru Lin Shao sambil memeluk kendi China.

Namun Song Qingfeng memasang muka muram, "Tuan muda Lin, kamu mau bersulang seperti ini?"

"Diamlah, suasana hatiku sedang tidak baik." Sebagai penggemar setia Ling, ia merasa sangat sedih saat mengetahui Yueru kembali hidup di akhir cerita, tetapi Ling tidak bisa. Bagaimana mungkin suasana hatinya bisa bagus?

Lin Shao meneguk anggur dengan tegukan besar lalu memasang wajah sedih seraya berkata, "Kita adalah saudara, dan aku tidak malu untuk menunjukkan diriku yang sebenarnya di hadapanmu. Sejujurnya, saat aku bermain game The Legend of Sword and Fairy hari ini dan melihat Ling lagi, aku benar-benar ingin menangis."