Chereads / Super Internet / Chapter 94 - The Legend of Sword and Fairy

Chapter 94 - The Legend of Sword and Fairy

Saat itu warnet Fang Qi ramai oleh para pelanggan yang fokus menonton permainannya di layar siaran langsung, bahkan mereka berhenti bermain dan memilih untuk menonton permainan Fang Qi.

Ling dan Xiaoyao bekerjasama saat bertarung melawan Raja Keadilan Penjaga Penjara.

Mereka merapalkan mantra lalu muncul lah hembusan angin yang sangat kencang.

Semua monster yang ada di Menara Penakluk Monster langsung bersembunyi di sudut-sudut gelap sambil mengigil ketakutan.

Seluruh energi spiritual berkumpul jadi satu, bagaikan air keluar yang dari bendungan dan membuat banjir bandang.

Mantra dewa anggur itu terlalu kuat, Li Xiaoyao dan Ling serta Yueru saling bergandengan tangan. Bahkan dewa pun tak kan bisa mengalahkan mereka.

Meskipun itu hanya sebuah game, tetapi para penonton masih dibuat terpana.

Saat mereka bertiga mengalahkan Raja Keadilan Penjaga Penjara selama pertempuran sengit tadi, seluruh penonton di warnet bersorak gembira.

Para penonton bahkan lebih bersemangat saat menyaksikan mereka bertiga yang melarikan diri dari Menara Penakluk Monster.

Adegan tersebut menjadi semakin menarik.

"Apakah mereka akhirnya bisa keluar?"

[Lihat, Ling kita sangat kuat!] Ada sebuah komentar yang langsung muncul di layar komentar. Bagi para penggemar Ling, mereka merasa sangat sedih saat menyaksikan seorang gadis biasa dengan latar belakang misterius disebut sebagai monster.

Tetapi sekarang latar belakangnya telah terungkap, Ling adalah keturunan dewa dan kekuatannya juga telah bangkit.

[Yueru kami juga tidak kalah kuat kan?] Meskipun saat itu layar komentar relatif harmonis, tetapi masih ada beberapa persaingan.

Dan layar komentar langsung diserang dengan komentar yang bertubi-tubi.

[Ling sangat cantik dan kuat!]

[Ling lebih lembut dan manis!]

Penggemar yang lain pun terpacu untuk ikut berkomentar.

Saat melihat musuh yang kuat telah dikalahkan, para penggemar Yueru pun ikut berkomentar dengan santai.

[Yueru lebih imut!]

[Yueru lebih semangat!]

...

Tentu saja, komentar-komentar itu dikirim oleh para anak muda. Orang-orang yang lebih tua seperti Su Tianji, hanya berdiri di antara kerumunan orang dan tidak peduli dengan argumen-argumen itu.

Sementara itu, Fenghua dan Yuexin langsung mendekati Su Tianji dan bertanya setelah mengirim komentar. "Master, siapa yang lebih Master sukai, Ling atau Yueru?"

Su Tianji tak bisa berkata apa-apa.

Su Tianji ingin sekali mengatakan kalau ia menyukai keduanya.

Tetapi saat itu hanya sedikit orang yang memperhatikan kalau Xiaoyao dan Ling yang kelelahan setelah melawan Raja Keadilan Penjaga Penjara. Kekuatan mereka hanya tersisa sedikit.

Lagi pula, menantang Dewa dengan kekuatan manusia memang sangat tidak masuk akal dan mustahil.

Lalu tiba-tiba Menara Penakluk Monster runtuh.

Dan semua orang merasa kosong dan ingin menangis dalam sekejap.

Itu bukan animasi selingan, tetapi semua orang merasa ingin menangis setelah menonton perempuan biasa bisa mengalahkan Jiang Qing, kemudian Raja Hantu, bahkan melawan Raja Keadilan Penjaga Penjara, dan masih ada Naga Kotak yang berubah menjadi Sembilan Naga!

Xiaoyao, Yueru dan Ling telah melewati begitu banyak kesulitan. Bahkan para penonton juga ikut merasakan sakitnya.

Mereka seolah ikut berada di sana untuk berperang di dalam game.

Jika sampai meminjam bantuan bola spiritual, itu artinya kekuatan mereka sudah mencapai batas.

Mereka akan mengingat energi dari pedang tujuh kesaktian yang memancarkan kekuatannya di layar.

Lalu ada dua sosok bayangan yang berdiri di depan mereka yang menghadapi kematian.

Keputusan Yueru saat itu adalah, membuat semua orang merasa sangat tersentuh saat ia menunjukkan perasaannya yang terdalam.

Kemudian semuanya terkubur dalam reruntuhan.

Mereka kemudian terdiam untuk waktu yang lama.

Para penonton juga terdiam.

Entah berapa lama mereka terdiam, lalu tiba-tiba ada seseorang yang mengirimkan sebuah komentar di layar komentar.

[Jangan mati!]

Kemudian disusul dengan komentar lainnya.

"Huhuhu.... Jangan biarkan mereka mati!" Fenghua dan Yuexin berusaha untuk menahan air mata mereka.

"Tak bisakah Xiaoyao menjadi sedikit lebih kuat?" Ujar Jiang Xiaoyue sambil menutupi wajahnya yang penuh dengan air mata, "Bukankah tadi kamu menunjukkan kekuatan mantra dewa anggur?"

"Sialan, jangan sampai kalian mati." Song Qingfeng dan lainnya telah pindah ke kursi di belakang, mereka takut untuk menerima kenyataan.

"Apakah kalian tidak percaya pada pemilik warnet yang memainkan game ini?!" Seru An Cheng yang membuat mata orang-orang menjadi memerah.

"Ini tidak ada hubungannya dengan masalah pemilik warnet." Ujar Si gendut Ouyang Cheng sambil menarik napas dalam, lalu menggelengkan kepalanya. "Ini sudah di luar kekuatan manusia."

Sementara itu, Kakek Yinlong mengeluh bosan. Ia menghela nafas panjang dan berkata, "Kita lihat saja nanti."

Karena berbagai alasan, Fang Qi membagi adegan akhir dari game The Legend of Sword and Fairy menjadi dua hari. Jadi mereka semua menunggu hingga hari berikutnya untuk menonton akhir ceritanya.

Pada keesokan harinya, Fang Qi menyadari kalau ada semakin banyak orang yang datang ke warnetnya. Ia tak tahu apakah mereka akan bermain game The Legend of Sword and Fairy atau tidak, tapi yang pasti, mereka ingin melihat siaran langsung permainan Fang Qi hingga akhir.

Di hari kedua ini, mereka ingin mengetahui apakah Yueru masih bisa ditolong. Bagaimana akhir dari kisah Ling dan Xiaoyao. Karena itulah mereka berkumpul di warnet dan tak sabar ingin menonton.

Xiaoyao dan Ling pergi ke Nanzhao, itu adalah misi terakhir Li Xiaoyao.

Melihat perkembangan Li Xiaoyao, kekuatannya meningkat sedikit demi sedikit selama perjalanannya dari Gua Kirin Api dan Gua Kultivasi untuk mencari ramuan obat.

(Kirin atau Kylin, atau Qilin adalah naga unicorn dari mitologi China dan Asia Timur.)

Setelah menyelamatkan Ling, kini waktunya pertempuran terakhir.

"Tak ku sangka masih ada Baiyue dari Nanzhao, musuh terkuat dibalik semua ini."

"Kenapa aku merasa ia lebih kuat daripada Raja Keadilan Penjaga Penjara yang melindungi Menara Penakluk Monster?"

Semua orang langsung memikirkan bayangan Baiyue.

Baiyue bergabung menjadi satu dengan Monster Iblis Air, dan menyebabkan gelombang air besar membanjiri tanah yang sangat luas dan perumahan. Tak ada satupun yang tahu apakah ada yang bisa mengalahkan kekuatan yang mengerikan itu.

Di layar, mereka menyaksikan Ling berlari maju dengan seluruh kekuatannya untuk melawan Baiyue yang telah bergabung dengan Monster Iblis Air. Ling menjelma menjadi manusia berbadan ular. Saat itu tak ada satupun orang yang menduga, bahwa mereka bisa tertawa bahkan bersedih hanya karena karakter virtual di dalam game.

Mereka mungkin mulai memainkan game ini dengan tujuan untuk mempelajari seni bela diri dan mantra sihir. Tetapi saat ini hati mereka semua merasa tersentuh.

Sebenarnya, The Legend of Sword and Fairy adalah game klasik yang tidak ingin menunjukkan kehancuran dari benda-benda indah itu ke penonton. Namun tragedi itulah yang membuat mereka merasa sakit hati dan sedih.

Game tersebut ingin menunjukkan kalau masih ada perasaan yang murni di dunia yang kotor ini.

Itu adalah sesuatu yang diharapkan dan diinginkan oleh semua pemain, tetapi tidak bisa mereka dapatkan.

Keindahan dari game itu adalah bukti dari keinginan yang ada di dalam hati mereka.

Fang Qi meletakkan alat game VR dan tatapan matanya memancarkan ketulusan. Orang-orang yang hidup di dunia ini, mereka tersentuh oleh cinta sejati karena mereka bebas dari pengaruh berbagai jenis budaya.

Mereka mungkin berpikir bahwa mereka bisa mendapatkan cinta sejati, jika mereka menggunakan keberuntungan di sisa hidup mereka.

Di akhir cerita tersebut, Nu memainkan seruling untuk menghibur Li Xiaoyao saat salju turun deras. Akhirnya Yueru dapat hidup kembali, ia berdiri di bawah pohon tua sambil memegang payung, dan menunggu Xiaoyao kembali. Game pun tamat, dan para pemain yang menyaksikan adegan itu pun berlinangan air mata.