Chereads / Super Internet / Chapter 11 - Jangan Cari Mati Kalau Tidak Ingin Mati

Chapter 11 - Jangan Cari Mati Kalau Tidak Ingin Mati

Xu Zixin adalah siswa jenius dari sekolah Lingyun, 'Bagaimana bisa aku takut dengan hal seperti ini?' Pikirnya.

Namun, sebelum Xu Zixin menyelesaikan kalimatnya, zombie yang baru saja ia kalahkan tiba-tiba membuka matanya dan meraih pergelangan kaki Xu Zixin!

"AH...!" Bagaimana mungkin zombie ini bisa hidup lagi? Xu Zixin sama sekali tidak pernah menduga bahwa hal seperti ini bisa terjadi!

Lagipula, siapa yang akan menduga bahwa zombie yang sudah dikalahkan oleh Xu Zixin tersebut bisa hidup kembali?

Karakter yang dikendalikan oleh Xu Zixin pun kehilangan kesemibangannya dan terjatuh ke tanah. Ia menendang-nendang dengan kedua kakinya untuk mengusir zombie tersebut, tetapi zombie itu terlalu kuat. Meskipun ia sudah berjuang dengan sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri, tetapi ia tidak bisa membebaskan dirinya. Ia lalu menembaki zombie tersebut, tetapi zombie tersebut tetap tidak bisa mati. Sebaliknya, zombie tersebut justru menjadi semakin menyerangnya dengan membabi-buta, bahkan hingga menggigit pergelangan kaki Xu ZIxin!

Kali ini Xu Zixin benar-benar terjatuh!

Perempuan itu sangat terkejut saat melihat ada begitu banyak darah. Ia terkejut bukan karena belum pernah melihat darah sebelumnya, tetapi siapapun pasti akan merasakan perasaan yang sama dengannya saat melihat ada begitu banyak darah dalam keadaan seperti ini.

'Kenapa zombie ini tak bisa dibunuh?!' Pikir Xu Zixin.

Mengerikan sekali! Mengapa zombie ini sangat kuat?

"Apakah aku harus berdiam diri saat zombie ini menyerangku?" Tanya Xu Zixin yang sudah merasa putus asa dan nyaris mati.

Xu Zixin terlalu meremehkan zombie ini sebelumnya.

"Tembak otaknya dengan pistolmu." Saat itulah sebuah suara tiba-tiba terdengar dari belakangnya.

"Hah....?" Xu Zixin terdiam sejenak. Sesaat sebelum zombie itu menggigit betisnya, Xu Zixin pun dengan cepat menembakkan pistolnya!

BAM BAM BAM!

Ia menembakkan begitu banyak peluru tepat ke dahi zombie tersebut.

Ia menembaki zombie tersebut sambil menangis ketakutan. Pada akhirnya, zombie tersebut jatuh ke lantai!

"Itulah kenapa anak perempuan tidak boleh bermain game yang penuh dengan darah dan kejam seperti ini. Lagipula kalau tidak ingin mati, maka jangan cari mati...." Ujar Fang Qi. Ia adalah orang yang tenang dan konservatif, sama halnya dengan sistem.

Fang Qi duduk di samping Xu Zixin dan melihat perempuan itu keluar dari mode VR. Fang Qi dapat melihat ekspresi rumit yang tergambar dengan jelas di wajah Xu Zixin. Fang Qi lalu menatap langsung ke matanya dan berkata dengan serius. "Sama-sama."

"!!??" Xu Zixin tak habis pikir setelah mendengar ucapan Fang Qi barusan. 'Beraninya ia mengatakan hal seperti itu? Dasar bermuka tebal! Benar-benar tidak tahu malu!' Maki Xu Zixin dalam hati.

Xu Zixin menatap Fang Qi dengan perasaan marah bercampur kesal.

Meskipun ia merasa sedikit berterima kasih dengan bantuan Fang Qi yang mengingatkannya untuk menembaki kepala zombie yang menyerangnya tadi, tetapi ia tidak akan mengalami hal seperti itu jika bukan karena memainkan game yang ada di tempat Fang Qi!

Memikirkan hal itu membuat Xu Zixin menatap geram pada Fang Qi.

Sementara Fang Qi hanya mengangkat bahunya dengan polos.

Xu Zixin berpikir, 'Bukankah aku tadi mengeluh karena tidak ada hal yang menarik perhatianku di kota Jiuhua?'

Meskipun game ini cukup menakutkan, tetapi ketika Xu Zixin berhadapan dengan para monster yang ada di dalam game tersebut, rasa takutnya seolah lenyap dan berganti dengan perasaan ingin mengalahkan monster tersebut. Ketika ia berhasil mengalahkannya, ia merasa begitu gembira.

Sekarang, Xu Zixin dapat menenangkan dirinya agar tidak setegang saat sedang menghadapi pertempuran di dalam game.

Sebenarnya, Xu Zixin merasa terkejut. Ia membayar mahal untuk berkultivasi di menara seni bela diri yang ada di sekolah Lingyun, tetapi ia tak dapat meningkatkan kemampuannya sama sekali. Ia sama sekali tak menyangka bahwa kultivasinya dapat meningkat hanya dengan bermain game dalam waktu singkat.

Bagaimana mungkin?

Setelah melihat Fang Qi sekilas, Xu Zixin tak mengatakan sepatah kata pun lalu kembali mengalihkan perhatiannya pada gamenya. Perempuan itu telah memutuskan untuk bermain game lagi dan meneruskan petualangannya di Resident Evil. Ia ingin melihat apakah dirinya benar-benar bisa meningkatkan kultivasinya dengan cepat bila memainkan game tersebut.

Xu Zixin merasa bahwa permainan ini seperti sebuah harta karun raksasa yang menunggu untuk ditemukan!

Saat ia terus bermain, ia menggunakan ide yang diajarkan oleh Fang Qi dan terus membunuh beberapa zombie. Ketakutan yang semula sempat bersarang di dalam hati Xu Zixin pun menghilang perlahan.

Rasa takut Xu Zixin berubah menjadi perasaan bangga setiap kali ia bisa mengalahkan zombie yang ada di dalam game tersebut. Ia sangat menikmati sensasi petualangan yang luar biasa di dalam game!

Sebelum bermain game ini, ia tak pernah berpikir bahwa ada petualangan yang mengasyikkan seperti ini!

Game ini adalah sebuah mahakarya!

Game ini tak hanya memberikan pengalaman baru yang mengasyikkan, tetapi juga alur permainan yang sangat menarik.

"Apa yang akan terjadi setelah aku menyelesaikan game ini?"

"Apakah aku bisa menemukan rekan timku?"

Plot cerita dalam Resident Evil 1 sangat sederhana dan mudah dimengerti. Misi utama di dalam game tersebut adalah untuk melakukan pencarian dan penyelamatan. Pemain bertindak sebagai penyelamat dan dapat dengan mudah mengikuti alur cerita di dalam game.

Sebagai seorang prajurit muda yang luar biasa, Xu Zixin adalah perempuan yang berani. Setelah melalui pengalaman yang mengerikan di awal permainan, kini sisi pemberontak yang ada di dalam dirinya perlahan-lahan mulai terlihat.

Alur permainannya memang terlihat sederhana, tetapi menyimpan misteri yang tiada habisnya. Itulah yang membuat game tersebut menjadi menarik dan membuat pemain semakin ingin bermain.

Apa sebenarnya yang tersembunyi di dalam mansion? Apa itu krisis biokimia? Xu Zixin ingin segera mengetahui jawaban dari dua pertanyaan tersebut.

Karena itulah, Xu Zixin segera melanjutkan permainannya! Ia bahkan lupa bahwa dirinya sempat mengira kalau Fang Qi adalah seorang penipu yang hendak menipunya.

Sekarang, Xu Zixin merasa begitu menyatu dengan karakter Jill dan merasa bahwa dirinya adalah Jill. "Aku akan menemukan kebenaran dibalik kejadian ini!"

"Pak! Aku mau main!" Beberapa orang tiba-tiba menerobos masuk ke dalam toko. Saat Fang Qi melihatnya, ia segera mengenali mereka. Mereka adalah Song Qingfeng, Lin Shao, dan Xu Luo.

"Kenapa kalian bertiga datang lagi?" Tanya Fang Qi lalu tertawa terbahak-bahak. "Bukankah hari ini kalian sudah bermain selama enam jam? Kalian masih ingin main lagi?"

"??" Tiga orang pemuda tersebut menatap Fang Qi dengan bingung.

Mereka tidak habis pikir bagaimana bisa Fang Qi yang merupakan seorang pemilik toko, menyambut pelanggannya seperti ini?

Perkataan Fang Qi telah membuat ekspresi wajah Song Qingfeng berubah menjadi suram. "Pak, mengapa anda mengatakan hal seperti itu pada kami?"

"Kami tidak datang untuk bermain." Fang Qi kemudian mengalihkan pandangannya ke arah pintu masuk tokonya. Di sana ada dua pria muda yang tampaknya berasal dari keluarga kaya. Dua pemuda tersebut kemudian berjalan memasuki toko. Lin Shao lalu berkata, "Kami membawa beberapa orang yang ingin bermain. Bagaimana menurutmu? Apakah kami bisa bermain lagi?"

"Kalian bertiga," Panggil salah satu pemuda yang memiliki bentuk wajah lonjong. "Apakah toko sekecil ini benar-benar menakjubkan seperti yang kalian katakan?"

Pemuda itu melihat-lihat sekeliling toko milik Fang Qi. Toko ini terlihat bersih, tetapi tidak begitu istimewa.

"Bukankah kamu mengatakan bahwa kami bisa bermain sebagai karakter utama seperti di dalam sebuah novel?" Tanya pemuda yang lain dengan curiga. "Tempat ini tak terlalu besar. Apakah kita bisa bertarung di sini?"

"Nanti juga kalian tahu, tapi saat pertarungannya dimulai, kalian jangan merengek ketakutan." Ujar Lin Shao dan Xu Luo yang masih belum bisa melupakan pengalaman mereka bermain game tadi pagi. Mereka kemudian berkata dengan suara rendah. "Kultivator."

"Kultivator?" Mendengar apa yang dikatakan oleh Lin Shao dan Xu Luo, kedua pemuda tersebut menjadi semakin curiga. Namun saat mereka melihat pemilik tokonya, orang itu sama sekali tidak seperti seorang kultivator!

Apa yang mereka maksud dengan kultivator? Apakah benda-benda yang ada di sini adalah ciptaan kultivator?

Benda ciptaan seorang kultivator sangatlah langka.

Sebenarnya, sebagian besar artefak sihir yang dijual di kota adalah barang-barang yang meniru dari model artefak asli seorang kultivator, karena benda asli ciptaan kultivator sangatlah langka.

Barang tersebut menjadi langka karena di dunia ini ada terlalu banyak prajurit, tetapi hanya sedikit yang mampu menjadi seorang kultivator.

Di negara Dajin, jika kamu memiliki hubungan dengan seorang kultivator, maka kamu akan sangat dihormati oleh orang-orang.

"Aku akan bertaruh dengan Qingfeng. Jika aku bisa membunuh monster yang kalian sebut dengan zombie, maka itu artinya Qingfeng kalah." Ujar salah seorang pemuda. "Tak peduli seberapa mengerikan monster itu, aku pasti akan mengalahkannya terlebih dulu."

Fang Qi melihat sekelompok orang yang baru saja datang ke tokonya lalu menepuk dahinya dengan gusar seraya bergumam. "Haruskah aku memasang tanda bahwa anak dibawah umur dilarang masuk?"

"Kamu benar juga." Ujar pemuda berwajah lonjong. "Aku juga akan bertaruh dengan Qingfeng. Kalau aku bisa membunuh zombie, ia harus memberikanku pedang Icy Star."

Mereka kemudian segera duduk di depan komputer dan siap untuk bermain game.

Di sisi lain, Song Qingfeng dan teman-temannya yang lain terlihat duduk di belakang dua pemuda tadi sambil membantu mengarahkan mereka untuk memulai game.

Segera setelah dua pemuda tersebut masuk ke dalam game, mereka langsung merasakan suasana misterius. Apalagi animasi pembuka pada gamenya benar-benar terasa mencekam. Sekarang mereka berdua akhirnya paham maksud dari menjadi karakter utama di dalam sebuah novel. Di dalam game ini, mereka berdua seolah menjadi tokoh utama dalam alur ceritanya.

Mereka berdua sama sekali tak menyangka bahwa mereka bisa benar-benar menjadi karakter utama!

"Qingfeng! Kenapa kamu tidak memberitahukan hal ini lebih awal?" Mereka merasa begitu antusias hingga nafas mereka menjadi memburu. Mereka belum pernah memainkan game yang luar biasa seperti ini sebelumnya.

Sekarang mereka berdua telah tiba di mansion. Suasana yang ada di mansion terasa sangat menyeramkan. Apalagi lampu yang ada di dalam mansion sangatlah redup. Tak lama kemudian, mereka berdua langsung bertemu dengan 'senyuman' zombie yang sangat legendaris di dalam game Resident Evil.

Karena para pemain hanya bisa melihat punggung zombie tersebut, maka sebagian besar pemain pemula akan menganggap bahwa makhluk tersebut adalah manusia. Akhirnya mereka berdua berjalan mendekati zombie tersebut untuk menanyakan tentang keadaan di mansion ini.

Saat zombie itu berbalik, mereka berdua langsung terkejut dengan wajah busuk nan mengerikan serta begitu menjijikkan yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka!

Mereka benar-benar terkejut saat melihat sosok zombie tersebut.

"AH!!"

Suara jeritan mereka langsung menggema di dalam toko Fang Qi!

Walaupun Song Qingfeng sudah memperingatkan mereka tentang betapa mengerikannya zombie yang ada di dalam game, tetapi mereka masih saja terkejut. Salah satu lengan pemain berhasil digigit oleh zombie tersebut, sedangkan yang lainnya berhasil melarikan diri.

"Xiaoping keluar." Ujar Lin Shao sambil tertawa terbahak-bahak.

Kemudian pemuda yang sempat digigit oleh zombie tersebut baru menyadari bahwa temannya telah menghilang.

Ia kemudian melihat goresan yang tak terlalu panjang muncul di lengannya.

Goresan tersebut berubah menjadi hitam. Siapapun yang melihatnya akan langsung tahu kalau itu bukanlah luka biasa.

"Ku rasa Li Xi juga keluar." Ujar Xu Luo yang juga sedang tertawa terbahak-bahak setelah melihat teman-temannya langsung kalah bertaruh hanya dalam waktu lima belas menit. Ternyata mereka berdua lebih parah daripada dirinya saat bermain tadi pagi. Ia kemudian menunjuk mereka dan berkata, "Kami sudah memberi tahu ke kalian kalau cakar zombie itu beracun. Bagaimana mungkin kalian bisa seceroboh itu?"

Mereka berdua hanya bisa menundukkan kepala karena merasa sedih. "Kami tak tahu kalau monster menakutkan yang kalian bicarakan itu adalah manusia jadi-jadian!"

Pemuda berwajah lonjong itu adalah Li Xi. Karena karakter dalam game nya tidak terluka, maka ia kemudian berkata dengan penuh keyakinan. "Bahkan kalau aku mati sekalipun, aku akan membuat monster itu mati bersamaku!"

Lalu ia mengangkat tangannya dan menyerbu zombie!

Li Xi berjuang habis-habisan dan tak takut terinfeksi virus zombie. Ia menyerang zombie itu hingga tersungkur ke lantai. Kemudian ia bertepuk tangan dengan bangga seraya berkata, "Monster itu hanya tahu bagaimana caranya menyerang secara diam-diam. Monster itu tidak begitu menakutkan seperti yang kamu katakan, Qingfeng!"

Lin Shao dan Xu Luo saling menatap dan tersenyum. Jika pemain tidak bisa menghancurkan kepala zombie, maka zombie itu akan hidup kembali dan mengamuk. Dan kalau sampai itu terjadi, itu adalah bagian yang paling mengerikan!

Dan benar saja. Zombie yang sempat tersungkur di lantai itu kemudian berdiri dengan perlahan. Sekujur tubuhnya mulai memerah dan wajahnya berubah menjadi semakin menyeramkan.

"Apa yang terjadi?!" Teriak Li Xi dengan panik.

Tak lama kemudian, karakter yang Li Xi mainkan di dalam game sudah mati kelelahan akibat dicakar zombie.

Li Xi kemudian berbalik dan menatap teman-temannya. "Bagaimana mungkin hal seperti ini bisa terjadi? Monster ini tidak bisa dibunuh!"