Chereads / Super Internet / Chapter 14 - Warnet Tidak Melayani Penginapan

Chapter 14 - Warnet Tidak Melayani Penginapan

Fang Qi terpaksa membuang percuma dua butir peluru dari pistol Magnumnya, karena tidak fokus saat membidik musuhnya. Hal itu terjadi akibat para penonton yang sedang menyaksikannya bermain sangat berisik dan membuatnya tidak fokus.

Orang-orang yang sebelumnya tidak mempedulikan Fang Qi, kini memperlakukan Fang Qi seperti dewa. Hal itu karena mereka telah menyaksikan sendiri bagaimana Fang Qi membantai monster pemburu dengan menggunakan belati. Kalau sudah begini, siapa yang berani menantang Fang Qi?

Karena itulah, mereka semua memilih untuk menutup mulut dan menonton permainan Fang Qi dengan tenang.

Ketika level permainan Fang Qi semakin meningkat, ia pun semakin sering bertemu dengan monster dan membuat para penonton yang ada di belakangnya merasa tertekan.

Setelah menyaksikan Fang Qi membunuh monster tersebut satu demi satu, kini para pengunjung warnet yang sedang menyaksikannya bermain pun tidak ketakutan lagi saat melihat monster. "Pemilik warnet ini begitu kuat, ia pasti akan baik-baik saja."

"Dari mana monster-monster ini berasal?" Mereka ingin tahu siapa yang ada di balik konspirasi jahat ini, dan bagaimana nasib tokoh utama itu nanti.

Bagi mereka, seluruh permainan ini adalah bola misteri raksasa. Ada begitu banyak monster yang tak terhitung jumlahnya tinggal di mansion, dan serpihan-serpihan petunjuk yang tertinggal tak mampu memecahkan misteri yang ada. Mereka kemudian melihat Fang Qi menggunakan kemampuan dan kekuatannya untuk menyelamatkan rekan satu timnya yang hilang satu demi satu. Sekarang, anggota tim Bravo telah menyelesaikan tugas satu demi satu, dan masuk lebih dalam ke dalam cerita. Semua orang yang menyaksikan permainan ini merasa darah mereka mendidih dalam kegembiraan!

Fang Qi adalah seorang pahlawan! Sungguh menyenangkan bisa menyelesaikan semua misteri dan menerobos semua rintangan, serta memecahkan misteri yang ada!

'Sebentar lagi aku juga akan menyelamatkan semua rekan timku dan menghancurkan musuh ini!' Pikir orang-orang yang menyaksikan permainan Fang Qi. Mereka benar-benar berharap bahwa mereka lah yang sedang bermain saat ini.

Mereka semua berpikir bahwa pencarian akan berakhir karena Fang Qi benar-benar sudah masuk begitu jauh ke dalam permainan.

Hal ini membuat semua orang yang menyaksikan permainan Fang Qi menjadi penasaran. Mereka ingin tahu mengenai misteri di balik Resident Evil!

Selain itu, mereka juga ingin tahu bagaimana akhir dari karakter utama dan anggota timnya.

"Pemilik warnet sudah level berapa?" Lin Shao bertanya dengan tenang.

"Mungkin sekitar level 10." Jawab Xu Luo setelah berpikir sejenak. Karena ia sendiri masih level 5, maka seharusnya pemilik warnet ini memiliki level yang lebih tinggi daripada dirinya.

"Aku pikir ia lebih tinggi dari itu." Ujar Song Qingfeng seraya menggelengkan kepala. "Levelnya seharusnya sudah lebih tinggi dari level 10." Imbuh Qingfeng.

"Lihat, mengapa pemilik warnet mengeluarkan senjatanya?" Mereka kemudian mengalihkan pandangannya ke layar komputer dan melihat Fang Qi berhenti sejenak sebelum mengeluarkan pistol dari ranselnya.

"Apa yang akan pemilik warnet lakukan?" Fang Qi bisa membantai seluruh monster yang ia temui menggunakan belati, lalu mengapa sekarang ia tiba-tiba mengeluarkan pistolnya?

Apakah ada sesuatu yang sedang mengancamnya di dalam mansion ini?

Zombie? Anjing zombie?

Tentu tidak!

"Apakah ia sudah semakin dekat dengan dalang yang ada di balik semua ini?!" Mansion ini penuh dengan monster dan perangkap. Meskipun banyak rintangan yang berusaha menghentikan Fang Qi demi menguak tabir misteri yang ada di dalam game ini, tetapi mereka semua memiliki perasaan bahwa Fang Qi akan segera mengungkap misteri yang ada di dalam game ini.

Pada awalnya, yang harus dilakukan pemain adalah menjelajahi daerah itu dan melakukan pencarian dan penyelamatan. Tugas tersebut merupakan tugas sederhana yang mudah dipahami, bahkan oleh orang-orang seperti Song Qingfeng. Para pemain dapat dengan cepat membenamkan diri ke dalam permainan.

Ketika petualangan berlanjut, pemain akan mulai bertanya-tanya mengenai siapa yang merancang mansion sebesar ini? Dari mana monster-monster ini berasal? Mengapa monster-monster itu bisa muncul?

Apa arti dari judul Resident Evil?

Tidak ada seorang pun yang memiliki petunjuk untuk menjawab semua pertanyaan tersebut.

Itulah yang membuat mereka menjadi begitu penasaran dan ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Napas mereka menjadi cepat saat Fang Qi tampaknya menjadi lebih dekat dengan dalang yang ada di balik misteri di dalam game ini.

Namun, Fang Qi mengerutkan kening saat dirinya tiba-tiba merasakan sesuatu yang aneh. Ia pun segera menghentikan apa yang sedang ia lakukan.

Lalu, Fang Qi tiba-tiba keluar dari game.

???

Kenapa ia keluar dari game pada saat seperti ini?

"Kenapa tidak bermain lagi!?" Tanya semua orang yang sedang menatap Fang Qi.

Bagaimana ia bisa berhenti bermain di saat seperti ini? Benar-benar membuat semua orang yang sedang menyaksikan permainannya menjadi kesal.

"Hmm!" Fang Qi hanya berdehem singkat untuk menanggapi pertanyaan orang-orang barusan. Dari ekspresinya, mereka semua tahu bahwa Fang Qi sudah kelelahan. Ia kemudian menunjuk ke sudut kanan bawah layarnya dan berkata, "Sudah hampir waktunya tutup."

Fang Qi harus berhenti bermain game saat jam kerja akan segera berakhir, karena ia harus menutup warnetnya. Ia harus beristirahat setelah bermain game selama seharian, bahkan hingga larut malam.

Karena prajurit hebat sekalipun, pasti akan merasa kelelahan setelah bertarung untuk waktu yang lama.

Untungnya, Fang Qi tidak harus bertarung di dalam dunia nyata, melainkan di dalam game. Jika Fang Qi bertarung dengan seseorang yang lebih kuat daripada dirinya, ia pasti akan kalah!

Fang Qi tahu bahwa tenaganya sudah hampir habis, karena itulah ia memutuskan untuk mengeluarkan kembali pistolnya.

Ia merasa bahwa dirinya tidak akan bisa membunuh monster lain karena energinya sudah terkuras habis.

Apalagi bos terakhir dari monster ini sangatlah kuat!

Fang Qi menghela nafas karena memainkan game ini benar-benar menguras energi.

"Apa? Tutup?" Semua orang pun terdiam setelah mendengar ucapan Fang Qi. "Kok sudah tutup?" Tanya mereka lagi.

Fang Qi kemudian menunjuk ke papan tulis. "Buka dari jam 8 pagi sampai tengah malam. Artinya sekarang sudah tutup, kan?"

"..." Mereka lalu melirik pada salah satu layar komputer, dan benar saja, sekarang memang sudah tengah malam.

Mereka semua merasa sedih karena waktu berlalu begitu cepat.

"Apakah kamu tidak bisa membuka warnet lebih lama?" Tanya salah satu pengunjung. Sebenarnya, sistem tidak mengatur jam kerja yang ketat. Namun, Fang Qi benar-benar ingin menutup warnetnya sekarang. Ia kemudian menggelengkan kepalanya sambil menunjuk papan tulis dan berkata tanpa emosi.

"Aturannya jelas tertulis di sana; Toko tutup pada tengah malam."

Li Xi dan yang lainnya merasa tidak senang dengan hal tersebut. "Pak, ada begitu banyak orang di sini. Tidak bisakah kita bermain lebih lama?"

"Bermain?" Ujar Fang Qi lalu melirik mereka. Ia tahu bahwa mereka berasal dari keluarga bergengsi karena temperamen dan pakaian yang mereka kenakan. "Apakah kamu biasanya bermain hingga lewat tengah malam? Tidakkah kamu takut keluarga mu akan membuat laporan kehilangan ke penjaga kota karena kalian belum pulang ke rumah?"

Ekspresi mereka pun berubah menjadi suram setelah mendengar ucapan Fang Qi barusan.

"Ya ampun, apakah kamu pikir jam malam sudah dimulai di Jiuhua?"

"Sudahlah, sudahlah!" Ujar Wang Tai seraya menginjak kaki Fang Qi. Ia kemudian melanjutkan kalimatnya, "Apakah ini berarti aku tidak bisa pergi?"

"Pak… ." Panggil mereka seraya memandang Fang Qi dengan tatapan memelas. "Kami tidak bisa meninggalkan tempat ini sekarang. Tolong tunjukkan belas kasihanmu dan biarkan kami menginap."

"..." Sementara itu, Fang Qi tampak terdiam. Apakah anak-anak ini ingin menginap di warnet?

"Sayangnya, warnet ini tidak menyediakan layanan penginapan!" Ujar Fang Qi yang menolak keras permintaan mereka. "Kalian semua terlihat kaya dan jelas bukan dari keluarga biasa. Kalian hanya perlu membayar denda pada penjaga kota. Hei gendut, kamu bisa tidur di lantai atas." Imbuh Fang Qi.

Xu Zixin baru saja melihat Fang Qi bermain game. Ia mengamati bagaimana cara Fang Qi 

mengatasi begitu banyak jebakan yang ada di dalam game. Dan sekarang, ketika Xu Zixin ingin menerapkan semua yang telah ia pelajari selama menyaksikan permainan Fang Qi, pemuda itu justru hendak menutup warnetnya.

"Ia terus melihatmu bermain game, bahkan ia sampai tidak memainkan gamenya sendiri. Tidak bisakah kamu membiarkan kami bermain sedikit lebih lama?"

Wajah Fang Qi segera berubah menjadi suram setelah mendengar ucapan barusan. Ia kemudian berkata, "Aku tidak menyuruhmu untuk melihatku bermain game. Kamu sendiri yang ingin melihatku bermain game dan mencuri teknikku, lalu mengapa kamu menyalahkanku?"

Xu Zixin kemudian mengacungkan jari telunjuknya seraya berkata, "Hanya satu jam saja!"

Fang Qi lalu menjawab. "Tunggu sampai toko dibuka kembali di pagi hari."

"Kamu benar-benar ingin mempersulit keadaan rupanya." Ujar Li Xi yang sedang tersulut emosi.

Song Qingfeng pun buru-buru menghentikannya. "Xi!" Sebelumnya, Song Qingfeng sudah merasa bahwa warnet ini begitu misterius. Setelah ia menyaksikan bagaimana permainan Fang Qi, ia merasa bahwa mereka tidak boleh bertindak macam-macam dengannya.

"Kamu seharusnya tidak bertindak gegabah!" Ujar Song Qingfeng lalu ia kembali melanjutkan ucapannya. "Lebih baik kamu coba untuk merasakan kekuatanmu sendiri."

"Kekuatan?" Tanya Li Xi dan para pengunjung baru. Mereka terdiam sesaat setelah mendengar ucapan Song Qingfeng. Kemudian mereka mencoba untuk merasakan kekuatan mereka, ternyata kekuatan mereka telah meningkat secara drastis!

"Apa yang terjadi?" Tanya mereka dengan ekspresi terkejut.

Song Qingfeng lalu melirik Fang Qi dan berkata, "Saya pikir pemilik warnet ini lah yang harus menjelaskan."

"Virtual Reality." Ujar Fang Qi yang tahu bahwa hal ini akan terjadi. Ia lalu menunjuk ke layar komputernya dan berkata, "Levelmu akan naik ketika kamu memainkan game. Ketika itu terjadi, kekuatanmu di dunia nyata juga akan meningkat."

Fang Qi menjeda sejenak ucapannya, lalu kembali melanjutkan kalimatnya. "Tapi karena ini adalah dunia virtual, pemain masih bisa bermain game lagi setelah mati."

"Bagaimana mungkin?!" Tanya semua orang yang merasa amat terkejut setelah mendengar penjelasan Fang Qi barusan.

Para pemain game ini menyukai permainan ini karena mereka masih bisa bermain game lagi setelah karakter gamenya mati. Dan sekarang, mereka semakin kagum dengan game ini karena game ini juga dapat meningkatkan kekuatan pemainnya di dunia nyata.

"Tapi jika terlalu lama bermain, maka kamu akan kelelahan secara mental, dan itu juga tidak baik bagi kondisi tubuhmu di kehidupan nyata." Kata Fang Qi yang berbicara berdasarkan pengalamannya sendiri. "Aturan di tokoku tidak dibuat tanpa alasan."

"Baiklah." Xu Zixin menatap Fang Qi dengan getir sebelum akhirnya berhenti memohon agar diizinkan bermain lagi. Ia kemudian berjalan meninggalkan warnet dengan langkah yang berat.

"Kita juga harus pergi." Ujar Song Qingfeng dengan berat hati. Li Xi dan yang lainnya tahu bahwa mereka tidak punya pilihan lain.

"Ayo pergi, ayo pergi!" Ujar Li Xi seraya menundukkan kepalanya dan menghela nafas. Ia kemudian berusaha menghibur dirinya sendiri. 'Ini hanya semalam dan waktu berlalu dengan cepat.'

"Permainan ini sangat menarik. Aku tidak bisa berhenti memainkannya!" Li Xi berkata kepada teman-temannya setelah meninggalkan toko Fang Qi.

"Aku juga." Sahut Lin Shao dengan kegirangan. "Aku tidak pernah membayangkan bahwa permainan seperti ini ada!" Imbuhnya.

"Oh iya, Xiaoping, apakah kamu melihat anjing zombie saat bermain game tadi?"

Pertanyaan tersebut membuat semua orang mengalihkan perhatian mereka kepada bocah termuda yang ada di antara mereka.

Bocah itu mengangguk dan menjawab. "Ya." Ketika bermain, Xiaoping merasakan perasaan takut sekaligus bersemangat. Sebagai tuan muda dari keluarga kaya, ia mungkin akan ketakutan setengah mati hingga kencing di celana jika ia benar-benar dikelilingi oleh zombie seperti yang ada di dalam game. Akan tetapi, ia tidak perlu takut karena semua itu hanya ada di dalam game.

"Aku hanya membunuh beberapa monster saja" Imbuh Xiaoping yang sedang mengagumi keberaniannya sendiri. 'Beginilah cara seorang prajurit berperilaku!' Pikirnya.

"Tidak buruk!" Ujar Lin Shao seraya tertawa terbahak-bahak. Ia lupa bahwa dirinya juga sangat takut dengan zombie saat pertama kali melihat makhluk tersebut, bahkan ia hampir muntah.

"Aku pikir monster yang dibunuh oleh pemilik warnet jauh lebih menakutkan." Mereka mengobrol sembari berjalan. "Sepertinya monster itu disebut dengan monster pemburu. Monster itu benar-benar kuat! Zombie hanya terlihat menakutkan, tetapi kekuatan mereka tidak sebanding dengan monster yang dihadapi oleh pemilik warnet!"

"Satu lagi, zombie dulunya adalah seorang manusia!" Song Qingfeng tiba-tiba teringat bahwa siapapun yang pernah digigit oleh zombie, maka orang itu juga akan berubah menjadi zombie.

"Aku ingin tahu seperti apa monster pemburu itu dulu," gumamnya.

"Aku tidak tertarik pada semua itu. Aku hanya iri pada wanita yang tadi bermain game di warnet." Keluh Xu Luo. "Ini sangat tidak adil! Apakah kamu ingat pistol yang digunakan oleh wanita tadi? 

Kita semua sudah berusaha keras, bahkan hingga mati berkali-kali demi mendapatkan pistol itu hingga jatuh berkali-kali ke dalam perangkap, tetapi selalu saja gagal. Sedangkan wanita itu, saat ia jatuh ke dalam perangkap, rekan satu timnya datang dan menyelamatkannya, dan membuatnya berhasil mengambil pistol itu!"

"Jika kita mendapatkan senjata itu dan juga pistol Magnum dari pemilik warnet, aku pikir kita akan bisa bertahan hingga akhir permainan."

"Aku kira juga begitu. Aku kira itu hanya jebakan dan menunggu kita untuk masuk, tetapi karena Jill berhasil mengatasi jebakan itu, bukankah itu berarti bahwa kita juga bisa mengatasinya?"

Sebelumnya, mereka selalu membicarakan tentang teknik bela diri, tetapi entah mengapa kini mereka membicarakan tentang game Resident Evil.

….

Di dalam toko, Fang Qi dengan cepat membersihkan tempat itu berkat bantuan Wang Tai.

"Qi, apakah aku bisa mendapatkan pistol itu juga?" Setelah membersihkan warnet, Wang Tai memikirkan pistol itu lagi dan memutuskan untuk bertanya karena semua orang sudah pergi.

"Tentu saja," jawab Fang Qi. "Bermain sebagai Jill memang sedikit lebih mudah, tetapi perbedaannya tidak terlalu besar."

Fang Qi tidak ingin membocorkan jalan permainan game Resident Evil, tetapi karena suasana hatinya sedang baik, maka ia memutuskan untuk memberikan beberapa petunjuk penting.

Mata Wang Tai tampak bersinar setelah mendengar penjelasan dari Fang Qi barusan. "Maksudmu, jika aku menemukan pistol yang rusak di mansion dan menggantinya dengan yang bagus, aku bisa menghindari perangkap?"

Wang Tai bertepuk tangan seraya berkomentar. "Itu ide yang bagus! Bagaimana menurutmu?"

"Menurutku tidak." Fang Qi tersenyum dan menjawab, "Ada sesuatu yang disebut dengan 'Walkthrough' yang bisa membuatmu memenangkan game."

(Walkthrough adalah sebuah panduan. Di dalam sebuah game, Walkthrough adalah suatu panduan untuk memainkan game dari awal hingga akhir. Walkthrough disebut juga sebagai pemandu dalam memainkan sebuah game).

"Panduan?" Tanya Wang Tai yang tampak kebingungan.

...