Chereads / Super Internet / Chapter 40 - Pelanggan Harus Bisa Bermain dengan Aman dan Damai di Warnet

Chapter 40 - Pelanggan Harus Bisa Bermain dengan Aman dan Damai di Warnet

Sejarah Dajin sangat rumit. Kaisar Wu yang merupakan Kaisar pertama, harus menaklukkan banyak prajurit dan kultivator, lalu membuat perjanjian dengan mereka agar mereka bersedia menjadi pasukan di negara Dajin.

Setelah negara sudah didirikan, para prajurit dan kultivator tersebut dianugerahi gelar bangsawan dan menjadi keluarga bergengsi.

Apalagi Kaisar Wu berasal dari keluarga kaya, dan ia berhasil membentuk kelompok elit besar di negeri ini.

Negara Dajin terlihat damai, tapi kenyataannya ada banyak konspirasi di mana-mana.

...

Setelah menyelesaikan game Resident Evil, malam itu Nalan Mingxue menyaksikan Fang Qi bermain Diablo.

Karena penasaran, hari ini ia mencoba bermain game tersebut selama setengah jam.

Peta versi VR dari game Diablo ini jauh lebih besar. Di perkemahan Rogue ada sebuah restoran dan rumah warga yang terlihat begitu nyata. Game tersebut begitu realistis dan lebih menarik daripada game aslinya.

Ia dapat memainkan berbagai macam karakter sesuai dengan keinginannya. Di dalam game tersebut, ia bahkan bisa berkomunikasi dengan rakyat jelata tanpa canggung.

Nalan Mingxue merasa sangat bebas saat ia sedang bermain game seperti sekarang. Seolah ia sedang menjalani hidup yang sangat berbeda, tanpa beban status, dan bisa bebas berinteraksi dengan karakter di dalam game saat berada di restoran. Bahkan ia juga bisa mendapatkan barang berharga dan naik level setelah membunuh monster.

Di dalam game, ia bisa menunjukkan kemarahannya jika ia mau, dan tertawa jika ia bahagia tanpa perlu khawatir tentang orang yang mencoba mencari tahu tentangnya.

Tapi sekarang ia merasa bingung.

'Game ini tampaknya lebih menarik daripada Resident Evil. Kalau begitu haruskah aku bermain game ini?' Pikir Nalan Mingxue.

"Aku tidak boleh terkecoh seperti ini." Ujarnya sambil berdiri dari kursi. Ia belum pernah merasakan perasaan seperti ini seumur hidupnya.

Ia kemudian melihat seisi warnet dan baru sadar kalau pemain lainnya sudah pulang.

Sekarang sudah pukul dua belas malam.

"Ternyata sudah tengah malam."

Fang Qi juga berdiri dari kursinya dan meregangkan badannya. Ia pun terkejut saat melihat masih ada dua orang di warnetnya. "Eh? Kalian berdua masih belum pulang?"

"Ini baru mau pulang." Ujar Nalan Mingxue dengan ekspresi datarnya yang dingin seperti biasa.

Saat Nalan Mingxue membuka pintu, ia merasakan hawa dingin menerpa wajahnya.

Ia kemudian mendongakkan kepalanya untuk melihat langit yang sudah gelap. Jubah putih polosnya berkibar akibat tertiup angin.

Ia lalu berjalan keluar warnet dan mengulurkan tangannya, ada tetesan air sedingin es mendarat di telapak tangannya, bersamaan dengan hembusan angin kencang.

"Hujan?"

...

Di musim panas, hawanya sangat lembab sebelum hujan turun. Langit tertutup awan tebal dan membuat orang-orang merasa kesal.

Setelah Nalan Mingxue dan Lan Yan pulang, Fang Qi bersiap untuk menutup pintu.

Saat itu ia sadar ada sesuatu yang aneh di luar tokonya, dan membuatnya mengernyitkan alis.

Malam itu sangat gelap dan tidak ada cahaya selain cahaya dari dalam warnet Fang Qi.

Semua toko yang ada di jalan tersebut sudah tutup karena sekarang sudah tengah malam.

Lan Yan memegang payung dan berjalan bersama Nalan Mingxue menyusuri jalanan yang gelap.

Lalu, tiba-tiba Nalan Mingxue menghentikan langkah kakinya.

"Nona Nalan, akhir-akhir ini Anda sangat santai." Ujar seseorang dari atap gedung di samping mereka.

Mereka lalu segera memperhatikan bayangan hitam yang ada di atap bangunan.

"Nona Nalan!" Ekspresi Lan Yan langsung berubah menjadi gelap. Ia tahu mereka datang ke sini untuk bertemu dengan mereka berdua.

"Apakah Kakak laki-lakiku mengirim kalian ke sini?" Tanya Nalan Mingxue dengan tenang. "Ya, aku memang terlalu santai, sampai tidak sadar kalau ada orang yang mengikutiku."

Sosok bayangan hitam yang ada di tengah lalu mengulurkan tangan kanannya. "Jangan biarkan mereka hidup."

Delapan sosok bayangan hitam itu langsung melompat turun dan menyerbu ke arah dua gadis tersebut seperti elang hitam.

Jalanan pun langsung dipenuhi dengan aura membunuh saat mereka menyerbu.

Kekuatan Wu Qi mereka menunjukkan kalau para pembunuh tersebut adalah prajurit grandmaster.

Delapan orang pembunuh tersebut adalah prajurit grandmaster, sedangkan target mereka hanyalah seorang gadis muda yang baru saja mencapai tahap prajurit master.

Mereka menyerang dengan formasi yang sulit untuk dikalahkan, apalagi masih ada satu orang pembunuh yang berada di atap.

Nalan Mingxue memasang wajah serius dan terpaksa mundur ke belakang, tetapi ia tidak bisa bersembunyi.

Segerombolan pembunuh yang membawa pedang itu terus mengejarnya.

Nalan Mingxue bukanlah tandingan para pembunuh tersebut. Ia kemudian membuat penghalang spiritual di sekitarnya, lalu menyerang segerombolan pembunuh tersebut.

BAM!

Rumah warga yang ada di belakangnya pun runtuh karena terdampak serangan tersebut.

"Nona Nalan!" Teriak Lan Yan lalu berlari dan memeriksa luka Nalan Mingxue, tetapi tiba-tiba ia mendengar hembusan angin yang cukup keras.

WUUSH!

Ada gelombang energi dari pedang yang menyerangnya.

Bahkan tanah yang ia pijak sampai retak.

Seorang pria berbaju hitam muncul di depannya. "Fokus Nona Lan Yan selalu mudah dialihkan padahal sedang bertarung."

Nalan Mingxue berhasil menghalau serangan dari para pembunuh tersebut berkat penghalang spiritual yang ia buat.

Namun, penghalang yang ia buat semakin melemah karena para pembunuh tersebut terus-menerus menyerangnya.

Nalan Mingxue kemudian meletakkan tangannya di dadanya, dan menyentuh belati dengan giok kecil yang tergantung di dadanya.

Belati giok tersebut memancarkan energi yang sangat berbahaya.

Bayangan hitam yang ada di atap tiba-tiba menghilang.

Dan muncul di hadapannya dalam sekejap.

"Nona Nalan, aku sarankan padamu untuk tidak bertindak gegabah!"

Bayangan hitam tersebut menusuk titik vital yang ada di tubuh Nalan Mingxue, dan membuat Wu Qi nya meledak, bahkan belati giok yang ia pegang sampai hancur menjadi berkeping-keping.

Nalan Mingxue memuntahkan darah segar dan wajahnya menjadi lebih pucat dari sebelumnya!

Sepertinya pria tersebut telah mencapai tingkat prajurit Leluhur.

Ternyata ada seorang prajurit leluhur dan delapan prajurit grandmaster yang datang untuk membunuh Nalan Mingxue.

Nalan Mingxue tersenyum pahit dan membatin, 'Kakak laki-lakiku ternyata benar-benar ingin menyingkirkanku.'

Kekuatan Nalan Mingxue kemudian menurun drastis setelah mendapatkan serangan tersebut.

Nalan Mingxue adalah sosok yang pintar dan sangat berbakat, ia adalah mutiara yang paling bersinar dari keluarga Nalan, dan seharusnya menjadi orang yang paling dihargai di negara ini.

Tapi hari ini ia akan mati dengan tenang.

Benar-benar menyedihkan.

Nalan Mingxue tahu bahwa segala sesuatunya tidak sesederhana yang ia kira, tetapi ia tak punya kekuatan untuk mencari tahu.

...

"Sepertinya ada yang salah." Ucap Fang Qi sambil menggelengkan kepalanya lalu menutup pintu.

"Sudahlah, aku sudah bermain semalaman dan harus beristirahat."

Saat ia hendak naik ke atas, tiba-tiba ia mendengar suara dari sistem.

"Anda menerima misi darurat!"

"Misi darurat?" Tanya Fang Qi. 'Ada misi darurat apa di tengah malam seperti ini?' Pikirnya.

Ia kemudian membuka panel sistemnya.

[Sistem mendeteksi ada seorang pelanggan yang diserang dalam perjalanan pulang. Untuk memastikan setiap pelanggan dapat bermain di warnet dengan tenang, Anda diberikan misi khusus ini]

[Misi baru: Serangan mendadak di tengah malam hujan]

[Perlengkapan yang disediakan selama misi: Peluncur roket tak terbatas (Silakan diambil di dalam lemari)]

[Hadiah misi: Peluncur roket permanen tak terbatas]

[Deskripsi misi: Pelanggan harus bermain dengan aman dan damai di warnet]