Chereads / Super Internet / Chapter 41 - Nona Bermuka Dingin, Tak Akan Ada yang Mau Menikahimu Karena Lidah Beracunmu

Chapter 41 - Nona Bermuka Dingin, Tak Akan Ada yang Mau Menikahimu Karena Lidah Beracunmu

"Lemari?" Fang Qi lalu melihat sebuah peluncur roket hitam yang terpajang di lemari.

Peluncur roket hitam tersebut berukuran amat besar dan jika ia diletakkan secara vertikal, maka tingginya bisa setara dengan orang dewasa. Peluncur roket tersebut bagaikan pistol raksasa, tetapi benda itu berbeda dengan peluncur roket biasa. Peluncur roket tersebut merupakan peluncur roket portabel.

"Bukankah ini peluncur roket yang didapat oleh pemain ketika mereka menyelesaikan Resident Evil Satu Remake Version hanya dalam tiga jam?" Tanya Fang Qi yang masih menatap kagum pada senjata tersebut. "Jadi kamu juga bisa membuat ulang senjata seperti ini?"

Meskipun peluncur roket tersebut berbeda dengan peluncur roket yang dilemparkan dari helikopter dalam game, tetapi benda tersebut sama-sama kuat dan bisa membunuh tiran.

Fang Qi lalu menaruh peluncur roket tersebut di atas pundaknya, dan berjalan keluar.

Di luar sedang hujan deras.

"Nona Nalan!" Teriak Lan Yan sambil menatap Nalan Mingxue yang tergeletak di atas tanah. Hal itu membuatnya menjadi tak berdaya.

"Kenapa orang yang diam-diam melindungimu belum muncul?" Tanya pemimpin gerombolan pembunuh tersebut sambil tersenyum dingin. "Dia tidak akan datang."

Peristiwa ini adalah bahaya terbesar yang pernah Nalan Mingxue temui, dan itu membuat ekspresi wajahnya menjadi semakin dingin.

Meskipun keluarga Nalan merupakan keluarga terpandang, namun Nalan Mingxue hidup dalam tekanan dan ancaman seperti ini. Kehidupannya tidak seindah yang orang-orang bayangkan.

"Nona, kamu ini terlalu percaya diri dan bodoh." Setelah menyadari bahwa Nalan Mingxue bukanlah ancaman baginya, pembunuh berbaju hitam itu akhirnya melepas topi bambu di kepalanya, dan menunjukkan wajahnya. "Kamu tidak akan bisa sembunyi di mana pun, karena Tuan Muda akan selalu menemukanmu, Nona."

"Tuan muda memintaku untuk berterima kasih pada pemilik toko itu. Berkat dirinya, kami bisa menemukan celah Nona. " Ia kemudian mengangkat belati yang ada di tangannya. "Sayang sekali kamu tidak akan pernah bisa melihatku menyampaikan ucapan terima kasihku padanya."

Nalan Mingxue perlahan menutup matanya.

Dan menyalahkan dirinya sendiri karena terlalu ceroboh dan menyebabkan dirinya berada di dalam bahaya seperti ini.

Ia lalu menghela nafas, pasrah. Tak peduli seberapa pintar dirinya, ia tak akan bisa menemukan cara untuk menyelamatkan dirinya sendiri.

'Sungguh ironis!' Pikirnya dalam hati.

Ujung belati tersebut mengarah ke wajahnya disertai dengan hembusan angin kencang dan cahaya yang begitu menyilaukan.

Nalan Mingxue bisa merasakan sebuah energi dingin yang mendekatinya, mungkin sebentar lagi ia hidupnya akan benar-benar berakhir.

Akan tetapi ia justru mendengar suara logam yang saling bertabrakan.

KLANG!

Dan energi dingin itu tiba-tiba menghilang begitu saja.

Nalan Mingxue lalu membuka kedua matanya dan melihat sebuah senapan hitam di depannya.

Seseorang telah menyelamatkannya dari maut.

Namun ia tidak tahu siapa orang itu.

Karena sebelumnya ia tak melihat seorangpun di jalanan yang gelap dan hujan seperti sekarang.

Lalu siapa dia?

"Pak… Fang Qi?!" Lan Yan tampak terkejut saat melihat sosok Fang Qi.

'Bagaimana mungkin Fang Qi datang di saat seperti ini?!' Batinnya.

Ia tak mengerti alasan apa yang membuat Fang Qi datang ke sini, tetapi sekarang Fang Qi memang sedang berdiri di depannya.

"Siapa?" Tanya Nalan Ji sambil menatap pria yang menghentikannya membunuh Nalan Mingxue.

"Apa kamu tidak bisa mendengarku karena suara hujan yang terlalu keras?" Nalan Ji menatap orang itu dengan cermat. Ia tampak seperti seorang pemuda yang bahkan belum mencapai tahap prajurit master. Mungkin kekuatannya melebihi pemuda lain yang seusianya, tetapi ia bukanlah tandingan seorang prajurit leluhur seperti Nalan Ji.

Nalan Ji hanya perlu menggunakan sebagian kecil kekuatannya untuk membunuh seorang wanita yang sudah tidak berdaya melawannya.

"Fang Qi?" Tanya Lan Yan sambil melihat ke arah Fang Qi dengan tatapan bersyukur, karena kedatangan Fang Qi seolah memberikan harapan hidup baginya dan Nalan Mingxue. Lan Yan kemudian meraih lengan Fang Qi dan menangis tanpa daya. "Pak Fang Qi! Ku mohon selamatkan Nona Nalan!"

Lan Yan merasa menyesal karena membiarkan Nalan Mingxue mengunjungi warnet Fang Qi, dan membuat mereka diserang seperti sekarang. Bahkan kartu Nalan Mingxue yang merupakan kekuatan rahasianya telah dihancurkan. Saat ini Lan Yan benar-benar tak tahu bagaimana mereka bisa melarikan diri.

Lan Yan tidak takut mati, tetapi orang berbakat seperti Nalan Mingxue tidak seharusnya mati begitu saja.

"Aku datang ke sini untuk menolong kalian." Ujar Fang Qi lalu menyeringai kepada Nalan Ji, ia kemudian berkata, "Mari kita diskusikan masalah ini. Jika kamu ingin membunuh orang, bisakah kamu melakukannya lain waktu saja?"

Fang Qi lalu menunjuk Nalan Mingxue dan berkata dengan sangat serius. "Jika beredar kabar tentang seseorang yang meninggal setelah bermain di warnetku hingga larut malam, bukankah itu akan mencoreng reputasi warnetku?"

"Oh?" Nalan Ji kemudian tertawa setelah tahu siapa yang ada di hadapannya sekarang.

"Jadi kamu pemilik tempat itu?"

"Ya, benar." Jawab Fang Qi sambil menganggukkan kepalanya. "Bukankah tadi kamu bilang ingin berterima kasih padaku? Mungkin ada yang bisa kubantu?"

"Membantu?" Tanya Nalan Ji yang merasa lucu setelah mendengar ucapan Fang Qi barusan. "Kamu pikir kamu siapa? Berani-beraninya kamu meminta tolong padaku?"

"Cara mu memutar balikan kata-kata benar-benar menyebalkan." Ujar Fang Qi sambil mengangkat bahunya dan memasang ekspresi datar. "Karena warnetku buka sampai larut malam, maka aku harus memastikan keamanan para pelangganku."

Nalan Mingxue mendesah pelan, ia tak pernah mengira kalau Fang Qi akan menolongnya di saat seperti ini.

Meskipun ia tahu Fang Qi cukup kuat, tetapi yang ia hadapi sekarang adalah prajurit leluhur.

Apakah Fang Qi yang masih berumur 16 tahun bisa mengalahkan prajurit grandmaster dan prajurit leluhur?

"Aku berterima kasih padamu karena sudah mau datang ke sini, tapi kamu bukan Chris dari Resident Evil, juga bukan karakter utama dari Diablo. Pergilah daripada kamu mati sia-sia." Ujar Nalan Mingxue yang duduk tak berdaya atas di tanah.

"Nona bermuka dingin, tak akan ada yang mau menikahimu kalau kamu tidak menjaga lidah beracun mu itu." Ujar Fang Qi dengan sungguh-sungguh. "Meskipun ini adalah pertarungan pertamaku dalam kehidupan nyata, tapi bisakah kamu percaya padaku?"

"Nona… bermuka dingin?" Tanya Lan Yan lalu menatap tajam pada Fang Qi.

'Apa? Ini adalah pertarungan pertamanya di dunia nyata? Kalau begitu bagaimana aku bisa percaya padanya?' Batin Lan Yan yang ingin menangis.

'Apa? Dia memanggilku Nona bermuka dingin?!" Batin Nalan Mingxue.

Fang Qi kemudian melambaikan tangannya ke Lan Yan, memberi isyarat padanya untuk membawa Nalan Mingxue mundur, setelah itu ia melepaskan peluncur roket dari punggungnya.

"Hmm?"

"Bunuh dia!" Suruh Nalan Ji kepada delapan pembunuh untuk menyerang Fang Qi dalam waktu bersamaan.

Delapan pembunuh tersebut sudah dilatih, jadi mereka bisa melawan Fang Qi dengan terorganisir dan rapi.

Kemudian Fang Qi pun menarik pelatuk dari peluncur roketnya.

WUUZ!

Sebuah peluru dengan ekor api yang panjang pun melesat terbang melesat.

"Apa itu?!" Tanya seorang pembunuh yang melihat cahaya api, lalu segera melindungi dirinya dengan pedangnya.

BAM!

Sebuah ledakan dahsyat mengguncang jalanan tersebut.

Dari delapan prajurit tingkat grandmaster, ada empat prajurit yang langsung tertelan kobaran api.

"Ledakan peluncur roket ku memang luar biasa." Ujar Fang Qi sambil tersenyum, lalu ia kembali menembakkan roket.

"Bersiaplah, aku akan menembakkan roket lagi."

WUZZ!! WUZZ!!

Empat pembunuh yang lainnya ikut tenggelam dalam kobarang api yang diakibatkan oleh ledakan barusan.

Hal itu membuat Lan Yan dan Nalan Mingxue terdiam.

"Pelun… Peluncur roket?!" Ujar Lan Yan. "Bukankah itu benda yang ada di dalam game Resident Evil?!" Tanyanya sambil membelalakkan mata karena terlalu terkejut

Lan Yan baru sadar kalau ia melihat senjata dari dalam game Resident Evil di kehidupan nyata. Senjata tersebut sama persis dengan yang ia lihat di dalam game.

"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?" PIkirnya.

"Dari awal kan sudah ku bilang kalau benda-benda seperti ini bisa dibuat." Jawab Fang Qi dengan tenang.

Entah bagaimana ekspresi Lan Yan jika ia tahu kalau Fang Qi menyuntikkan Virus T ke dalam tubuhnya sendiri.

Fang Qi lalu mengangkat peluncur roketnya lagi dan membidik Nalan Ji. "Kalau begitu sekarang giliranmu."

Lagi-lagi, Nalan Mingxue dan Lan Yan terdiam melihat aksi Fang Qi.