Chereads / Super Internet / Chapter 103 - Senang Sekali, Sebentar Lagi Bisa Melawan Pemilik Toko!

Chapter 103 - Senang Sekali, Sebentar Lagi Bisa Melawan Pemilik Toko!

Fang Qi mengambil mengambil kapur dan menulis di papan tulis kecilnya untuk menambahkan game barunya: [Counter Strike: 6 roh kristal].

(Counter Strike adalah jenis game tembak-menembak. Game pertama yang bisa dimainkan multi-player dan para pemain saling menembak lawannya.)

Mendengar mereka bisa melawan Pemilik warnet di game baru, mereka menjadi sangat antusias. "Ternyata ada game seperti ini juga?"

An Huwei dan lainnya saling bertukar pandangan. Kalau mereka bekerja sama, mereka pasti bisa mengalahkan Bos cilik itu tanpa cela!

"Boleh juga." Ujar Xiao Yulu sambil mengelus dagunya. Di dalam pikirannya, ia memikirkan sebuah adegan di mana semua orang akan berkerumun untuk mengeroyok Pemilik warnet. Ia pun segera berteriak, "Semua anggota kita akan bergabung ke dalam game ini!"

"Kamu terlalu banyak bicara." Ujar Su Tianji yang segera menatapnya dengan tatapan sinis.

"Tapi…." Dalam game The Legend of Sword and Fairy, Su Tianji baru saja membiarkan Yueru mati, begitu pula dengan Ling. Jadi ia membutuhkan seseorang untuk melampiaskan amarahnya. "Tempat reot ini telah membuat kisah tragis untuk Yueru dan Ling. Aku butuh seseorang untuk melampiaskan amarahku! Kalau aku tidak boleh memukul Pemilik warnet, aku akan melawannya di dalam game!"

"Harganya 6 roh kristal, kan?" Su Tianji melihat harga game ini dan merasa bahwa itu tidak mahal, jadi ia langsung mengeluarkan 6 keping roh kristal lalu berkata, "Aku akan mencobanya!"

"Ayo kalahkan dia! Ayo kalahkan Bos warnet yang payah ini!" Ujar Loli kecil, Jiang Xiaoyue seraya menyeka linangan air matanya. Lalu ia berkata dengan mulut cemberut. "Kalau bukan karena Bos warnet yang payah, Kak Ling tidak akan mati!"

Fang Qi memberikan tisu pada Jiang Xiaoyue, seraya mencubit pipi kecilnya dan bertanya, "Hei, kamu berpihak ke siapa?"

"Aku di pihak Kak Ling!" Ujar Jiang Xiaoyue yang merasa sebal, seraya mantap ke Fang Qi.

Wajah Fang Qi langsung berubah menjadi suram saat mendengar karyawannya, mengkhianatinya karena sebuah karakter dalam game.

'Karyawan ini sepertinya harus dikurangi gajinya!'

Saat suasana hati semua orang sangat buruk, Nalan Hongwu pun menyisingkan lengan bajunya lalu berkata, "Ayo sini! Biar aku lihat seperti apa game baru itu!"

Sekarang waktu bermain mereka tersisa sedikit lagi, jadi mereka memutuskan untuk menggunakan sisa waktunya untuk mengalihkan suasana hati mereka.

Kalau tidak, mereka akan terlalu tenggelam dalam kesedihan.

"Aku aku aku!" Selama gamenya menarik, Ye Xiaoye pasti akan memainkannya. Setelah keluar game terbaru, ia langsung ingin mencobanya. "Aku juga ingin memainkannya!"

An Huwei dan Xu Zixin pun menjadi pemain terakhir yang ingin mencoba game baru tersebut. Sisanya ingin menonton seperti apa permainannya itu.

Total ada 9 orang, termasuk Nalan Mingxue yang ingin menguji senjata api di dalam game. Untuk sementara waktu, tak banyak pemain yang memainkan game baru tersebut. Fang Qi segera login dan membuka sebuah peta gudang terlebih dulu, lalu mengaktifkan siaran langsung.

Fang Qi ingat sekali, sebelum ia berpindah dimensi ke dunia ini, peta ini adalah peta pertama yang dulu ia mainkan di sebuah warnet kecil, yang berisikan sekitar 20 komputer dan hanya ada 10 pemain yang memainkan game CS tersebut. Dan peta ini adalah peta yang paling cocok untuk dimainkan.

(CS adalah singkatan dari Counter Strike.)

"Eh? Pemilik warnet menyalakan siaran langsung?"

Saat layar siaran langsung dinyalakan, ada banyak pemain yang langsung tertarik untuk memperhatikannya, terutama yang ada di warnet seberang. Mereka yang ada di warnet seberang, sama sekali tidak tahu apa yang telah terjadi di warnet utama, karena itulah di sana lebih tenang.

Jika dibandingkan, warnet yang lama tampak lebih ramai dan pemainnya memainkan game-game paling populer.

Itu karena pemain yang ada di warnet yang lama, bisa menonton permainan Fang Qi kapan saja, dan lebih mudah terpengaruh.

Berbeda dengan warnet yang ada di seberang. Mayoritas pemain yang ada di sana, lebih senang memainkan game yang ingin mereka mainkan, tak hanya Resident Evil, perlahan-lahan sekitar 10 pemain telah mulai memainkan game Diablo.

Counter Strike memiliki beberapa perkenalan saat baru memasuki halaman utama game.

Beberapa pendahuluan dasar seperti Tim Teroris dan Counter-Terrorist, data statistik, cara bermainnya dan lain sebagainnya.

Saat siaran langsung baru dibuka, para pemain di warnet seberang menjadi sangat heboh.

"Pemilik warnet menyalakan siaran langsung!"

"Hari ini siaran langsungnya larut sekali!"

"Game apa itu?!"

"Apakah itu adalah Resident Evil 2?!" Di warnet seberang, ada banyak sekali pemain yang masih memainkan game Resident Evil. Pemain game tersebut memiliki jumlah pemain terbanyak sebelum The Legend of Sword and Fairy keluar.

Bahkan sekarang pun pemainnya masih ada banyak. Namun fans The Legend of Sword and Fairy juga tidak sedikit.

Saat mereka melihat ada pistol di layar, mereka menjadi sangat bersemangat.

"Tidak! Di sana tertulis... Counter Strike?" Meskipun Guo Xiong baru mulai memainkan game Resident Evil setelah Song Qingfeng dan lainnya menyelesaikannya, tetapi sekarang ia telah menjadi pemain lama game Resident Evil.

Tapi ia belum pernah melihat game Counter Strike sebelumnya.

Jadi ia segera berteriak kepada pemain Resident Evil lain di sampingnya. "Ayo lihat ini! Pemilik warnet mengeluarkan game baru! Ini mirip seperti game Resident Evil!"

"Mirip seperti game Resident Evil?" Tanya seseorang, lalu ada banyak pemain yang berhenti bermain dan mulai menonton siaran langsung.

Mari kita lihat seperti apa game yang mirip seperti Resident Evil tersebut.

Tak lama setelah Fang Qi masuk ke dalam game, Nalan Hongwu, An Huwei, Ye Xiaoye juga masuk ke dalam game.

Selain Ye Xiaoye, Xu Zixin dan Fang Qi serta lainnya, memilih untuk menjadi Counter-Terrorist.

Setelah mereka melihat Fang Qi memilih menjadi Tim Teroris, mereka langsung memilih opsi sebaliknya.

Karena reaksinya yang lambat, Ye Xiaoye tampak membeku saat melihat ke arah layarnya yang berada di pihak Tim Teroris, ia merasa ingin menangis.

Tiga lawan enam di ronde pertama.

"Hehehe!" Mata Xiao Yulu tampak bersemangat saat melihat ke layar. "Bocah payah, tunggu saja. Kau akan mendapatkan serangan yang bagus!"

Su Tianji juga ikut tersenyum. Meskipun ia belum terlalu memahami tentang game itu, tetapi dengan jumlah anggotanya, ia tak perlu banyak berpikir lagi.

Sama dengan Resident Evil, setelah mereka masuk ke dalam game, pemain akan mendapatkan pengetahuan dasar tentang senjata api dari Tim Teroris ataupun Counter-Terrorist. Jadi meskipun mereka adalah pemain pemula, mereka bisa langsung membidik dan menembak.

"Hehe! Nak, kamu sendiri yang bilang kalau aku bisa melawanmu!" Ujar Nalan Hongwu lalu menyeringai, dan langsung keluar dari gedung.

Sementara itu, Nalan Mingxue tetap berada di dalam gedung. Di dalam game ini, mereka bisa membeli senjata di kendaraan yang ada di dasar gedung. Setelah melihat semua jenis senjata dengan label harga, Nalan Mingxue pun mengangguk. "Ini memang tempat yang cocok untuk menguji artefak spiritual yang baru."

Sekarang ia belum memiliki banyak uang, jadi Nalan Mingxue membeli granat dan beberapa peluru.

Di sisi lain, Nalan Hongwu meregangkan tubuhnya dan menyadari ada beberapa Wu Qi di dalam tubuhnya. Kurang lebih ia berada di tahap prajurit biasa.

Ia menatap pistol di tangannya dan bertanya-tanya, "Jadi aku menggunakan artefak spiritual jenis baru ini untuk melawan musuh ya?"

Saat ia bermain game, ia melihat ada banyak pemain yang memainkan game Resident Evil, di samping itu ia juga mendapatkan laporan terkait senjata itu, jadi ia sudah tidak asing dengan senjata itu.

Nalan Hongwu melihat ke belakang, dan melihat Nalan Mingxue serta yang lainnya sedang mengikutinya keluar dari gedung.

"Ayo! Kita cari Pemilik warnet itu!" Setelah terbiasa menggenggam pistol untuk pertama kalinya, Su Tianji mendesak timnya.

Tak peduli senjata apa yang ia gunakan itu, yang penting ia ingin segera melawan Pemilik warnet!

Beberapa orang memasuki gudang, lalu terlihat sebuah kepala kecil keluar.

DOR DOR DOR!

Ye Xiaoye langsung kalah karena tertembak oleh tim yang berisikan enam orang tadi.

"Sasaranku tepat sekali!" Seru Nalan Hongwu yang tampaknya mulai tertarik dengan pistol di tangannya. "Artefak spiritual ini cukup menarik!"

Sementara itu, Ye Xiaoye terdiam saat terbaring di tanah.

"Kamu pikir kamu bisa melarikan diri? Kamu pikir karena ini adalah pertama kalinya aku menggunakan pistol, jadi kamu meremehkan keahlian menembakku?" Ujar Su Tianji sambil memegang pistol. Meskipun ia sedikit tidak terbiasa menggunakan senjata tersebut, tetapi karena game The Legend of Sword and Fairy yang dikeluarkan di tempat Fang Qi, membuat Ling serta Yueru meninggal, ia ingin sekali melampiaskan amarahnya kepada Fang Qi.

Ia berpikir kalau ia bisa menangkap Fang Qi dan mengalahkannya, ia akan menjadi sangat senang.

"Ayo, kita pergi dan temukan Pemilik warnet! Awas saja kalau aku melihatnya, akan langsung ku ledakkan dia!" Ujar An Huwei lalu tertawa. Bisa melawan Pemilik warnet memang suatu hal yang sangat menyenangkan. Hiburan kali ini memang sangat membantu untuk meluapkan emosinya.

Sekarang tim Fang Qi tersisa dua orang, mereka merasa akan menang dengan mudah!

Sekarang rasa takut mereka menjadi lebih berkurang.

"Aku ingin menjadi Counter-Terrorist." Ucap Ye Xiaoye sambil menatap layarnya dengan ekspresi wajah yang terlihat muram. Sebelumnya, ia menjulurkan kepalanya saat menyadari ada orang yang datang, tetapi enam senjata langsung menembaknya tanpa ampun!

Related Books

Popular novel hashtag