Chereads / Dunia Pendekar / Chapter 13 - Fang Ping Menipu Sang Ayah (Demi kekuatan Aliansi F)

Chapter 13 - Fang Ping Menipu Sang Ayah (Demi kekuatan Aliansi F)

Pada malam itu Fang Ping telah mengatakannya dengan bersungguh-sungguh, mau tidak mau Fang Ming Rong dan istrinya harus percaya.

Dengan mempercayai ucapan anaknya tentu yang pertama pasti mereka senang. Tetapi tidak lama kemudian muncul rasa haru dan sedikit perasaan bersalah.

Sudah sangat jelas jika mereka mempercayai ucapan Fang Ping anaknya yang memang memiliki bakat spesial.

Tetapi sekarang malah tertunda karena mereka.

Mereka berpikir kalau saja anaknya lahir di keluarga yang kaya…...

Mereka berdua tidak berani melanjutkan pemikiran itu. Di meja makan terlihat wajah anak mereka yang penuh dengan senyuman, dimana mereka kedua orang tua Fang Ping tidak ingin kehilangan moment berharga itu.

…...

Setelah selesai makan ibu Fang Ping, Li Yu Ying membereskan mangkok dan sumpit ke dapur lalu Fang Ming Rong ayahnya juga mengikutinya ke dapur.

Fang Yuan memegang perut kecilnya dengan suasana hatinya yang saat ini sangat baik. beberapa hari ini Fang Ping kakaknya yang jahat, sudah tidak berebut makanan lagi dengan dirinya. Sehingga Fang Yuan setiap hari bisa makan dengan kenyang.

Tetapi semenjak Fang Ping tidak lagi berebut makanannya denganya, Fang Yuan merasa ada yang hilang, dia merasa makanannya sudah tidak seenak yang dulu saat Fang Ping merebut makannnya. 

Melanjutkan pembahasan kakak beradik yang tadi, setelah orang tuanya pergi. Fang Yuan dengan gembira berkata, "Fang Ping, Apakah kamu benar bisa lulus ujian bela diri?"

"Tentu saja!"

"Tetapi mengapa tadi aku selalu merasa perkataan kamu sedang membual?"

"Di antara manusia itu harus memiliki kepercayaan diantara yang satu dengan yang lainya kamu bisa tidak?"

Fang Yuan dengan enggan menganggukkan kepala tetapi untuk menghargai kakaknya, dengan cepat Fang Yuan memajukan kepalanya ke depan dan berkata, "Jika nanti kamu tidak lulus ujian, berarti kamu benar tidak akan mencubit pipiku lagi kan?"

Muka Fang Ping berubah menjadi hitam, kepalanya berputar dan melotot ke arah adiknya berkata, "Apakah kamu bodoh? Tunggu saja pasti kakakmu ini lulus ujian kelas bela diri dan menjadi seorang pendekar, kamu mau apa tidak? Di saat itu tiba, aku akan membawamu makan KFC, beli baju baru dan menonton film. Sekalian membantumu menghajar beberapa pria kecil yang memberikanmu julukan itu. Coba kamu katakan, jika dibandingkan dicubit pipinya beberapa kali dengan jika aku lolos ujian bela diri atau aku tidak lolos dan tidak bisa mencubit pipimu terus tidak bisa melakukan apapun untukmu, kamu pilih yang mana?"

Dalam sekejap gadis kecil itu masuk dalam perangkap kebingungan!

Fang Ping mengatakan janjinya dengan sangat beralasan!

Setelah itu Fang Ping meninggalkannya tanpa memperhatiakannya. Fang Ping berdiri dan langsung berjalan ke arah halaman belakang.

Fang Yuan melihat Fang Ping sedang sembunyi-sembunyi melakukan sesuatu, Fang Yuan tidak tahan melihat kelakuan kakaknya lalu berkata: "Kamu sedang apa?"

"Ayah dan ibu pasti sedang berdiskusi tentang berapa banyak uang yang akan dihabiskan mereka untuk membelikan aku suplemen, aku ingin mendengarnya."

Fang Ping bukan lagi anak kecil dia tidak bodoh, pasti orang tuanya sekarang sedang berdiskusi tentangnya maka dari itu mereka pergi bersama ke dapur. Dia benar-benar bisa menebaknya.

Tetapi masalahnya Fang Ping tidak bisa sepenuhnya mendengar apa yang lagi di diskusikan orang tuanya. Jika memang orang tuanya benar akan menggunakan semua tabungannya dan diam-diam membelikannya suplemen. Misalkan suplemen yang paling mahal seperti pil obat tekanan darah, Fang Ping bisa murka.

Kemungkinan ini terjadi sangat besar!

Dan membelinya untuk Fang Ping secara diam-diam lalu setelah membeli baru diberitahukan kepada dia dan di saat seperti itu pasti sudah terlambat jika ingin menyesal.

'Daripada begini, mereka harus membeli pil penambah tekanan darah secara diam-diam. Lebih baik aku memikirkan cara bagaimana menipu ayah dan ibu.'

Karena saat ini Fang Ping juga membutuhkan uang, jadi untuk sementara ini dia masih berpikir bagaimana cara untuk menghasilkan uang. Sekalipun dia sudah memikirkan caranya menghasilkan uang tetapi dia juga perlu sedikit modal sebagai pegangannya. 

Fang Ping juga tidak akan memiliki beban psikologis, jika saat ini berniat menipu ayah dan ibunya.

Pikirnya setelah dia lulus ujian, semua akan didapatkannya kembali.

Sekalipun jika dia tidak lulus ujian, Fang Ping juga tidak akan merasa jika dirinya adalah seseorang yang tidak berguna. 

…...

Dapur halaman belakang.

Tidak berbeda jauh dari tebakan Fang Ping.

Fang Ming Rong menghisap sebatang rokok, dengan alis yang terkunci, berkata pelan, "Tabungan keluarga kita tinggal berapa?"

"50.000 Yuan lebih, beberapa tahun ini pengeluaran kita paling banyak terpakai untuk Ping Ping dan Yuan Yuan…..."

"Besok sepulang kerja tarik semua uang kita di atm, masa depan Ping Ping tidak bisa tertunda karena kita. Ini juga kesalahanku. Dulu saat ada anak bos di pabrik yang sedang membawa anaknya melakukan pemeriksaan tubuh, waktu itu aku tidak berpikir terlalu banyak. Kalau tidak…...Haih!"

Fang Ming Rong menarik nafas, kali ini kalau bukan Fang Ping sendiri yang berinisiatif meminta untuk minta mendaftar, dia memang benar-benar tidak ada persiapan agar meminta anaknya ikut ujian bela diri.

Tetapi siapa yang tahu jika ternyata anaknya benar memiliki bakat spesial, kali ini Fang Ming Rong sangat menyesal sekali.

Sekarang sudah mendekati ujian akhir, tidak tahu apakah masih keburu atau tidak.

Setelah menarik nafas, Fang Ming Rong berkata, "Aku mendengar saat pemilik bengkel di tempat kerjaku, pernah mengatakan. Dia saat anaknya akan menjalani ujian akhir dia membelikan beberapa suplemen dan ku dengar khasiatnya lumayan. Selanjutnya selama 2 bulan ini kamu beli lebih banyak makanan yang bergizi untuk Ping Ping. Aku akan pergi lagi untuk menanyakannya, apakah masih ada suplemen lain yang bisa membantu. Jika uang kita tidak mencukupi bisa meminjam kepada orang. Setelah Ping Ping selesai ujian akhir, Yuan Yuan juga harus diperiksa tekanan darahnya. Jika ini tertunda lagi karena kita, ini bisa menghancurkan masa depan kedua anak kita!"

Li Yu Ying terdiam, beberapa saat kemudian dengan pelan berkata, "Baik, besok sepulang kerja aku akan pergi mengambil uang."

"..."

Mereka berdua sedang berdiskusi dengan serius, Fang Ping juga sudah mendengarkannya semua pembicaraan mereka dari depan pintu lalu Fang Ping melangkah masuk ke dalam dapur.

Ketika melihat anaknya datang, suami istri itu langsung diam tidak bersuara dan tidak melanjutkan perbincangan mereka tentang masalah ini.

Fang Ping juga berpura-pura tidak mengetahui tentang obrolan mereka lalu dengan muka yang canggung berkata, "Ayah ibu, aku ingin mengatakan sesuatu."

Fang Ming Rong mematikan rokoknya, menjawab, "Kamu katakan saja."

"Begini, hari inikan aku sudah melakukan pemeriksaan tekanan darah di rumah temanku? Dia berkata tentang kondisiku yang sekarang ada kemungkinan untuk lulus, tetapi memang harus lebih banyak persiapan."

Fang Ming Rong dengan tergesa-gesa berkata, "Katakan apa saja yang harus dipersiapkan, untuk hal lainnya tidak perlu kamu cemaskan. Asalkan kamu bisa lulus ujian bela diri, ayah akan melakukan segala cara."

"Begini, dia bilang lebih baik aku membeli beberapa butir pil suplemen obat."

Fang Ming Rong merasa lega, biarpun anaknya tidak mengatakan tentang suplemen agar tekanan darahnya bertambah. Dia sudah paham dan sudah bersiap untuk membelikannya.

Fang Ping kembali melanjutkan perkataannya, "Teman sekolahku mengatakan jika kondisi yang seperti aku paling bagus membeli sebutir pil tekanan darah, tetapi itu sedikit mahal. Pil tekanan darah yang dijual di toko obat harganya 30.000 Yuan per butir! Dulu dia pernah membelinya, dengan harga yang lebih murah daripada yang dijual di toko obat. Karena ayahnya seorang pebisnis jadi dia kenal dengan beberapa bos toko obat yang tidak resmi, sebutir dibelinya dengan harga 20.000 Yuan. Aku berpikir apakah aku akan meminta dia untuk membelikan satu butir..."

Fang Ming Rong mengernyitkan alisnya, bukannya dia tidak rela dengan uangnya. Tetapi bagaimanapun juga uang 20.000 Yuan bukanlah jumlah yang sedikit.

Intinya adalah apakah hal itu benar-benar terpercaya?

Uang puluhan ribu Yuan, untuk ukuran keluarga Fang bisa dikatakan bukan angka yang sedikit. Andai kata mereka kena tipu maka segalanya akan menjadi runyam.

Fang Ping juga sudah mengetahui ayahnya pasti akan khawatir maka Fang Ping segera berkata balik, "Keluarga dia sudah berkecukupan, pasti tidak akan menipu orang lain. Lagi pula nilai ujian dia bagus dan juga akan ikut ujian kelas bela diri. Ayah, di ujian kelas bela diri nanti akan ada pemeriksaan dari pemerintah, jika dia berniat menipu uang kita, aku akan mengatakan masalah ini kepada sekolah. Dan dengan segera dia akan dibatalkan keikutsertaan nya. Jadi aku berpikir dia pasti tidak akan menipu kita, kalau tidak itu hal terbodoh untuk dia lakukan. Jika lulus ujian bela diri, jangankan uang 20.000 Yuan, 2.000.000 Yuan pun bukanlah uang yang besar."

Fang Ming Rong masih ragu, tetapi setelah mendengar perkataan Fang Ping yang memastikan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dia menganggukkan kepala dan berkata, "Besok aku akan mengambil cuti untuk pergi ke rumahnya..."

"Ayah!"

Fang Ping dengan tergesa-gesa berkata, "Mereka orang sibuk, aku sendiri yang akan mengantarkan uang 20.000 Yuan itu. Kalau ayah datang terlihat seperti seakan-akan ayah tidak mempercayai dia. Padahal dia hanya berniat untuk membantuku. Itu juga dia membantuku karena hari ini dia melihat hasil pemeriksaanku yang lumayan. Sehingga dia baru berjanji, kalau tidak siapa yang akan bersedia memberikan bantuan? Jika ayah menyetujuinya, aku yang akan kesana membicarakan masalah ini. Bagaimana ayah?"

Fang Ming Rong masih ragu, Li Yu Ying yang berada di sebelahnya malahan setuju dan berkata, "Benar sekali alasannya cobalah kamu menghargai anak kita Ping Ping. Teman Ping Ping tahu jika ada harapan untuknya lulus ujian bela diri sehingga baru bersedia memberikan bantuan. Kamu siapa, hanya seorang pekerja, siapa yang bersedia memberikan bantuan kepadamu?"

Fang Ping melihat ayahnya belum mengatakan sesuatu sehingga Fang Ping berkata lagi, "Temen sekelasku bernama Wu Zhi Hao, ayah kenal kan?"

"Dia?"

Fang Ming Rong seketika mengingatnya!

Dia ingat pernah mengikuti pertemuan orang tua di sekolah dan juga pernah bertemu dengan ayah Wu Zhi Hao!

Selain sebagai siswa dengan nilai terbaik dan bukan hanya sangat berpengaruh terhadap siswa di kelas itu saja tetapi sangat berpengaruh kepada para orang tua mereka juga.

Ketika sedang mengikuti pertemuan orang tua di sekolah. Meskipun wali kelas Fang Ping bukanlah tipe orang yang suka mencari muka di depan orang kaya, jika melihat nilai seorang siswa, pasti baginya itu hal yang biasa. 

Ketika pertemuan orang tua di sekolah dimulai, wali kelasnya berkata, "Anak kalian Wu Zhi Hao sangat bagus, ada harapan yang besar baginya untuk mencoba di ujian kelas bela diri, jika tahun lalu coba di daftarkan, pasti dia bisa lulus ujian kelas bela diri"...kata-kata yang seperti ini yang pertama kali di ucapkan oleh wali kelas Fang Ping.

Tetapi kata-kata seperti ini bukan pertama kali diucapkan oleh wali kelasnya, Fang Ming Rong sudah mendengarnya banyak kali.

Dan juga ayah Fang Ping pernah melihat ayah Wu Zhi Hao. Memang penampilannya lebih layak daripada mereka. Pada pembukaan pertemuan antara orang tua di sekolah, dia bahkan membawa sebuah mobil walaupun kecil. Berbeda dengan dirinya yang datang dengan menaiki sepeda listrik.

Kalau di nilai mengenai orang tua teman Fang Ping yang berkata jika anaknya mempunyai harapan untuk masuk universitas bela diri, jika dikatakan mereka berniat ingin menipu uangnya yang berjumlah 20.000 Yuan. Fang Ming Rong tidak percaya!

Jika ternyata nanti setelah ujian akhir, Wu Zhi Hao tidak lulus ujian kelas bela diri, masalah tentang uang pembelian pil itu akan menggantung.

Berdasarkan ucapan Fang Ping, malam sebelum ujian akhir, sebelum masalah uang menjadi besar dan menyebar kemana-mana. Sekalipun Wu Zhi Hao lulus ujian keikutsertaannya pasti akan dibatalkan jika terbukti dia menipu peserta lainnya.

Setelah berpikir panjang lebar, Fang Ming Rong segera berkata, "Baik, aku tidak keberatan dengan masalah ini! Sebentar lagi aku akan meminta ibumu memberikan uangnya kepadamu. Ingat saat ke rumah mereka kamu harus banyak berkata yang sopan dan banyak-banyak berterima kasih atas bantuan mereka. Sekarang kamu belum lulus ujian kelas bela diri jadi aku juga segan untuk mengunjungi mereka. Tunggu setelah kamu lulus, kita akan bersama-sama mengunjungi mereka untuk berterima kasih dan mentraktir mereka makan! Sekalipun nantinya kamu tidak lulus kita juga harus ingat kebaikan orang..."

Setelah Fang Ming Rong menjelaskannya sebentar. Menurut ayahnya permasalahan ini adalah sebuah kebaikan yang sangat besar, sehingga dia merasa berhutang budi kepada keluarga Wu Zhi Hao. 

Sejumlah uang 10.000 Yuan, bukanlah sebuah angka yang kecil.

Besok saat pergi ke pabrik, ayah Fang Ping harus bertanya kepada kepala bengkel. Apakah benar jika toko obat tidak resmi menjual pil dengan harga murah sehingga dia tidak perlu lagi meminta bantuan orang.

Walaupun Fang Ming Rong hanyalah seorang pekerja biasa, tetapi dia juga tidak bodoh. Jika bukan demi anaknya, sebaiknya jika bisa tidak perlu berhutang budi pada orang lain.

Dengan keadaan keluarga yang terbatas. Setidaknya Fang Ming Rong bisa membelikan Fang Ping suplemen penambah gizi, dengan menghemat uang 10.000 Yuan.

Setelah kepikiran Fang Ming Rong terus menerus mengatakan, "Kamu katakan dulu kepada teman sekelasmu, jika dia memerlukan uang untuk membeli pil itu, baru uangnya kamu berikan kepada dia."

"Baik, ayah, tenang saja."

Fang Ping menganggukkan kepala dengan cepat. Di dalam hatinya Fang Ping meminta maaf karena sudah menipu ayahnya.

Tetapi saat ini, menipu ayahnya juga terpaksa dilakukannya. Jika dirinya tidak berani mengajukan hal itu dikhawatirkan jika ayahnya sendiri yang akan membeli obat di luar sana. Bukan persoalan uang saja yang akan di habiskan ayahnya dengan begitu besar, tetapi belum tentu juga pil yang di beli oleh ayahnya berkhasiat.

Setelah uang itu berada di tangannya sendiri baru akan berpengaruh besar pada diri Fang Ping. Hal terburuk yang di pikirkannya ialah jumlah uang miliknya yang sudah berada di tangan di tabung kembali. Tidak tahu kapan akan dikembalikan lagi. Apakah jumlah uang miliknya bisa berkurang?

Fang Ping merasa, kemungkinan uang miliknya untuk berkurang sangat besar tetapi tidak tahu jika uang yang berkurang itu berubah menjadi tekanan darah, apakah uangnya tetap akan berkurang.

Singkat kata bagaimanapun juga sekarang uang miliknya berada di tangannya, sehingga harapan untuk lulus ujian kelas bela diri juga lebih besar.

Jika seandainya Fang Ping lulus ujian kelas bela diri dan ayahnya mengetahui jika dia sudah kena tipu olehnya, kemungkinan masalah ini tidak akan terlalu dimasukkan ke dalam hati ayahnya.

…...

Orang tuanya tidak curiga kepada Fang Ping, setidaknya sampai masalah berakhir. Saat Fang Ping kembali ke kamar, Fang Yuan sudah menunggunya. Wajah Fang Yuan menatap Fang Ping, melihat ke arah Fang Ping seperti mengetahui jika Kakaknya itu sedang menyembunyikan sesuatu.

"Fang Ping, jika kamu mengaku hukumanmu akan lebih ringan tetapi jika kamu tidak mengaku hukumanmu akan lebih sengasara. Cepat jelaskan saja!" 

Fang Ping merasa tidak senang, mengulurkan tangan ingin mencubit pipinya. Gadis kecil ini dengan cepat menghindar dan berkata, "Jangan lagi menggunakan jurus seperti ini!"

"Jelaskan dengan jujur tentang apa yang baru saja kamu ucapkan, apakah itu benar?"

"Baiklah, anak kecil jangan mencemaskan masalah orang dewasa. Tunggu nanti setelah aku lulus ujian kelas bela diri, kamu baru tahu apakah tindakanku benar atau tidak."

Fang Ping juga malas untuk menjelaskan apapun kepada adiknya jadi dia sekedar menanggapi sekenanya.

Fang Yuan mendecitkan mulutnya, bergumam berkata, "Pokoknya kamu tidak boleh menipu orang, kalau tidak…...kalau tidak…...Selanjutnya kamu tidak boleh mencubit pipiku lagi!"

Fang Ping tidak berhenti tertawa, mengacak-acak rambut gadis kecil itu, mengatakan dengan pasti. "Tenang saja, kakakmu ini masih belum sampai hati untuk menipu uang hasil keringat ayah dan ibu."

Jika bukan karena waktu ujian yang akan segera tiba, dia juga tidak akan melakukan hal seperti ini. Sekarang semuanya demi masa depan, ujian kelas bela diri.