Tidak duduk di sofa tamu yang berada di ruang tengah. Kedua pria itu malah sibuk bermain di dekat meja kerjanya. Duduk dengan nyaman kursi miliknya dan satunya di kursi tamu.
"Kami ikut merasa sedih, Haikal. Namun tidak bisa berbuat banyak,"
Entah apakah itu sebuah keprihatinan atau sekedar basa-basi untuk menunjukkan kepekaannya. Haikal memutuskan untuk tidak usah terlalu memikirkannya.
Hingga Rekka kemudian menendang kaki Haikal secara perlahan.
"Jangan hanya bersantai di sini. Karena Ayahmu memanggil. Tahu bahwa kami berdua akan datang dan mampir ke ruanganmu. Beliau meminta kami menyampaikannya,"
Haikal langsung saja menghentikan segala kemalasannya. Menekan tombol pause agar mesin pijat otomatis di kursi santainya berhenti bekerja. Haikal kemudian menatap Rekka dengan ekspresi yang cukup serius. Ketika sedikit pandangan matanya mengarah pada Morsan yang sibuk mengutak-atik barang-barang miliknya di atas meja.
