2. Cewek Huluk
Derap langkah Andi dan teman-temannya berbunyi ketika melintasi kantin. Cewek yang tadi udah kaya ninja aja meliak-liuk di antara murid-murid di kantin. Ya kaya huluk betina, cewek itu larinya kenceng banget. Kaya abis minum pepsi di game PS1 "Pepsimen" trus larinya kenceng.
Akhirnya Anak Amak menemukan cewek itu depan kantor Kepsek.
"KAMI GA NONTON BOKEP TAU!" teriak Andi.
Dengan senyuman liciknya, tangannya menyentuh gagang pintu ruangan Kepsek. Andi sudah jantungan sedari tadi. Bisa-bisa wibawanya sebagai orang ganteng bisa tercoreng akibat hal ini. Ya selama inikan komplotan Andi dianggap cogan-cogan ganteng dari kelas satu sampe kelas dua SMA ini. Ga peduli kalau kelakuan mereka bejat-bejat semua.
"Plis, kami ga nonton bokep. Lu yang nonton bokep," kata Andi buat menahan tangan Sarah yang mau ngebukan pintu ruangan Kepsek
"Lah kok gue yang nonton bokep. Udah jelas lu yang nonton bokep."
"Bener juga, ya," ucap Agus dengan polosnya.
"Lo kok belain dia sih!" protes Andi pada Agus.
Agus berpikir sejenak. Otaknya memang lama loadingnya. "Iya juga, ya" Kepalanya beralih pada wanita itu. "Lo yang nonton bokep"
Felix dengan sigap menangkap wanita itu dari belakang, memeluknya, lalu menyentuh masing-masing tangannya, kemudian nyanyi lagu yang ada di film Tetanik.
Lupakan ... Pokoknya Felix menangkap cewek itu.
"Kita apain, nih? Kita kaya nyulik anak orang. Kalau di pilem-pilem sih ...." Agus langsung berimajinasi dengan otak mesumnya.
"Pikiran lu ena-ena mulu Gus. Bawa aja dia ke gudang sekolah dulu, biar kita hajar ni cewek," jawab Andi.
Sarah meronta buat minta dilepaskan tangannya. "Bangsat lo semua, masa gue digituin sama kalian. Najis kali!"
"Bacot lo, nuduh ga jelas." Felix langsung protes.
"Eh si sipit bicara."
"Rasis lu, njing."
Sarah dibawa ke gudang untuk dijelasin apa yang terjadi. Dari tadi cewek ini meronta-ronta buat dilepaskan. Sudah sampai di gudang, baru dilepasikan Felix.
"Sarah , kami ga nonton bokep," kata Andi sambil nunjukin mata Sarah
"Tuh kalau bukan bokep apa lagi jepang-jepangan yang bikin tegang?"
"Gara lo, kami ga bisa nikmati betapa tegangnya pertarungan antara Naruto ama Madara. Ini anime jepang. Lo kira kami cowok apaan." Felix nyolot tiba-tiba.
Alah gaya lo Felix. Ntar gua kasih lo kaga nolak" ucap Nanang dalam hati.
Sarah menatap mereka satu persatu. Tampaknya wajah mereka memang serius. Tapi dia tetep ga percaya kalau yang mereka tonton itu cuma pilem naruto yang update tiap minggu. Sudah berkali-kali Sarah memergoki mereka sedang menonton bacolan di kelas Nanang.
"Ga caya gue. Mana buktinya?"
Nanang mengeluarkan handphone-nya yang pilem narutonya masih hidup. Suara jurus rasengan Naruto yang menggelegar berbunyi jelas, apalagi kalau Naruto udah di mode kyuubi. Bahasa jepang yang hanya mereka mengerti lewat subtitle terdengar dari setiap karakter di pilem naruto.
"Mana ada bokep yang pake jurus edotensei-nya Kabuto. Kecuali lu mau bangkitin kakek lejen dari kuburnya," kata Nanang.
Perlahan tapi pasti Sarah meninggalkan mereka berempat. Niatnya kali ini untuk mendisiplinkan para murid, termasuk orang gila berempat itu, gagal sudah. Ia mengepal tangan karena kesal. "Awal lo lo pada. Ntar kena juga," kata Sarah dengan kesal"
"Dasar Ketua OSIS gila," kata Andi dalam hati.
Andi ke kelasnya denga hati yang kelas. Sudah sejak lama mereka mengobarkan bendera perang dengan Ketua OSIS itu. Sudah berkali-kali Sarah mengerjai mereka berempat. Karena kelakuan Sarah mereka menjadi tidak menyukai Ketua Osis tersebut. Kalau kata orang melayu, "Dendam tak sudah."
Namanya Sarah Veronika. Cewek sangar yang jadi musuh bebuyutan Anak Amak selama ini. Orangnya cantik. Body-nya juga proposional kaya cewek-cewek hitz yang ada di akun-akun Instaragram dengan embel most beauty blab la bla. Para lelaki pasti tahu akun-akun kaya gitu.
Seperti cewek-cewek cantik lainnya, Sarah digandrungin banget sama semua cowok di sekolah. Mulai dari satu angkatan, adik kelas, maupun kakak kelas yang mukanya tua-tua itu. Namun. tidak dengan Andi. Andi benci sekali dengan Sarah .
"Coeg tuh anak, cantik-cantik tapi ngeselin." Felix mengepal tangannya.
"Lo bilang dia cantik?" tanya Andi dengan nada kesal. "Udah ga beres kayanya lo."
"Sarah itu cantik tolol. Mata lo yang salah," jawab agus.
Kepala Agus ditempeleng oleh Andi.
Tangannya memegangi kepalanya. "Jangan pala gua dong. Ntar bodoh gimana?"
"Lo kan memang udah bodoh dari lahir," balas Andi sambil nyengir.
Tangan Agus melipat dengan sombongnya. Inilah senjata ampuhnya ketika ia dibilang bodoh sama Anak Amak yang lain. "Setidaknya dari kalian, gua yang berhasil nembus 20 besar."
HAHAHAHAHAHAH
"20 besar aja bangga lo." Nanang ikutan.
"Ngomong-ngomong, lo nyimpan nggak, Nang? Yang jepang-jepangan," sambung Agus.
"Nih anak kalau dah sange perginya ke gua. Donlot sendiri," jawab Nanang sambil menjauhi kepalanya dari tatapan Agus,
"Lah, lo kan bandar."
"Nih, gua kasih pideo Naruto VS Madara. Bentar lagi ekor sepuluh mau keluar."
Agus memang sange'an gitu orangnya. Di antara mereka berempat. Dia yang paling parah. Nah, Nanang yang menjadi penyuplai bahan mereka.
"Ada yang kakek lejen ga?" bisik Agus ke Nanang
"Ya Allah, apa perlu gua suruh bapak gua buat ruqiyah anak satu ini," kata Nanang dalam hati. Dia sudah cuku bersabar. Masih dia pantau. Lama-lama tahu sendirilah apa yang akan terjadi.
***