Setelah itu mereka berdua beristirahat, Syifa membelakangi Bima, sambil memeluk guling, lalu Bima memeluknya dari belakang, "Kalau memelukmu Bolehkan, agar kamu merasa lebih dekat dengan kakak,, "Iya,, Kak boleh "kata Syifa, dengan gugup, apalagi debaran jantungnya semakin berdetak kencang, Syifa sulit memejamkan matanya, tetapi suaminya dengan mudahnya tertidur pulas, dengkuran halus terdengar, menandakan bahwa suaminya itu sudah tertidur pulas, lama kelamaan akhirnya Syifapun bisa memejamkan matanya dan ikut tertidur pulas.
Keesokan paginya ketika terbangun Syifa dalam pelukan Bima, Syifa menggerakkan tubuhnya namun perlukan Bima semakin Erat,
"Kak bangun kita Sholat subuh, "Hhmmmm sebentar lagi yah, aku masih mau meluk kamu, "Nanti keburu siang lebih baik sekarang kita bangun, salat subuh Kak,,
"Baiklah kita salat berjamaah,, akhirnya mereka pun bangun dan melaksanakan salat subuh berjamaah,, Setelah itu mereka bersiap sarapan.