Chereads / takdir dan keajaiban:miracle and fate / Chapter 3 - sungguh pria yang menyebalkan

Chapter 3 - sungguh pria yang menyebalkan

Tak lebih dari 1 jam aku membersihkan semua ruangan yang menurutku sangat memuakkan mataku ketika memandangnya,dan entah apa yang sedang bajingan itu lakukan dari sejak tadi dia tak kunjung turun dan membantuku merapihkan semua yang telah ia lakukan. aku heran kenapa ada manusia yang nyaman tinggal dengan keadaan rumah seperti sarang hantu sebelum aku bersihkan tadi dan sekarang lihatlah betapa hebatnya diriku dalam membereskan suatu masalah yang telah dibuatnya.

"kau memang hebat" astaga aku kaget setengah mati tiba-tiba saja orang yamg tengah aku sebut tadi berbisik tepat ditelingaku, "kau memang bajingan" ucapku sambil memutar bola mataku tanda tak suka padanya,dia tertawa? oh ya ampun apa yang lucu? mungkin karna dia seorang yang tidak waras dan tengah kehilangan akal sehatnya. "lihatlah betapa bodohnya dirimu" dia tertawa dan sekarang aku sangat sangat kesal. aku diam di tempat dan memunggunginya seolah aku tak sudi melihat wajah nya yang sok pintar itu,dam atau mungkin aku memang tak sudi melihatnya dia menyebalkan dan yang parah nya kami tak saling kenal,,ya ampun hampir saja aku lupa... "tunggu! sekarang kau berhutang penjelasan kepadaku" aku langsung membalikkan badanku dan mulai memberi tatapan tajam padanya,dia hanya menaikkan alisnya tanda ia tak mengerti dengan ucapanku barusan. oh ayolah jangan bertingkah seolah kau tidak tahu apa-apa bodoh! "aku ingin dengar penjelasanmu terhadap perlakuanmu padaku?". sekarang raut wajah nya berubah menjadi serius dan aku mulai takut, harusku akui aku belum pernah bertemu seseorang seemosian dia dan kalian pasti tau rasanya.

"aku butuh seseorang di sampingku" pengakuan si bajingan itu hampir saja membuatku tergelak. yang benar saja apakah aku tampak seperti wanita penghibur?atau apakah aku terlihat seperti asisten pribadi?oh ya ampun. "apa ini lelucon?" aku berusaha bertanya dengan nada pelan dan yang membuatku ingin berteriak adalah pas dia menjawab 'tidak'. "kenapa?kenapa harus aku?" tampak dia tengah mencari jawaban yang tepat untuk pertanyaanku barusan,namun ajaibnya dia tampak marah dan langsung mergertakkan kedua giginya. "seharusnya aku yang bertanya? kenapa? kenapa kau mencoba bunuh diri pada saat malam itu ha? apa kau gila? apa kau butuh uang?" sekarang dia kembali kesifat aslinya dan aku sudah terbiasa.kepalaku hampir pecah dengan pemikirannya.

"biarku perlurus malam itu aku hampir kehilangan pekerjaanku dan aku sangat kesal terhadap seseorang dan kau!"aku menunjuk nya dengant telunjukku dan menekannya tepat di dada si brengsek itu,aku kembali melanjutkan ucapanku tadi "kau muncul dengan mobil sialanmu itu dan hampir saja menabrakku,karna aku lelah aku lanjut berjalan dan tak mau peduli dengan apa yang terjadi, tetapi kau datang dan saat itulah malapetaka datang menimpaku" amarahku tak bisa lagi ku tahan " satu hal lagi AKU TIDAK AKAN PERNAH MELAKUKAN HAL BODOH YANG KAU SEBUT BUNUH DIRI TADI KAU PAHAM?" sekarang nafasku terengah-engah tak beraturan aku tidak peduli lagi apakah dia akan mengamuk atau tidak PERSETANAN dengannya.

beberapa detik kemudian aku merasakan sesuatu yang hangat dan hampir membuatku tak berkomentar dia memelukku? si brengsek itu memelukku aku sungguh tercengang. yang kulakukan sekarang hanya mematung dan sekarang aku mulai merasakan kelembutan dari tubuh si brengsek ini. oh tidak..tidak... ini tidak benar dengan segara aku mendorong tubuhnya menjauh.setelah nya kami hanya diam hingga dia membuka bicara "aku butuh seseorang seperti kau disisi ku"tuturnya pelan hampir tak terdengar namun aku mendengarnya dengan baik.

Ya tuhan sekarang apa yang harus kulakukan? apa aku harus menuruti kata-katanya atau aku harus kabur darinya? tapi aku sungguh tersentuh dengan perlakuan dan kata-katanya barusan. apakah dia semenyedihkan itu? dimana orangtuanya?diamana para saudara dan kerabatnya? apakah dia anak yatim piatu? berbagai pertanyaan menyelimuti otakku. "ok aku akan disini" sial ucapan itu meluncur begitu saja dari mulutku, sungguh pria yang menyebalkan .