Dirga meminta maaf.
"Maafkan saya. Tapi saya melakukan ini semua semata-mata untuk kebaikan semuanya dan mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi. Saya harap Anda bersikap kooperatif,"
Oscar menengadahkan kepalanya keluar.
Bersikap acuh dan memperhatikan gedung kantor yang akan menjadi miliknya hanya dalam hitungan hari, minggu atau bulan. Sampai sang pemilik yang asli sadar dan mengambil balik posisinya kembali.
"Jadi, ini adalah gedung kantor kalian? Sangat besar dan pasti ada ribuan orang bekerja di sini. Apalagi kabarnya kalian masih memiliki beberapa pabrik di luar. Em... aku pasti akan sangat pusing jika harus menghitung berapa kekayaan mereka,"
Dirga menimpali.
"Anda tidak perlu menghitungnya karena sebetulnya itu bukan urusan Anda,"
Oscar berbalik meliriknya. Cukup terkejut dengan sindiran Dirga. Oscar tergerak untuk membalas.