Volumenya masih sangat wajar sehingga siapapun yang berada di dekatnya bisa mendengar. Martha sudah memasang wajah memerah dan memanas seperti kepiting rebus. Ia menatap Willy dengan cukup bengis.
"Apa yang baru saja kau katakan?!!" ucapnya menaikan nada bicara hingga ke volume yang paling tinggi.
Willy sudah menyumbat kedua telinganya dengan dua jari. Robby dan Nadderine menatap dengan terkejut.
"Martha! Kenapa kau berteriak seperti itu? Apa kau tidak bisa bicara baik-baik!" seru Nadderine untuk pertama kalinya setelah sekian lama tidak pernah mengajukan protes pada putrinya. Kali ini ia sungguh terkejut dengan teriakan Martha barusan.
Martha hanya sibuk menatap Willy dengan kesal dan membalasnya.
"Kau seharusnya menjaga ucapanmu jika kau ingin menumpang di keluarga ini!"
Ucapan kasar Martha langsung mendapat teguran dari Robby.
"Martha!! Jaga ucapanmu!!"
Martha tidak nampak peduli. Ia terus mengajukan protesnya pada si pembuat ulah.
"Dia yang memulai duluan,"