Steylla justru menganggap ucapannya itu sebagai sebuah sindiran untuknya. Terus menatap Reihan. Begitu pula dengan sebaliknya. Steylla mengayunkan tangannya kembali padanya untuk meminta barangnya dikembalikan.
"Kembalikan segera. Dan tolong, jangan membuang waktuku."
Alfin mengernyit.
"Apa kau salah makan sesuatu?" tanya Alfin terkejut melihat sikap Steylla yang ketus. Steylla nampak tidak tahan untuk mengusir Alfin. Steylla menoleh.
"Apa kau tidak bisa tidak menggangguku ketika aku bicara sedang dengannya?" serang Steylla dengan segala kedongkolannya yang dia tahan.
Steylla menatap Reihan kembali dan berkata.
"Lalu, apa kau tidak bisa bicara dan bergerak untuk memenuhi keinginanku?" ucap Steylla tanpa menunjukkan kesopanannya seperti biasa.
Steylla kembali mengingat pesan singkat yang dikirimkan Reihan padanya.
[ 'Aku menemukan sebuah benda yang menarik perhatianku. ] – tulis Reihan dengan sengaja di pesannya sambil mengirimkan sebuah gambar.