Sofia yang sedang marah, meletakkan dengan asal seluruh badannya di atas sebuah kursi pijat yang ada di samping tempat tidurnya. Memejamkan matanya beberapa kali dengan menahan kekesalannya. Dan mulai memainkan tuas jari-jarinya di atas sandaran kursi berkali-kali.
Daniar yang mengikutinya masuk ke dalam kamar, menatap majikannya itu dengan penuh keheranan dan gelisah.
Sejak pagi hingga malam hari, tabiat nyonya-nya itu semakin lama semakin aneh saja. Setelah siangnya ia pergi keluar untuk menemui seseorang, wanita itu terus saja menekuk wajahnya dengan ekspresi yang jelek.
Entah apa yang membuatnya begitu marah, Daniar terlalu takut untuk bertanya. Namun tanpa ia bertanya pun, Sofia ternyata sudah akan mengatakan uneg-unegnya dengan melemparkan sorot matanya yang menyala pada Daniar.