"Apa ini?" Marve membanting secarik surat tepat diatas meja Bisma. Wajahnya memancarkan amarah yang tertahan setelah melihat surat pengunduran diri Bisma diatas meja kerjanya.
Bisma tersenyum sedih, ia beranjak bangun dan berkata pelan "Anda sudah menerimanya."
"Aku tidak akan pernah menerimanya." Pekik Marve kesal.
Suara pekikan Marve membuat beberapa staf dalam kantornya melihat bingung kearah ruangan Bisma yang bersebelahan dengan ruangan Marve.
Ini kali pertamanya mereka mendengar Marve begitu marah terlebih kepada Bisma, yang selama ini mereka tahu begitu degat dan menjadi orang yang paling dipercaya oleh Marve.
"Terima kasih atas segala bantuan dan kebaikan Anda, tapi saya tidak dapat bertahan lagi disini." Ucap Bisma, ia menahan air matanya agar tidak menetes.
Marve menghela nafas kesal, ia melangkah menuju balik meja Bisma lalu memeluk Bisma erat.