Tanpa berpikir panjang Ayah pun segera menelpon Dokter yang biasa mengobati Nenek , kulihat Kakek yang duduk disebelah Nenek tetap setia mengajak Nenek berkomunikasi tentang bunga mawar yang di pegang nya , sesekali kakek menciumi kepala nenek sambil mengelus ngelus mesra rambut nenek , hanya kakek yang masih belum berhenti mengeluarkan air mata , tanda bahwa kakek begitu mencintai Nenek .
Antoni mendekatiku dan merangkul tubuhku seakan akan dia ingin memberitahu jika aku tidak segera melupakan semua kejadian itu maka , lambat laun aku akan menjadi seperti nenek , aku menyimpan semua kenangan nya di dalam hatiku , karena aku tidak mau semua orang menjadi tahu Kesedihanku dan kekecewaan ku .
" Antoni bila gue nanti seperti Nenek apa yang akan Lo lakukuin karena biasa nya penyakit seperti ini akan membawa garis keturunannya ."