Ku lihat Ayah dan Antoni sedang asyik bermain catur di teras depan , terbesit ide di kepala ku , aku ingin memberikan yang special untuk Ayah ku , lalu aku
menghampiri mereka dan berkata kepada Ayah ....
" Ayah... Mau makan apa ? Anjani buatin yaa...?".
Aku bertanya kepada Ayah karena aku ingin malam ini aku yang memasak nya .
" Apa aja yang penting jangan beracun..!".
Antoni menjawab pertanyaan ku dengan cengengesan.
Tangan nya tetap santai menjalan kan bidak catur yang ada di hadapan nya .
" Aaaanntoooniii....!!!". Teriak ku di telinganya ..
" Eh busyeett...kuping gue belum budeg sayaaaang...!".
Antoni menjawab ku sambil memukul mukul telinga nya akibat teriakan ku tadi .
" Hahahahahaha...".
Ayah hanya bisa mentertawai diri ku , dia tidak pernah membela ku sama sekali , aku semakin sedih kenapa Ayah tidak memihak pada ku , padahal aku ini adalah anak kandung nya , bukan Antoni .