"lalu...kenapa Dani tidak tinggal bersama Kita lagi ma?" Tanya Daniel yang juga penasaran.
"karena setiap melihat wajahnya mama jadi kesetanan seperti wanita tersebut, maka papa membawanya pergi, papa bilang akan mengembalikan dia pada paman juga bibinya, tapi mama tidak menyangka waktu kamu bangun, kamu justru menanyakan apa Dani baik - baik saja" kata mama lagi.
"karena kamu yang terus bertanya, akhirnya mama menyuruh papa untuk membawa Dani kembali,,,namun papa selalu bilang tidak tahu dimana Dani, karena dibawa sama paman dan bibinya pindah, hingga mama juga menyuruh orang untuk mencarinya" kata mama lagi. " jadi mama Cari Dani karena Daniel ma,,bukan karena Dani kebahagiaan mama?" Tanya Daniel lagi. Karena Selama ini dirinya mengira mamanya terus mencari Dani karena Dani lah kebahagiaan mamanya.
"bukan,,selain itu mama juga harus minta maaf, tidak seharusnya mama memperlakukannya dengan buruk karena kesalahan yang bukan dia yang bikin" kata mama lagi.
"ternyata Dani tidak diserahkan kembali kepada paman dan bibinya Kan ma" kata Daniel lagi. "iya,,papamu ternyata yang menyembunyikannya, papamu sering pergi ke Kota M karena disanalah dia menyembunyikan Dani" kata mama lagi.
"Daniel juga Mira ketemu wanita jahat itu lagi ma" kata Daniel akhirnya. " besok kamu bawa mama padanya ya...mama belum puas buat perhitungan sama dia" kata mamanya lagi.
"tidak perlu ma,,untuk apa mama bertemu sama wanita itu" kata Daniel acuh. "mama hanya mau Tanya,, kenapa dia menyiksa anak mama seperti itu,," kata mama geram. "tapi Mira tidak habis pikir ma,,,kenapa Dani bisa baik - baik saja selama diculik, sedang kan Daniel terluka parah?" Tanya Mirella. "kenapa Dani tidak berusaha menolong Daniel, padahal Daniel berusaha menyelamatkannya?karena setau Mira,,Dani anak yang peduli pada yang lain ma" kata Mira lagi. "mama gelap Mama waktu itu,,mama lupa kalau Dani juga masih anak - anak,, Dani mengira mereka sudah melepaskan Daniel,,dia tidak tahu kalau Daniel begitu menderita setiap detiknya" kata mama lagi.
"berarti Daniel hebat sekali ya ma...Daniel bisa bertahan" kata Daniel. "kamu memang anak mama yang terhebat" jawab mama sambil kembali memeluk Daniel erat.
"tapi tetap saja tindakan papamu sering Kali membuat mama kesal,,padahal mama mencari Dani kesana kemari, tapi dia tidak sekalipun mengatakan dimana Dani,,dengan alasan takut mama melukai Dani,,padahal semarah - marahnya mama waktu itu,,mama sama sekali tidak mengatakan apapun pada Dani" kata mama lagi.
"jadi....kamu harus bawa mama kepada wanita itu,,,mama masih belum puas terhadap ya" kata mama berapi - api.
entah bagaimana mama membujuk Daniel juga Mirella akhirnya keesokan harinya mereka berangkat untuk menemui Bibi penjual ikan itu kembali.
"itu ma..." kata Daniel sambil menunjuk wanita yang sedang menunggui dagangannya tersebut. dengan segera mama berjalan menghampiri wanita tersebut. "silahkan....dipi....kamu...kamu" kata wanita itu kaget. "ya...ini aku" kata mama tegas.
"mau apa , mau apa kamu kesin!" kata wanita itu dengan nada tinggi , namun sekaligus takut. "memangnya kenapa kalau Saya kesini, bukankah ini tempat umum?" kata mama dingin. "pergi...pergi kamu pergi....!" teriak wanita itu kembali.
karena teriakan wanita itu, membuat semua perhatian tertuju ke mereka, dengan segera semua orang datang mengerubungi mereka. "hei...apa yang kalian lakukan,,kalau tidak mau beli jangan ke sini" kata seorang lelaki yang sama - sama berjualan disana. "benar,,,jangan menganggu kami yang disini" kata salah satu pedagang yang lain. "maafkan Saya, kalau Saya membuat semuanya tidak nyaman, Saya hanya Punya urusan dengan wanita jahat ini" kata mama sambil menuding Bibi penjual ikan tadi.
"kau ini yang wanita jahat, masih mengatakan orang lain yang jahat Pula" kata lelaki yang tadi. "maaf,,apa anda tahu apa yang dilakukan wanita ini,,apa anda tahu....apa anda tahu kalau wanita ini memukuli anak Saya, membenturkan kepala anak Saya ke dinding,,bahkan apa anda tahu kalau wanita ini menyayat anak Saya dengan pisau...apa anda juga tahu,,wanita jahat ini bahkan menusuk perut kecil itu,,apa anda tahu!" bentak mama.
Semua orang terdiam mendengar perkataan mama, mereka memandang Bibi penjual ikan dengan tatapan tidak percaya, Selama ini Bibi selalu ramah dan baik pada siapa saja. "kamu pasti bohong, tidak mungkin dia berbuat seperti itu" kata salah satu pedagang Yang terdekat dengan Bibi. "coba kalian semua tanyakan sendiri padanya,, apa yang dia lakukan pada anak Saya,,bahkan saat anak itu memohon ampun,,dia masih saja menyakiti anak Saya,,,anda tahu....tanyakan kepadanya apa yang Saya ucapkan ini kebohongan,,tanyakan pada dia!" teriak mama yang sudah tidak sanggup mengontrol emosinya kembali.
"Bi Marni,,apa yang dikatakan ibu ini tidak benar Kan,,,Bibi tidak melakukan semua itu Kan?" Tanya pedagang tersebut pada bi Marni. Tidak Ada jawaban hanya tangisan yang mampu bi Marni keluarkan.
"untuk apa anda menangis sekarang,,,harusnya anda berfikir dulu sebelum menyakiti orang lain" kata mama emosi. "ma...tenanglah..."bisik Daniel. Bi Marni memandang Daniel dengan penuh kerinduan. Sewaktu dirinya dipenjara, dirinya mendengar kalau anak yang dia sakit tidak mampu bertahan saat itu dia mencoba bunuh diri, berkali Kali dia mencoba namun ternyata Tuhan selalu menyelamatkan dirinya, kemudian sang adik datang dan mengatakan bahwa anaknya dibawa orang tua angkatnya pergi jauh, karenanya saat ini dirinya meyakini kalau lelaki muda yang memangil wanita didepannya adalah putranya.
"anakku...."lirih bi Marni sambil berusaha mengapai Daniel. Namun mama segera menepis tangan tersebut. "jangan pernah menyentuh putraku lagi" kata mama kesal.
"ma...sudahlah Kita pergi saja ya" bujuk Daniel dan disetujui oleh mama.
Namun saat mereka baru berapa langkah terdengar suara bi Marni yang memanggilnya.
"maaf...maafkan ibu,,tapi...ibu adalah ibu kandung kamu, ibu yang melahirkan kamu nak....ini ibu kamu...." kata bi Marni dengan suara yang amat pilu. "seorang ibu macam apa yang sanggup menyakiti putranya sendiri" kata mama kesal. "nyonya...Saya tahu Saya salah,,,tapi Saya mohon....jangan bawa anak Saya lagi...Saya mohon...." Punya bi Marni lagi. "kalau kalian semua jadi Saya,,,apa kalian masih akan memaafkan wanita yang telah memperlakukan anak kalian bahkan lebih buruk dari bintang!" kata mama kembali tersulut emosi.
"jadi benar...bi Marni melakukan itu,,,tega banget sih bi...." kata lelaki yang tadi membelanya. "iya...aku Kira kamu baik lo ni,,ternyata kamu seperti itu" kata Bibi penjual yang lain. "kalian tidak mengerti...aku ....aku tidak sengaja..." kata bi Marni terisak. "tidak sengaja ....tidak sengaja anda bilang,,,anda tidak sengaja memukuli anak Saya,,anda tidak sengaja menyayat kulitnya, anda tidak sengaja menusuk perutnya...itu yang namanya tidak sengaja,,,harusnya anda dihukum seumur hidup!" kata mama semakin tersulut emosi.
paman dan Bibi yang melihat kerumunan mengelilingi kakaknya jualan juga segera datang,,dapat mereka lihat,,sang kakak yang menangis meraung,,kemudian ada seorang yang terlihat kaya marah - marah,,juga pasangan yang kemaren datang.