Hari ini adalah ulang tahun Daniel. seperti tradisi dari semenjak Daniel kecil ulang tahunnnya selalu dirayakan dengan meriah, bisa dimaklumi karena dirinya adalah anak tunggal. Kali ini orang tua Daniel sudah merancang sebuah pesta ulang tahun di hotel berbintang.
"Mira....kamu tahu kan kalau hari ini aku ulang tahun" kata Daniel pada Mirella ketika mereka sarapan. " iya" jawab Mirella singkat. "kamu tidak kasih aku kado, bahkan kamu juga tidak mengucapkan selamat padaku" kata Daniel kesal. "sebenarnya aku mau kasih kado kamu,,tapi....kamu lihat sendiri kan kondisi aku gimana" kata Mirella lirih. Lagi - lagi perkataan Mirella menghantarkan pukulan rasa bersalah dihati Daniel. "maaf ya...aku tidak bermaksud apa - apa kok" kata Daniel sambil mengengam tangan Mirella. 'harus hati - hati kalau bicara, Mira gampang tersinggung' batin Daniel sambil memandang Mirella sayu.
seperti biasa Daniel berangkat kerja, setelah mengatakan pada Mirella kalau dirinya akan menjemputnya untuk pesta ulang tahunnnya nanti malam. Daniel pergi dengan perasaan yang bahagia diulang tahunnya Kali ini, Dani sudah kembali, dirinya juga punya Mirella. "hahahah....Dani akhirnya aku bisa pamer hadiahku lagi padamu...." tawa Daniel sambil memasuki mobilnya.
kebiasaan Daniel dari kecil saat ulang tahun pasti akan pamer hadiah pada Dani. bahkan ketika ulang tahun Daniel dirayakan hanya disekolah, kado yang didapat selalu lebih daripada Dani.
Namun terkadang apa yang kita harapkan, tidak berjalan sesuai kemauan kita.
Malam tiba, pesta ulang tahun Daniel tentu saja sangat meriah, dihadiri banyak kolega juga teman - temannya. Di hari itu Ayah Daniel juga mengumumkan bahwa mereka telah menemukan Dani, putra mereka yang hilang puluhan tahun lalu.
"selamat ya sayang...." ucapan selamat juga sebuah pelukan membuat pesta itu seketika hening. Mungkin bagi kolega Daniel juga teman - temannya tidak begitu berpengaruh, namun bagi keluarga Daniel juga Mirella adalah hal yang lain.
"Mika!" kaget Daniel.
Seketika Mirella memalingkan wajahnya dan berlalu. Lain dengan Mirella lain dengan Mirna kakak Mirella. Dengan segera Mirna memisahkan rangkulan mesra Daniel dengan Mika.
"ups....maaf...anda siapa ya?? kok main peluk aja" kata Mirna ketus. Mika tersenyum dan mengulurkan tangannya. " kenalin, Saya Mika..pacar Daniel" kata Mika dengan percaya diri. Mirna menyambut uluran tangan Mika. "jadi,,kamu selingkuhan Daniel" kata Mirna dengan suara yang lantang. Kali ini semua perhatian berpusat pada mereka. "maaf....apa maksud anda Saya tidak mengerti" kata Mika mencoba membela diri didepan semua orang yang hadir.
"Saya lebih tidak mengerti,,sebutan apa yang anda inginkan, jika anda mengaku pacar dari suami orang lain" kata Mirna lagi. Mika tentu saja kaget, karena sebelumnya Mika belum pernah bertemu dengan Mirna. "kami berpacaran lebih dari Lima tahun" kata Mika lagi. "apa yang bisa dibanggakan, walaupun Daniel dan Mirella, belum lama bertemu toh mereka menikah kok, dan tidak perlu waktu sampai dua bulan Daniel memilih Mirella menjadi istrinya" kata Mirna lagi.
"dia bukan memilih...dia terpaksa" kata Mika tersukut emosi. " terpaksa?? mau terpaksa atau tidak yang jelas Daniel suami Mirella, bukan anda...jadi....yah....Mirella lebih unggul dari pada anda" kata Mirna terdengar sangat meremehkan.
"Daniel....bilang sesuatu, jangan hanya diam" kata Mika. " yap....Saya setuju, Daniel jadi lelaki sejati, katakan apa hubunganmu dengan wanita ini, cantikan juga Mirella kemana - Mana" kata Mirna kembali.
"apa maksudmu ,,,apa matamu buta,,wanita cacat itu tidak Ada apa - apanya dibanding aku" kata Mika. "kamu...!!!" saat Mirna hendak menampar Mika, tiba - tiba entah dari Mana Mirella datang dan memegang tangannya.