Setelah selesai berbincang dengan Mirella Daniel segera bergabung bersama dengan orang tuanya juga Dani.
"apa yang kamu lakukan Selama ini?" Tanya Daniel pada Dani. Pertanyaan yang dilontarkan Daniel entah mengapa mengejutkan Dani. " aku bekerja, juga mencari...." perkataan Dani dipotong oleh sang papa. "dia bekerja diperusahaan Kita yang disini" jawab sang papa. Jawabang sang papa justru memantik penasaran yang berlebih dihati Daniel. 'jadi benar dari dulu papa menyembunyikan kebenaran Dani, biar selingkuhannya tidak ketahuan' batin Daniel.
tanpa Daniel sadari sang mama memperhatikan dirinya dengan intens. sang mama tersenyum dan memeluk Daniel. Lagi - lagi Daniel merasa dejavu, dirinya seperti pernah mengalami kejadian seperti ini. "mama kenapa sih" kata Daniel sambil masih menikmati pelukan sang mama.
sang mama tertawa, putranya memang seperti itu, bilang tidak mau dipeluk, namun tidak pernah Daniel melepaskan pelukannya.
Setelah malam semakin larut semua sudah terbuai dalam Alam mimpi. Namun berbeda dengan mama dan papa yang kini masih sibuk berdebat. "ma...papa tidak ada maksud apa - apa, papa hanya membantu Dani saja" kata sang papa frustasi menjelaskan kepada sang istri ."tidak masuk akal, darimanpun tetap tidak masuk akal pa" balas sang mama dingin. " ma, percayalah....papa melakukan semua Demi kebaikan Kita semua" kata sang papa frustasi. "kebaikan papa, kebaikan Dani, bukan kebaikan mam juga Daniel" jawab sang mama dingin.
"apa maksud mama? papa tidak mengerti ma..."kata sang papa semakin frustasi. "maksud mama?,,harusnya papa yang Paling tahu maksud mama" kata sang mama lagi. "ma...tolong, jangan bikin papa pusing"kata sang papa mulai tidak sabar. "papa pikir, mama juga tidak pusing,,mama lebih pusing, dan yang pasti mama benar - benar kecewa sama papa" jelas sang mama sambil membuang pandang.
"sekarang....mama tanyakan aja sama papa, apapun akan papa jawab" kata sang papa dengan nada tinggi. Sang mama langsung memandang sang suami dengan tatapan menyelidik. "baik...siapa sebenarnya Dani?" Tanya sang mama. Mendapati pertanyaan sang istri, dirinya sedikit terkejut. kenapa sang istri menanyakan hal tersebut. "kenapa?? tidak bisa jawab kah?, mama hanya Tanya...siapa Dani?" Tanya sang mama semakin menekan kata - katanya. " dia anak Kita ma" kata sang papa.
"anak Kita?papa yakin? setau mama, hanya melahirkan 1 Kali, dan bagi itu bernama Daniel, dialah anakku"kata sang mama. Mengerti arah pembicaraan sang istri,, sang papa benar - benar kaget. "tidak...mama....please ma" digengamnya tangan sang istri. Namun langsung ditepis oleh sang istri. Kini dirinya mengerti kalau sang istri benar - benar salah paham pada dirinya.
"baiklah..mama ganti pertanyaan,,siapa wanita itu? "Tanya sang mama lagi.
"ma...wanita yang Mana sih ma....mama hanya cemburu saja" katanya menenangkan sang istri, namun dirinya salah sang istri justru Makin berang. "wanita itu ibu kandung Dani kan" kata sanag istri lagi. "papa tahu....waktu itu,,mama duania mama terasa runtuh saat mama harus menyaksikan Daniel meregang nyawanya, anakku yang selalu ku jaga dari dalam kandungan, dengan pertaruhan nyawa, anak yang sejak lahir kuasuh dengan tanganku sendiri, bahkan menyubitnya saja hatiku sudah sangat sakit, saat ada orang yang berbica buruk tentang dirinya saja langsung mama labrak tu orang....tapi....tiba - tiba...mama harus kehilangan dirinya, Dan saat mama menemukannya, dirinya dalam keadaan meregang nyawa, dengan penuh luka, apa papa pernah bayangin bagaimana hancurnya mama saat itu. Dan apakah papa Kira mama akan melupakan kejadian itu begitu saja?? TIDAK...bahkan setiap malam mama akan selalu memimpikan kejadian itu" kata sang mama dengan linangan air Mata dan. dengan kebencian yang mendalam.
"ma....".."kenapa pa, papa heran mama seperti ini?, inilah mama, seorang ibu yang tidak akan pernah rela siapapun menyakiti anaknya, termasuk jika orang itu adalah papa, karenanya jika mama bertemu dengan wanita iblis itu lagi, mama akan menghancurkannya, tanpa mama memandang perasaan papa, atau anak wanita itu" kata sang mama tegas.
"ma...sab..." lagi - lagi perkataan sang papa terpotong oleh kemarahan sang papa.
"kalau papa pikir Selama ini mama mencari Dani karena mama rindu,,papa salah....papa salah " kata sang mama lagi. Kini sang papa tidak bisa lagi menyembunyikan keterkejutannya. dirinya mengira Selama ini sang istri mencari Dani, karena memang merasa bersalah, juga sayang sama anak itu. lalu apa alasan sang istri sebenarnya.
"mama mencari Dani karena Daniel selalu mencarinya juga, jika bukan karena Daniel mama juga tidak akan mencarinya. " jelas sang mama.
"kenapa hatimu menjadi penuh kebencian begitu, ma...jangan seperti ini, Dani juga anak Kita ma, dia juga menderita" kata sang papa lirih.
"Daniel....hanya Daniel saja" jaeab sang mama. " ma...sejak dulu Kita sudah membicarakan ini, Kita tidak akan membedakan Dani dengan Daniel Kita menyayangi keduanya sama " kata sang papa. " kalau papa mungkin bisa, tapi mama...akan selalu teringat kalau suami mama menghianati mama , jika mamaelihat Dani" jawab sang istri. "apa maksud mama? penghianatan seperti apa yang papa lakukan!" tegas sang papa.
"Dani....dia adalah bukti penghianatan papa" kata snag mama. "ma....papa memang mengangkat Dani sebagai anak Kita murni untuk melindungi Daniel a...."
"tapi.....nyatanya karena Dani...Daniel hampir meninggalkan mama untuk selamanya" tegas sang mama dengan derai air Mata yang tidak kunjung habis.