Chereads / Suamiku Tersayang / Chapter 81 - anak papa yang lain

Chapter 81 - anak papa yang lain

"papa memang keterlaluan, jadi Selama ini papa sudah ketemu dengan Dani tapi sengaja tidak kasih tahu aku juga mama,,lihat saja ya pa...apa yang bisa Daniel lakuin" gumam Daniel sambil kembali ke hotel tempatnya menginap.

Daniel segera menelpon sang mama dan meminta sang mama untuk datang menjenguknya. "ayolah Dan....papa juga lagi dinas keluar Kota, kamu ngapain minta mama kesana jenguk kamu, ndak penting banget sih" kesal sang mama diseberang telpon Sana. "ma....Daniel sakit nih...tak bisakah mama jenguk kesini....kan Daniel Tak mungkin juga minta Mira yang kesini ma" rayu Daniel pada sang mama.

Setelah menunggu sehari, akhirnya sang mama datang, sambil terus memberinya siraman rohani. "kamu ya.....kalau sakit pergi saja ke rumah sakit, bukan malah minta mama datang, lagian tumben sekali, biasanya kan kamu anti bilang sama Mama kalau sakit" kata sang mama sambil meletakkan berbagai Barang bawaannya.

Setelah sang mama puas mengomel pada dirinya ,Daniel mengajak sang mama untuk makan.

"Daniel....kamu anak mama, dan mama tahu kalau pasti Ada sesuatu yang hendak kamu katakan sama Mama kan, bukan hanya karena kamu sakit" kata sang mama memulai percakapan. "tidak ma...Daniel hanya ingin liburan sama Mama aja" kata Daniel . " tidak mungkin,,,tapi sejujurnya mama kaget lo, kamu minta mama ke sini" kata sang mama sendu.

Daniel dapat melihat jelas perubahan wajah sang mama, karenanya Daniel yakin memang Ada yang tidak beres. 'jangan - jangan....memang Dani anak kandung papa' batin Daniel.

"ma....gimana kalau nanti Kita jalan - jalan" ajak Daniel pada sang mama. 'Cetak' sang mama menjitak kening Daniel. "siapa yang merengek sama Mama, suruh mama kesini katanya dia sakit, sekarang mau jalan - jalan" kata sang mama kembali menjitak kepala Daniel. "aduh...ampun ma....sebenarnya Daniel tak sakit, Daniel sebenarnya....." Daniel menghentikan perkataannya. 'bagaimana kalau mama papa berantem bahkan cerai karena Hal ini' batin Daniel ragu. " sebenarnya kenapa...." kata sang mama. Tentu saja sang mama tahu Ada sesuatu yang disembunyikan anaknya tersebut. "tidak ma, Daniel kangen mama saja" kata Daniel sambil masuk dalam pelukan sang mama.

"katakan saja, apa yang menganggumu, mama mengenalmu dari dalam kandungan mama, jadi mama tahu bagaimana dirimu" kata sang mama sambil megusap lembut rambut Daniel. "apa kamu belum percaya sama mama lagi,,,berapa Kali mama harus meminta maaf padamu nak" kata sang mama sedih. "tidak ma, Daniel tidak marah sama Mama, dan mama juga tidak salah apapun, Daniel aja yang kekanakan" kata Daniel tetap memyembunyikan wajahnya dalam rengkuhan sang mama.

Tanpa Daniel tahu sang mama menyeka air matanya. Tidak terdengar lagi percakapan karena sang mama takut tidak dapat memyembunyikan tangisnya jika dirinya berbicara lagi. Dimata semua orang mungkin hubungannya dengan sang putra baik - baik saja, namun dirinya memendam rasa yang amat bersalah saat mengingat Masa lalu.

Tidak mudah bagi dirinya mendapatkan Daniel. Anak pertamanya tidak dapat dia timang karena kandungannya yang lemah, begitu Pula dengan anak kedua bahkan ketiganya. Namun Tuhan masih memberi dia kesempatan dengan hadirnya Daniel, bisa melahirkan Daniel adalah hal yang menakjubkan baginya karena ketiga anak sebelumnya bahkan tidak mampu dijaganya untuk sampai melihat Dunia.

Dunianya menjadi lebih berwarna karena anaknya yang mengemaskan itu. Dan dirinya juga sang suami beruntung karena Daniel adalah anak yang sangat cerdas, walaupun mereka harus berurusan dengan banyak hal karena rasa penasaran dan rasa keingin tahuan Daniel kecil.

Masih segar dalam ingatannya bagaimana saat dirinya juga sang suami harus meminta maaf pada orang asing saat mereka berlibur keluar negeri karena Daniel menarik rambut dan memakan rambut orang tersebut karena dirinya mengira itu gulali, juga bagaimana repot nya sang suami ketika Daniel melempar Batu pada Mobil seseorang karena ingin mendengar suara alamr dari Mobil tersebut.

Namun ketika sang suami membawa anak lain masuk kerumahnya, dirinya justru tidak menyadari bagaimana perasaan sang putra. dirinya mengira sang putra menjadi mandiri karena punya saudara, dirinya tidak pernah berfikir bahwa sang putra melakukan itu karena merasa mereka mengabaikan dirinya.

"ma....pernah kah Kita kekota ini sebelumnya?" Tanya Daniel memecah keheninga . sang mama terkejut dengan pertanyaan Daniel. "eh....kenapa , kenapa kamu Tanya begitu?" sang mama kembali melemparkan pertanyaan, bukan jawaban. "entahlah ma....Daniel....merasa pernah disini, padahal kan kita tidak pernah tinggal disini kan ma" kata Daniel meyakinkan. " jadi itu yang mau kamu katakan tadi sama Mama?" Tanya sang mama lagi. "iya ma....kemaren Daniel jalan - jalan, dan Daniel ngrasa kalau Daniel pernah melalui jalan itu, juga ketika Daniel beli kue Dan langsung makan disana karena disana disediakan tempat untuk duduk Dan memakan kue Kita, Daniel merasa juga pernah melakukan itu ma....rasanya dulu....dulu sekali waktu Daniel kecil....tapi...." Daniel kembali tidak melanjutkan ucapannya. " tapi kenapa....katakan sama Mama" desak sang mama. "tapi....Daniel merasa Daniel kesana bareng seseorang ma, tapi bukan mama" kata Daniel lagi. "lalu....lalu....apa lagi yang kamu ingat...." kata sang mama lagi. "aduh mama....kok nangis sih....Ada apa ma?" Tanya Daniel yang tidak mengerti kenapa sang mama menangis.

Sang mama langsung memeluknya erat masih dengan tangis yang terdengar sangat pilu. "Daniel...kamu anak mama, mama yang melahirkan kamu bukan orang lain, mama yang menyayangi kamu, bukan orang lain...kamu harus percaya ya sayang,, mama yang Paling sayang padamu bukan orang lain, apalagi wanita jahat itu...ingat kamu anak mama" kata sang mama histeris. Daniel terdiam mendengar perkataan sang mama.

Setelah menangis dengan histeris, karena Hal yang tidak dimengerti Daniel. kini sang mama sedang Mandi, sementara Daniel duduk sambil pikirannya berkelana kemana - Mana. 'jangan - jangan....waktu kecil aku pernah tinggal disini, jangan - jangan aku bukan anak mama papa, Dani memang anak mereka, kalau tidak untuk apa mama bilang kalau dialah mamaku, kan tanpa dikatakan juga aku sudah tahu' batin Daniel bingung.