akhirnya Daniel berhasil meyakinkann sang mama untuk berjalan - jalan. ' aku harus kasih lihat kemana langsung, kalau papa punya anak lain, yang papa sembunyiin dikota ini' batin Daniel.
"ma...gimana kalau ternyata papa punya anak lain selain aku" kata Daniel mulai pembicaraan. " tidak masalah yang pasti, dia tetap papamu Dan suami mama" kata sang mama lagi.
Daniel cengo mendengar jawaban sang mama. 'jadi....mama tidak masalah kalau papa selingkuh,,,atau ....ya Tuhan....mama sudah tahu' kalau papa punya selingkuhan' batin Daniel syok.
"kenapa kamu Tanya gitu, apa kamu curiga papamu selingkuh, hahhah....papamu itu lelaki setia sama Mama, Mana mungkin dia selingkuh, jadi kamu jangan dengarkan gosip, siapa yang memberimu gosip itu?" Tanya sang mama santai." bagaimana kalau mereka juga punya anak ma?" Tanya Daniel lagi. " tidak akan mama biarkan anaknya mendekatimu, dan harus wanita itu tahu, semua aset yang dimiliki papamu sejak dulu kami daftarkan atas namamu, perusahaan, rumah, dan segalanya memang dari awal sudah dibuat dengan namamu ketika kamu lahir" kata sang mama lagi. Perkataan sang mama membuat Daniel linglung. ' ternyata mama sudah mengantisipasi segala hal ' batin Daniel. " Tapi ma...bagaimana kalau misalnya aku punya adik, kan tidak Adil untuknya ma" kata Daniel lagi. " sayang....Tenang saja kami sudah memikirkan itu" kata sang mama sambil kembali memilih - milih Daniel. sebenarnya cukup kesal juga saat dirinya sedang belanja, diganggu Daniel dengan berbagai pertanyaan yang tidak jelas arahnya kemana.
Setelahnya Daniel pamit untuk menunggu namanya dicafe karena dia Haus. sementara Daniel pergi pelangan toko dimana sang mama belanja mendekati sang mama. "jeng hebat banget deh" katanya. dan disahut "iya" oleh pelangan yang lain. "hebat kenapa ya?" Tanya sang mama tidak mengerti. " gimana ngak hebat kan semuanya, bahkan ketika suami selingkuh dan Punya anak, jeng masih bisa mengatakan pada anak jeng kalau dia tetap lah ayahnya" kata pelangan yang lain disana.
Karena perkataan pelangan toko tadi sang mama bergegas mencari Daniel, dirinya kini yakin, Daniel memintanya kesini karena papanya. Dirinya tahu, rasa penasaran dalam diri Daniel kecil sampai sekarang juga masih Ada dalam jiwa anak itu.
"Daniel katakan sejujurnya pada mama, apa yang hendak kaamu katakan" kata sang mama membuat Daniel tersedak minumannya. "mama...mengagetkan aja" kata Daniel kesal.
"bilang sama mama, maksud kamu tadi papamu selingkuh, Dan mereka sudah Punya anak, jawab mama" kata sang mama tegas.
"Daniel juha tidak tahu m...." kata Daniel lemah. "katakan apa yang kamu tahu, apapun itu"desak sang mama. akhirnya Daniel menyerahkan hp nya dan diperlihatkan foto yang kemaren dia dapat kepada sang mama. "foto itu, tidak sengaja Daniel ambil diam - diam kemaren" kata Daniel memulai ceritanya. "lalu?" Tanya sang mama. "awalnya Daniel ngrasa suara orang ini mirip papa, karenanya Daniel telpon papa untuk bertanya dimana beliau saat itu, namun yang lebih mengejutkan karena anak itu memanggil papa dengan sebutan papa"kata Daniel lagi.
wajah terkejut kini menghampiri sang mama. Dan Daniel merasa sangat bersalah karenanya. "ma...Daniel..." perkataan Daniel terhenti karena tanda dari sang mama yang menyuruh dirinya diam. "Halo pa,,papa sedang apa?"
"maaf mama ganggu ya pa?". "enggak, si Daniel tu...dia mau ajak mama liburan ke Itali sama Mirella"."iya...sampai jumpa pa,miss you" .
"Daniel ayok ikut mama, Kita lihat papamu"ajak sang mama sambil menarik tangan Daniel pergi. " ma...ma...tunggu ma" kata Daniel sambil mencoba melepaskan tangan sang mama. "apa lagi?" kata sang mama kesal. "Daniel belum bayar" kata Daniel yang membuat sang mama langsung memberi uang pada kasir untuk minuman Daniel.
"memang Kita mau kemana ma?" Tanya Daniel dalam perjalanan mereka. " udah kamu menyetir aja biar mama yang tunjukkan jalannya" kata sang mama fokus pada hp nya. " jangan- jangan...mama pasang alat pelacak pada hp papa" tebak Daniel. " menurutmu" kata sang mama sambil tersenyum. "shit...." umpat Daniel. "jangan mengumpat" Tegur sang mama.
sesampainya dilokasi yang ditunjukka sang mama, lagi - lagi sebuah lestoran. "ma...apa papa suka makan, kenapa selalu ke lestoran sih" kata Daniel lagi. "udah mama bilang jangan mengumpat" kata sang mama. Saat mereka masuk, Mata mereka langsung kesana kemari mencari keberadaan sang papa, namun nihil. "ah...alat pelacak mama payah, papa mungkin tadi disini sekarang udah pergi" kata Daniel namun sang mama malah langsung menuju kekasir. "Daniel ikut mama" kata sang mama. Daniel langsung mengikuti tanpa bertanya, sebenarnya Daniel menyesal mengatakan apa yang dipikirkan ya. pasalnya dirinya belum memikirkan sesuatu solusi jika dirinya bertemu dengan papanya juga selingkuhanya. "ma...Kita pulang aja ya,,papa mungkin tidak disini" ajak Daniel. " Daniel, jadilah anak baik Dan kuat,apa yang menanti Kita disana nanti kamu harus tabah" kata sang mama meyakinkan.
Ternyata lestoran tersebut Ada ruang lain didalam, saat mereka memasuki pintu segera Mata Daniel bertemu dengan pemuda yang memanggil papanya dengan sebutan papa tersebut. "ma lihat arah jam sembilan" kata Daniel pada sang mama. sang mama juga melihat pemuda yang difoto Daniel, dengan segera dirinya menarik tangan Daniel menuju sang pemuda dan lelaki paruh baya yang duduk membelakangi mereka.
sesampainya disana..." selamat siang" Sapa sang mama.
"mama...."