setelah makan malam, Mirella mengurung diri dikamar. melihat hal itu Daniel hanya bisa membiarkannya dan melanjutkan kegiatannya bermain game.
sementara dikamar Mirella sedang video call bersama ketiga sahabatnya dengan berderai airmata.
"kenapa kami menangis,apa yang dilakukan oleh suamimu itu"kata Fabian marah melihat sahabatnya yang biasanya riang menangis seperti itu. "apa suamimu, begitu kasar ,seperti apa sih suamimu itu" marah Miska. "tapi....waktu kita ketemu,suamimu bukan tipe yang kasar"kata Mario yang akhirnya kena omel kedua sahabatnya.
"ini bukan tentang Daniel,tapi ini tentang Dani...." kata Mirella dengan tangis yang bertambah pilu. Ketiga sahabatnya terdiam melihat tangisan Mirella mereka sudah bisa menebak apa yang hendak disampaikan oleh sahabatnya itu.
"apakah,info yang aku dapatkan benar adanya?" Tanya Mario setelah lama terdiam. Anggukan dari Mirella membuat airmata Miska ikut meluncur.
" Bagaimana kamu mengetahuinya, apa kah kamu bertanya pada Daniel?"Tanya Fabian. Gelengan kepala Mirella membuat para sahabatnya bingung. "lalu dari mana kamu tahu?" Kali ini Mario lah yang bertanya. "foto....aku tidak sengaja melihat foto Masa kecil Daniel dikantornya, dan difoto itu adalah Dani sahabat Kita" cerita Mirella.
Binar bahagia muncul diwajah ketiga sahabatnya.
"tuh kan....jadi kamu m nangis bahagia, ...hahaha....sudah kuduga Daniel dari Dc adalah Dani sahabat kecil Kita " kata Fabian. " dan....harus kamu akui...aku lebih ungul karena sudah bertemu dengannya lebih dulu" sombong Mario.
"jadi....aku sudah nangis sedih, ternyata berita gembira yang hendak kamu bagikan" kata Miska marah. tangis Mirella semakin menjadi mendengar hipotesa sahabatnya.
"bukan itu yang mau aku bilang, kenapa kalian langsung ngomong tanpa memberiku waktu untuk bercerita, kalian pikir aku tidak capek- dari tadi siang aku menangis, sampai membuat Daniel bingung kenapa aku menangis" marah Mirella sambil menangis melihat tingkah sahabatnya itu.
"ya sudah, kami minta maaf,silahkan lanjutkan" canda Fabian yang disambut tawa Miska dan Mario.
"tadinya aku juga sangat bahagia seperti kalian, seseorang yang selama ini Kita Cari Ada didekat Kita, namun....kebahagiaanku lenyap saat Daniel mengeluarkan sebuah foto yang lain" cerita Mirella.
"foto apa? jangan bikin kami mati penasaran" sela Miska tidak sabaran. "Miska,,bisa tidak kamu jangan menyela, biarkan Ella selesai cerita dulu"marah Mario. "kalian ini bikin ribut, coba kalian jangan banyak omong" omel Fabian.
"gais....tolong kalian jangan ribut" Kali ini mereka diam karena Mirella marah.
"saat melihat foto itu,hatiku langsung hancur, harapanku langsung sirna Tak berbekas,, di foto itu ternyata ada dua anak yang memiliki wajah yang sangat mirip dari situ tanpa Daniel bercerita, aku mengerti bahwa informasi yang didapat Rio adalah benar, Dani bukanlah Daniel, tapi....Kita bisa melihat wajah Dani dengan melihat Daniel" kata Mirella.
"maksudmu....mereka kembar?" Tanya Miska. anggukan kepala Mirella membuat perasaan ketiga sahabatnya terdiam. "sesungguhnya aku sudah menyiapkan hatiku dengan segala kemungkinan, namun...ternyata kebenaran ini masih terasa sakit" kata Fabian.
"sesungguhnya hatiku sudah sangat sedih saat detektif itu mengatakan info yang dia dapatkan padaku, namun mendenagar langsung dari Mirella masih sesedih itu diriku" kata Mario.
"apa kan....Dani benar meninggal karena penculikan itu?" Tanya Miska. Dan lagi - lagi anggukan kepala Mirella membuat mereka berhenti bernafas. "ya Tuhan.....betapa mengerikannya Hal yang dialaminya dihari itu" kata Miska dengan tangis yang sudah menjadi.
*terima kasih untuk dukungan kalian semuanya,,,dan maaf ya...kalau up nya ndak rutin๐ ๐ ๐๐๐๐