Hari ini Daniel tentu saja sedang berjalan - jalan dengan sang pujaan hati Mika, mereka nonton film, makan dan tentu saja berjalan - jalan sambil berbelanja.
Entah mengapa ketika sedang menemani Mika membeli baju, dirinya melihat satu gaun yang dirasanya akan sangat cantik jika Mirella yang memakainya. 'kenapa aku terbayang si Mira sih' batin Daniel tak mengerti.
"sayang.....kamu ini ya,,dari tadi aku pangil juga" kata Mika merajuk. " kenapa?" tanya Daniel sambil mengalihkan perhatiannya pada sang kekasih.
"ya ampun sayang,,dari tadi mulutku berbuih ngomong,,,kamu bilang 'kenapa' yang bener aja dong" kata Mika geram.
"aku tadi tidak terlalu mendengar kamu ngomong, karena aku lagi kepikiran kontak Mobil tertinggal didalam Mobil" kata Daniel asal. "ya ampun,,,trus gimana?" Tanya Mika yang mulai panik. "dompetku juga semuanya disana" imbuh Daniel lagi. " jadi....aku tidak bisa belanja"marah Mika. namun Daniel hanya mengedikan bahunya acuh.
Saat Daniel dan Mika melewati satu restoran, dirinya melihat seperti Mirella bersama dengan beberapa orang, namun Daniel langsung mengelengkan kepalanya tanda dirinya tidak yakin dengan apa yang dilihatnya. 'kan Mira lagi dirumah sakit, ya tak mungkin lah dia disini Rame - rame' batin Daniel kembali.
Dan untuk meyakinkan dirinya, Daniel mengajak Mika makan ditempat yang sama.
"sayang,,,sekarang aku bayar pakai uangku,nanti kamu ganti ya" kata Mika manja. Daniel tersenyum dan mengangguk pasti. "sayang kamu mau pesan apa?" Tanya Mika. "terserah kamu mau pesankan apa" balas Daniel yang membuat Mika tersenyum.
tatapan Daniel masih tertuju pada meja dimana dirinya melihat Mirella. hatinya menjadi kacau saat dilihatnya lelaki yang duduk disamping sang istri adalah Mario, seseorang yang diakui Mirella sebagai sahabat ketika mereka di Jepang.
"kenapa dia disini" geram Daniel. "siapa sih sayang, kawan kamu kah?" Tanya Mika mengikuti arah tatapan Mata Daniel.
"ya Tuhan....itukan istri cacatmu sayang....sama siapa sih dia" kata Mika. perkataan Mika semakin menyulut api amarah di hati Daniel.
"sayang gimana kalau Kita samperin mereka, dengan gitu kamu Punya alasan untuk bercerai secepatnya dan Kita segera menikah, ayok sayang" kata Mika sambil menarik tangan Daniel untuk bangun dari duduknya.
sontak saja kembali perkataan Mika membuatnya terkaget. 'bercerai.....tidak....aku belum siap bercerai dari Mira' batin Daniel.
"tidak perlu, biarkan saja mereka, Kita cukup memfotonya saja" kata Daniel menarik kembali tangannya yang dipegang Mika. Namun tidak bisa Daniel pungkiri dirinya sangat penasaran dengan apa yang sedang dibicarakan sang istri dengan beberapa orang yang mungkin kawannya. Daniel melihat seorang wanita yang duduk bersama sang istri menangis, bahkan kedua lelaki yang disana juga menampilkan wajah yang sangat sedih dan terpukul, wajah sang istri juga tidak luput dari tangisan yang terlihat sangat sedih.
'kenapa sepertinya mereka sedih sekali' batin Daniel. "sayang.....nanti kalau Kita menikah , aku mau pestanya yang mewah ya,,,aku mau semua orang tahu bahwa aku menikah denganku"kata Mika sambil memakan makanan pesanannya. "kamu mau konsep pernikahan yang seperti apa?" tanya Daniel mengikuti bahasan sang kekasih.
"aku mau kayak Cinderella gitu sayang, trus Kita bikin pestanya di pantai gitu,pasti romantics banget kan sayang" kata Mika tersenyum membayangkan pernikahannya dengan Daniel kelak.