"Arunaβ¦," dia memanggil dengan lembut, selembut caranya meletakkan telapak tangan pada pelipis yang secara tak wajar dipenuhi keringat, 'apa yang terjadi?' ini gumaman Hendra sebelum menarik tangannya dan membalik tubuhnya bergerak cepat menuju telepon genggam, "Tolong! segera ke kamar kami! Sekarang!"
.
.
"Ada yang bisa saya bantu?" seorang berlari ke kamar tuan muda Djoyodiningrat, sosok perempuan dengan balutan baju perawat mendapati lelaki bermata biru baru saja membantu perempuan tergeletak pucat di atas ranjang untuk mengenakan piama ikat.
Pria berambut coklat tersebut bahkan masih bertelanjang dada itu tidak menjawab pertanyaan sang suster.
dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Sp.OG) rumah sakit ternama yang secara khusus menangani pemeriksaan kehamilan secara bergantian di tugaskan berjaga di rumah mewah keluarga konglomerat Djoyodiningrat.