"Tuan datang," Herry memberi kabar pada timnya. kabar ini lekas sampai keseluruh telinga ajudan yang bertugas termasuk diam-diam menerbangkan pesawat di atas wilayah target.
"Juan, katakan! apakah kami perlu bertindak sekarang?" sesuatu di telinga juan berbunyi nyaring, kalimat tanya ini berasal dari Pradita.
"anda senior, aku yakin anda tahu apa makna kedatangannya," di dalam ruangan khusus pradita di bantu timnya tengah mengawasi monitor-monitor yang menyala. Pria berambut ungu menyala dengan kacamata tebal tersebut menemukan keberadaan mobil Mahendra.
Hitam pekat terparkir angkuh di tepian jalan tak jauh dari gedung yang menjadi target mereka.
"Padamkan seluruh lampu di sekitar!" hanya butuh hitungan detik seluruh lampu benar-benar mati total.
"aku mau Thomas kembali pada kita, menyekap CEO DM grup adalah penghinaan fatal terlebih mengambil ajudan istriku," suara dingin Mahendra memberi tanda pada Juan untuk segera meneruskan perintah.