Berpamitan. Langkah sederhana yang mengawali setiap aktivitas seorang pria yang sebentar lagi menyandang status ayah. Melihat istrinya berjuang membawa beban bayi di kandungan. Hendra menyadari salah satu penghargaan yang perlu ia suguhkan kepada perempuan yang berkenan mengisi kehampaan hidupnya adalah ucap pamit, kala ia diharuskan menyajikan jarak akibat tuntutan tugasnya.
Mencium lembut pelipis sang istri, "kupastikan, secepatnya kembali,"
'Hemm??' sebuah ungkapan tanpa suara terlukis di wajah Aruna, "kamu bilang meeting-nya di rumah induk," ekspresi tanda tanya tak ketinggalan turut menghiasi raut muka Aruna.
Salah satu kebiasaan yang sering ditunjukkan Mahendra ialah merapikan bajunya, detik ini kebiasaan itu terlihat, "tapi kita kan, tak bisa saling menatap,"