"Untuk menjadi Tini, kau harus menghadapi pria yang akan memaksamu bertahan. Dan jika kau tetap memaksakan kepergian, hal tersebut serupa dengan tindakan membunuhku perlahan-lahan," ujar Mahendra.
"Sepertinya kau salah menangkap maksudku," Aruna bangkit dari duduknya. Membenarkan dressnya dan berusaha menarik ritsleting di belakang punggungnya. Perempuan hamil itu menahan nafas pasrah, sebab alat penutup pakaian yang terdiri atas deretan gerigi, yang terbuat dari logam atau plastik itu sulit ia gapai. Sehingga, lelaki di sampingnya yang menyelesaikan tindakan tersebut.
"Ini bukan tentang saling menjauh atau semacamnya," selepas ritsleting Aruna terpasang sempurna, dia menurunkan kakinya ke atas karpet, tepat di samping lelaki yang duduk berselasar di atas hamparan penutup lantai yang dibuat dari bulu domba itu.