Mobil oren melaju melintasi jalanan kota metropolitan, melesat kian ke utara menuju pinggiran kota dan kini ia telah melintasi jembatan yang memberinya kenangan pahit. Jembatan tersebut membuat deru mesin hasil diinjaknya pedal gas kuat-kuat, perlahan melemah bahkan semakin kehilangan kecepatan.
Mobil klasik yang dikemudikan pria berambut platinum berhenti di tepi jalan. Dia yang duduk di kursi pengemudi terdiam cukup lama. Tidak ada yang tahu apa yang ada di pikirannya. Hingga akhirnya memilih menuruni si oren tersebut lalu berjalan lambat menuju jembatan yang tertinggal di belakang.
Thomas berjalan perlahan menyusuri trotoar sepi, ia berakhir di atas sungai besar, yang membelah tepian kota metropolitan menjadi dua bagian.