"Dulu, rumah ini lebih mengerikan sepuluh kali lipat sebelum dia datang. Bahkan tuan Mahendra tak mau pulang ke rumah induk, selepas kembali dari tugas kuliahnya. Jadi, kau masih lebih beruntung saat ini. Dan menurutku, nona akan terbiasa suatu saat," hanya itu yang diucapkan Susi.
"Apa kau tak sadar?! Kau belum menjawab pertanyaanku?" Protes Kihrani.
"Bagaimana aku bisa bertahan? Sebab orang-orang di rumah ini sejujurnya baik, walaupun mereka sering kali bersinggungan satu-sama lain. Mereka tidak pernah marah dan menjadikanmu seolah bawahan yang tak berdaya. Benar, kita harus menghormati mereka โbukan hanya kita sebenarnya, bahkan semua orang diluar sana juga melakukannya dengan suka rela," monolog Susi timbul tenggelam, perempuan tersebut hampir hilang dibawa kantuk. Kakinya masih sempat mendorong kaki Kihrani yang mendekapnya.