Aruna menekuk kakinya, tangannya menjulur mencabuti rumput di atas pusara kedua orang tuanya. Gerakan tersebut diikuti sang suami dan membuat 2 orang pria mendekat, buru-buru membantu tuan mereka.
Hal yang sangat asing dan mustahil sedang terjadi detik ini. Mahendra, dengan segala kelebihan yang dia miliki mengabaikan rasa risihnya pada sesuatu yang disebut tidak bersih. Lelaki yang menyandang status suami tersebut dengan cekatan membersihkan makam mertua aslinya —orang tua kandung yang bahkan telah hilang dari memory sang istri.
Dia dan dua orang lelaki yang melingkari dua pusara berkejaran dengan matahari. Minimal mereka harus bisa membersihkan makam yang tak terurus tersebut, tempat peristirahatan terakhir yang bisa dikatakan sekedar tanah datar dengan nama kusam yang hampir menghilang ukiran namanya.