Dua buah mobil yang berhasil menemui rumahnya secara beriringan terhenti di depan pintu gerbang tertutup. Salah satu pengemudi dari dua kendaraan tersebut tak perlu keluar. dia hanya perlu memencet tombol supaya gerbangnya terbuka secara otomatis.
Dengan malas pria yang menyajikan mata sendu dengan hidung lancip meraih kunci -sebuah alat yang memiliki dua tombol dari sakunya-. Ia sempat memegangi bibirnya, melirik pria tak jauh dari pintu gerbangnya.
Lelaki rumah sebelah (Tom) baru saja keluar dari mobilnya, mendorong pintu gerbang rumahnya lalu kembali mendekati mobil.
Vian merasa hal yang sama juga dilakukan Thomas (mencuri pandang ke arahnya) sebab lelaki dengan rambut sebahu tersebut teramati bergeming, menatap mobilnya. Andai jendela kaca mobil lelaki bermata sendu diturunkan, tentu kedua mata mereka saling bertautan.
Apakah ini semua tentang gadis dari keluarga yang teramat sederhana? -alias si pemarah-.