"Anda sudah mengingatnya?"
Mahendra seolah tak mendengar pertanyaan Vian, matanya masih mengembara menggali-gali memori, "Kode namanya berawalan dengan huruf D, bukankah itu artinya dia spesial?" Sebuah pertanyaan yang menggiring lawan bicaranya tertegun sejenak.
"Oh' dia tidak hanya menerima eksperimen Brainwash. Tapi dia juga hasil produk, dari lantai D?!" kalimat Vian diucapkan dengan meletup-letup.
"Iya.. dia.. Hehehe.." Hendra tertawa bahagia. Tawa yang cukup menggema syarat akan kebahagiaan.
Sesaat kemudian tawanya mereda. Ia meraih gelas berisikan air pada meja makan lalu meneguknya, "Kita bisa menggunakan dia. Itu artinya, kita harus memburu D103 untuk mengambil Rolland kembali. Setelah itu, kita bisa gunakan untuk menghancurkan seluruh Tarantula. Ahh.. aku benar-benar tidak tahan ingin bekerja, dan kembali memimpin kalian" Tampaknya hanya Vian yang mampu memahami deretan kalimat Mahendra yang penuh tanda tanya ini.