Pada detik ini aku sadar, posisiku telah digeser oleh seseorang. Dan dari sinilah, sebuah ide tertanam di otakku. Ide-ide liar yang kemudian menghantuiku setiap saat. Aku tidak sekedar ingin mendapatkan kasih sayang Hadyan. Aku juga menginginkan tempatnya -Aruna- untukku.
Dengarlah! Ini bukan tentang kebencian, sebenarnya aku suka gadis biasa saja itu, lagi pula dia tidak pernah menggangguku apalagi menyakitiku, aku juga tidak ingin memburunya, sayang sekali aku sangat terganggu oleh baunya, iya baunya. Aroma tubuhnya!. aku sangat menginginkan aroma seperti dirinya.
Sejak pertama kali bertemu dan beberapa kali berpapasan dengannya, Aromanya mampu merayuku. Rayuan untuk memadamkan aroma tersebut sehingga hanya aku yang menjadi pemiliknya.