Tidak ada yang bisa mengerti hati Aruna. Dua asisten yang menundukkan wajahnya sontak mendongak, saling menatap -hampir tak percaya- nona polos istri tuan muda, kini menjadi orang yang berbeda. Perempuan yang menjelma sebagai pribadi superior secara tiba-tiba.
"Kenapa? Kurang banyak? Cobalah kalian buka dulu.."
Salah satu asisten rumah tangga yang menjadi pendukung Anna mencoba mendekati kota tersebut. Kotak beludru berwarna navy dia buka perlahan, si asisten tersentak -gelang tangan emas dengan bandul berkilauan.
" kalian bekerja satu tahun pun, tak akan sanggup membelinya. Kecuali kedua gaji kalian di gabungkan, barulah bisa," ujar Aruna. Suaranya datar di barengi ekspresi santai. Istri Mahendra memandang bergantian kedua assistant dengan mengusung tatapan penuh makna. Benda-benda yang tersaji adalah kado pernikahan dari kolega Djoyodiningrat yang tak tersentuh semenjak pertama kali memenuhi salah satu lemari besar di ruang display baju.