Tawa, itulah yang terdengar pagi ini. Sebenarnya sudah tidak tergolong pagi. Akan tetapi bagi mereka suasana detik ini ialah awal hari.
Sejalan dengan ditariknya kelambu pada seputar-an mangkok kuah (bathtub). Lelaki yang kini wajahnya diterpa cahaya matahari, menampakkan lesung pipi, menoleh kemudian menerawang, membiarkan dirinya berada di dalam mangkok kuah, sendirian.
Membasuh helai demi helai rambut yang kini tak lagi panjang. Ia biarkan boxernya basah setelah merelakan dirinya masuk ke dalam bathtub yang sengaja dikosongkan. Sehingga ketika air mengguyur rambut istrinya air itu akan mengalir menyusuri porselen bathtub dan perlahan masuk ke lubang kecil lalu menghilang.
Dia membiarkan dirinya duduk di sana, telanjang Dada. Bersama air yang sering kali mampir ke boxer nya sehingga celana pendek itu basah kuyup.