"Di mana panci?" pertanyaan berikut masih dari Aruna.
"Panci!!.. Panci..." ada yang menyebut kata panci dengan kesal, sambil membuka pintu-pintu kecil di bawah pentry.
Yang meneriakkan kata 'panci' adalah lelaki bermata biru. Dia sedang mencari-cari suatu benda yang di inginkan istrinya.
Tepat ketika benda itu di angkat tangan kanan suaminya. Aruna segera merebutnya, dia meluncurkan air ke dalam panci dari keran wastafel dan sesaat kemudian menyalakan kompor lalu meletakkan panci berisi air itu di atasnya. Hendra mengamati dengan saksama perilaku unik Aruna. Tak lama setelah air di dalamnya mendidih buru-buru perempuan itu meletakkan air panas ke dalam wadah kemudian ditaruh di freezer kulkas.