"Kubilang jangan lakukan itu!!,"
"Kenapa??!" sungguh Aruna sangat bingung.
"Jantungku bisa melompat, dia akan jatuh dilantai," bisiknya lirih, sangat lirih hampir tidak terdengar.
"Hehe," Aruna tertawa renyah di buatnya, "coba lebih keras lagi," tingkah Hendra berhasil membangkitkan niat jahil gadis ini, dia tidak bisa berhenti mengganggunya.
"Kalau jatuh kasih aku saja," katanya masih senang mengganggu.
Dan Hendra konsisten terdiam membeku. Dia benar-benar sedang canggung melirik sekejab-kejab gadis yang masih menempel kepadanya, hingga si mata coklat di jatuhkan dan dia naik ke atas ranjang.
"kalau kau berani membuatku malu lagi, lihat! akan kubuat kau tak bisa bergerak?!" kata cucu Wiryo sudah mengungkung Aruna dengan kaki dan tangannya. Postur blasteran ini membuat tubuh kecil itu tidak mampu berkutik.