"kenapa aku di sini?"
"Syukurlah.. akhirnya kamu bangun,"
"Damar? Bagaimana aku bisa di sini?"
"Kalau kamu bertanya apa yang terjadi padamu? Sejujurnya aku juga tidak tahu? Juan menghubungiku, dia bilang dia butuh tempat untuk menyembunyikanmu, jadi aku menawarkan tempat ini,"
"Hoodie hitam itu Juan?"
"Oh' kau tidak tahu itu dia?" pertanyaan Damar berbalas galengan.
Lalu gadis ini bergerak, barulah dia menyadari tangannya tersangkut sesuatu. "Huu.. aku sakit lagi ya.." ungkapannya sedikit unik, tentang kekecewaan manusia yang menyadari dirinya lemah.
"Kau butuh sesuatu? Akan aku bantu, katakan saja," Damar buru-buru bangkit dari duduknya. Dia tidak mengerti kenapa bahagia pagi ini. Bukankah harusnya, sebagai sahabat dia bersedih hati.
"Tak perlu aku hanya.. au.. kakiku?" Aruna mendesah lagi, mendapati kakinya bengkak sebelah. Dan lebih berduka ketika Damar menggeser kursi roda untuknya.