Hendra tak sampai di situ saja dia menarik lagi tubuh pemuda jangkung ke dalam cengkeraman tangannya.
"Hai sialan Kenapa kau menerkamku?" Damar yang tidak terima menggigit tangan Hendra dan membalas dengan pukulan.
Kini Hendra yang terpelanting, tapi dia tak sampai tersungkur, sepertinya pria bule ini lebih pandai bergulat. Suami Aruna mudah saja untuk menemukan keseimbangannya kembali, sekali lagi dia menjatuhkan Damar dan memukulnya.
"Apa yang kau lakukan!" teriak Damar yang sudah kewalahan diapit dua lutut berpostur bule dan siap meluncurkan bogem berikutnya.
"Apa yang kau lakukan pada istriku! Selama ini aku sudah menahan kesabaran melihat kelakuanmu,"
"minggir kau! lepaskan aku! Percaya diri sekali kau memanggilnya istri setelah membuat menangis berulang kali," di saat Hendra berkonsentrasi ingin menghabisi Damar, tangan pria jangkung itu meraih sesuatu.