Sesaat suara sirine polisi mendekat.
"Sayang ingat.. aku menggedor gerbang dan meneriakkan namamu bukan tanpa alasan. Ada ribuan orang yang terhubung dengan hidupku". Hendra sedang cocok logic, apa saja dia ucapkan supaya Aruna terpengaruh. Scandalnya dengan Tania belum usai. Seandainya muncul kasus baru tentangnya, tamat sudah personal branding yang dia bangun mati-matian. Leader terburuk adalah pemimpin yang tidak memiliki muka dihadapan bawahannya.
"Tidak perlu peduli pada ku, cukup ingat-ingat wajah cleaning servis yang pernah aku minta mengantarkan note pada mu. Dia bisa jadi korban". Hendra semakin gila. Dia sedang terpojok. Tubuhnya di dorong seiring kedatangan dua orang polisi yang sedang bertugas.
"Aish. Sialan!". Gadis ini terkontaminasi kata kasar.
"Baiklah... Baik!". Tapi hatinya selalu terlalu baik.
"Maaf semuanya dia suami ku.. aku memukulnya karena marah. Tolong jangan bawa dia". Aruna terpengaruh.