"Aku belum pernah punya pacar dan pacaran, jadi aku anggap kita pacaran ala anak muda dan kamu lah pacar pertama ku" Celetuh Aruna perlahan mendamaikan hati yang sempat berapi api.
.
.
Walaupun dia benci cara kakeknya, namun lelaki tua itu banyak benarnya. Istrinya harus pulang untuk sementara waktu. Karena kali ini keluarga Djoyodiningrat siap bangkit sudah saatnya melawan musuh bebuyutan mereka. Seolah-olah berpisah dengan perempuan ini akan menguntungkan bagi keselamatannya. Terlebih dia tak sanggup lagi untuk dikurung.Β
Mungkin inilah ujian berat yang harus dilewati pernikahan Hendra dan Aruna. Sebuah jalan yang bisa berakhir apa saja. Tapi di mata Hendra, ujung dari pernikahan ini Aruna pasti kembali padanya. Sukarela atau terpaksa, Hendra akan berupaya mengambil istrinya kembali.
Apa pun yang telah di genggam tidak akan terlepas.
***