"Kau pasti sangat kecewa pada ku?". Ungkapnya dalam sesal.
"Enggak kok". Jawab santai Aruna, sungguh tidak seperti biasanya.
"Aku minta maaf, kau pasti capek mendengarkan ku minta maaf melulu".
"nggak apa, yang penting kamu..". Belum usai ucapannya Aruna memilih untuk memeluknya dalam dekapan.
"Ada apa dengan mu?. Kau terlihat berbeda". Mata biru menangkap Aruna tak seperti dirinya.
"Berbeda? benarkah?".
"Iya.. sangat berbeda".
"Apa yang beda?".
"Kamu jadi begitu mudah..".
"Emang aku sebelumnya sangat sulit?".
"Hehe.. terlalu sulit, dan ketika kau begini aku lebih curiga lagi".
"Anggap saja aku baru saja sadar.. dan kau sekarang sedang beruntung".
"Terimakasih Aruna..".
"Sama sama Hendra.. maaf aku pasti sudah membuat banyak kesulitan untuk mu".
"Kau membuat ku makin curiga kalau begini..".